Harapan Menkes Budi di Peringatan HUT Saka Bakti Husada 2022

Ini yang disampaikan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri HUT Saka Bakti Husada 2022

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jul 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadiri upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadiri upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadiri upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).

“Kita memperingati hari lahir Saka Bakti Husada, Saka itu satuan kerja dari pramuka yang bergerak di bidang kesehatan,” ujar Budi dalam acara tersebut.

Ia pun menyampaikan bahwa keberadaan Saka Bakti Husada memiliki peran besar dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional yang sedang dicanangkan.

“Terutama untuk mendukung pilar ketiga yaitu transformasi sistem kesehatan nasional di mana kita harus membangun kekuatan kesehatan cadangan yang tersebar di seluruh Indonesia, yang siap dan terlatih bila nanti ada bencana pandemi seperti yang kita alami kemarin.”

Maka dari itu, tantangan bagi Kementerian Kesehatan menurut Budi adalah bagaimana bisa memberdayakan Saka Bakti Husada yang sudah ada ini.

“Bagaimana kita bisa memperbanyak anggotanya di seluruh provinsi. Kita bisa memastikan sebarannya yang merata ke seluruh kabupaten kota dan kita terus membina dan melatih mereka untuk keterampilan-keterampilan dasar kesehatan.”

“Terutama yang sangat dibutuhkan adalah saat jika terjadi kembali suatu bencana kesehatan atau pandemi dengan skala besar.”

Untuk itu, Budi Gunadi Sadikin meminta kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dan pramuka untuk bisa memastikan bahwa peringatan hari ulang tahun Saka Bakti Husada tidak hanya dijadikan kegiatan seremonial saja.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Hanya Jadi Acara Seremonial

upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).
Upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

“Saya meminta kepada Dirjen Kesmas dan para kakak-kakak yang ada di sini untuk bisa memastikan tolong ini jangan hanya dibikin sebagai acara seremonial saja," kata Budi.

“Tapi memang ada pembinaan yang strategis, yang sistematis, dan terencana, terukur untuk membangun sistem ketahanan kesehatan kita yang tangguh dalam mempersiapkan bangsa kita, negara kita, atas kemungkinan terjadinya bencana kesehatan atau pandemi di masa yang akan datang.”

Ia pun meminta para pramuka untuk tetap semangat dan mengajak teman-teman lainnya untuk menjadi anggota Saka Bakti Husada.

“Selamat ulang tahun,” katanya.

Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr. Maxi Rondonuwu.

Mereka disuguhkan penampilan atraksi tongkat dari remaja pramuka sebagai hiburan setelah upacara ditutup.

Acara pun dilanjutkan dengan senam sehat sebagai bentuk dari aksi sehat Gerakan Masyarakat (Germas). Senam ini dipandu oleh Mufit, sebuah platform kesehatan yang mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan.

Gerakan 6.000 Langkah

upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).
Upacara hari ulang tahun Saka Bakti Husada (SBH) ke-37 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Menurut Head Of Public Relations Mufit Indonesia, Fernando Surya, Mufit adalah platform fitness and wellness berbasis teknologi. Ini merupakan produk asli Indonesia yang didesain khusus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Indonesia. Platform ini mengajak masyarakat bergerak sehat dengan berjalan kaki 6.000 langkah.

“Kita ini ingin mengajak masyarakat untuk sehat. Sebenarnya untuk sehat itu gampang kok enggak perlu pergi ke gym, bayar member mahal, cukup dengan 6.000 langkah.”

“Kami hadir dengan aplikasi ini supaya masyarakat punya target, satu hari kita mengajak masyarakat berjalan 6.000 langkah karena biasanya mereka naik kendaraan pribadi. Sedangkan di luar negeri kebanyakan naik transportasi umum jadi setiap hari jalan.”

Saat masyarakat menyalakan aplikasi tersebut maka langkahnya akan terhitung. Aplikasi ini dapat dipasang di ponsel karena masyarakat biasanya ke mana-mana bawa ponsel.

“Nanti akan terlihat kalori yang terbuang berapa dan yang masuk berapa. Misalnya makan nasi padang, nasi padang itu kalorinya berapa itu bisa dihitung. Makanya kita bekerja sama dengan Kemenkes untuk menggalakan 6.000 langkahnya.”

Mengapa 6.000 Langkah?

Head Of Public Relations Mufit Indonesia, Fernando Surya
Head Of Public Relations Mufit Indonesia, Fernando Surya (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Pria yang akrab disapa Nando menambahkan, angka 6.000 langkah dipilih lantaran menyesuaikan dengan keadaan masyarakat Indonesia.

“6.000 langkah saja orang sudah malas apalagi 10.000 langkah. Tapi 6.000 itu kita estimasi 4 sampai 5 kilo. Kadang-kadang dengan aktivitas kerja yang padat mereka enggak ada waktu. Tapi dengan meluangkan waktu sekitar 30 menit saja mereka masih bisa mencapai 6.000 langkah.”

Sedangkan, jika targetnya 10.000 langkah maka kemungkinan tidak dapat tercapai dalam 30 menit. Angka 6.000 juga dipilih agar anak-anak bisa ikut dalam gerakan ini.

“Sekarang kan anak-anak mainnya HP, main game, malas gerak, jadi kita juga ke sekolah-sekolah untuk mengajak anak-anak agar bergerak 6.000 langkah.”

Gerakan 6.000 langkah juga merupakan awal dari memulai kebiasaan sehat berjalan kaki. Sedangkan, jalan kaki sendiri merupakan kegiatan paling mudah untuk mulai bergerak.

“Ini termasuk kardio, aerobik ringan lah, dan semua orang bisa melakukan. Dengan 6.000 langkah kita meraup semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua pun bisa ikutan,” pungkasnya.

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya