Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji khusus mendapat pelayanan kesehatan yang sama dengan jemaah haji reguler di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Hal tersebut dipastikan Kementerian Kesehatan RI, seperti disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana ketika menerima Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus Kementerian Agama Mujib Roni, Sabtu (25/6) petang waktu setempat.
“Pada operasional haji 2022, kita memperlakukan sama semua jemaah haji reguler maupun jemaah haji khusus dalam hal pelayanan kesehatan. Jadi kita tidak beda-bedakan,” kata dr. Budi.
Baca Juga
Budi memastikan, jika jemaah itu merupakan warga Indonesia dan membutuhkan pelayanan kesehatan baik di tingkat sektor maupun di KKHI dan tingkat lanjutan pasti mendapat perlakuan yang sama. Petugas kesehatan di tingkat sektor dan KKHI siap memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga negara Indonesia yang melaksanakan ibadah haji.
Advertisement
“PIHK yang jamaahnya sakit, silakan rujuk ke KKHI,” katanya.
Demi mendapat pelayanan terbaik, Budi meminta petugas kesehatan yang direkrut penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) hendaknya berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Haji Kementerian (Puskeshaji) Kementerian Kesehatan. Puskes Haji memiliki PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang ada di sektor maupun di KKHI Makkah.
“Kita juga minta petugas PIHK agar berkoordinasi dengan kita di Puskeshaji untuk berkoordinasi dengan kita dalam, hal mengatur mekanismenya nanti. Sehingga tidak ada jamaah yang tidak terlayani,” katanya.
Budi memastikan, dalam kondisi pandemi ini, PIHK juga harus berkoordinasi dengan pemerintah dalam pelayanan kesehatan bagi jamaah. Sehingga jamaah haji khusus juga dapat dipantau kesehatannya.
“Karena berbeda pelayanan kesehatan di musim pandemi dengan musim normal,” katanya.
Upaya Peningkatan Pelayanan kepada Jemaah Haji Khusus
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus Mujib Roni mengaku bersyukur, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana memastikan, tidak hanya melayani jamaah haji reguler, tapi juga melayani jamaah haji khusus. Hal itu disampaikan Budi, saat menggelar rapat koordinasi di Makkah, Sabtu (25/6). Rapat yang berlangsung di Kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah ini membahas upaya peningkatan pelayanan kepada jemaah haji khusus.
“Alhamdulillah, rapat menyepakati bahwa KKHI siap memberikan layanan terbaik kepada seluruh jamaah haji Indonesia tidak hanya haji reguler tapi juga jamaah haji khusus. Artinya KKHI juga memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji khusus,” katanya.
Mujib mengatakan, seperti yang disampaikan, Kapuskes Budi Sylvana, bahwa KKHI pada musim haji 1443 H/2022 M ini didukung 45 tenaga dokter ahli yang didatangkan khusus dari Indonesia. Selain itu, KKHI juga dilengkapi dengan peralatan medis dan obat yang memadai.
Advertisement
Visitasi Tim Dokter KKHI
Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah juga melakukan visitasi kepada Jemaah Haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Kepala KKHI Makkah dr. Andi Ardjuna Sakti mengatakan bahwa visitasi dilakukan sebagai bentuk support pemerintah kepada jemaah haji yang sedang di rawat. Di sisi lain juga sebagai bentuk pemantauan dan evaluasi bagi Tim Dokter KKHI untuk menilai kondisi kesehatan jemaah sakit yang dirawat di RSAS.
“Tujuannya untuk memberikan layanan kesehatan sekaligus memberikan support kepada jemaah haji kita yang dirawat di RSAS” ucap dr. Ardjuna.
Setidaknya ada tiga aktivitas yang dilakukan oleh tim visitasi, yang dilakukan setiap hari selama proses visitasi, lanjut dr. Ardjuna. Pertama adalah menghubungi dokter yang merawat, untuk membahas progress kondisi jemaah yang di rawat di RSAS. Yang kedua adalah memberikan support secara psikis kepada jemaah, sebagai fasilitator antara jemaah dengan RSAS. Dan ketiga juga sebagai bentuk perhatian contohnya dengan memberikan makanan dengan selera jemaah Indonesia.
“Agar Jemaah kita merasa aman, nyaman, dan terlindungi.” Ujar dr. Ardjuna.
Pastikan Jemaah Lekas Sembuh
Senada, Ketua Tim Visitasi KKHI Makkah dr. Nevy Shinta Damayanti yang juga dokter spesialis paru mengatakan bahwa dukungan psikis menjadi hal yang juga sangat penting dalam visitasi jemaah
“Saat kita visitasi, kita juga yakinkan jemaah bahwa kita ini sebagai walinya mereka di sini, sebagai keluarga,” ucap Nevy.
Dengan dilakukannya kegiatan visitasi juga sebagai pemantauan terhadap kondisi kesehatan jemaah dan memastikan jemaah lekas sembuh dan dapat kembali beraktivitas.
“Karena jemaah kita di Arab Saudi mempunyai waktu yang sangat terbatas, kita outputnya target jemaah harus cepet segera pulih dari sakitnya, supaya bisa menjalankan ibadah utamanya nanti saat armuzna” ucap Nevy.
Advertisement