Liputan6.com, Jakarta Badai Ian terjadi di Florida, Amerika Serikat. Angin kencang, hujan deras, hingga gelombang tinggi menyelimuti Pantai Teluk Florida dan telah menjadi badai terkuat dalam beberapa tahun terakhir di sana.
Meski begitu, laporan berita harus tetap berlanjut. Alhasil, seorang reporter yang bertugas untuk siaran langsung di luar ruangan pun memutar otak dan menggunakan cara kreatif untuk melindungi mikrofonnya dari badai yang terjadi.
Baca Juga
Reporter bernama Kyla Galer dari NBC2 itu memilih untuk menggunakan kondom sebagai pelindung mikrofon. Upaya tersebut akhirnya menarik perhatian para penonton yang menyaksikan siaran langsung di layar.
Advertisement
"NBC2 mempraktikkan pelaporan mikrofon yang aman selama Badai Ian," tulis salah satu pengguna Twitter merepons aksi Kyla Galer mengutip New York Post, Kamis (29/9/2022).
"@NBCNewsNow benar-benar membuat wanita tersebut memegang mikrofon yang dibungkus dengan kondom di depan wajahnya," ujar pengguna Twitter lainnya.
Tak lama setelah aksinya viral, Kyla Galer memberikan klarifikasi secara cepat melalui unggahan di Instagram Story pada akun pribadinya. Ia mengakui bahwa yang dilihat penonton membungkus mikrofonnya memang benar-benar sebuah kondom.
"Banyak orang bertanya apa yang ada di mikrofon saya. Itu adalah apa yang sudah kamu pikirkan. Ini adalah kondom untuk membantu melindungi peralatan," ujar Kyla Galer melalui akun @kylagaler.
"Anda tidak bisa membuat mikrofon ini basah. Ada banyak angin dan banyak hujan, jadi kami harus melakukan apa yang harus kami lakukan dan memasang kondom di mikrofon," tambahnya.
Praktik Peliputan yang Aman di Tengah Badai
Rekan Kyla Galer, Jeff Butera dari ABC7 kemudian membagikan foto mikrofon milik Kyla dari dekat. Jeff mengunggah cuitan berisi gambar mikrofon yang berbalut kondom tersebut dengan keterangan guyon.
"Kami melakukan pelaporan badai yang aman. Ya, itu memang kondom. Tidak ada yang lebih baik untuk membuat mikrofon tahan air. Rekan saya @kylagaler telah mengajukan banyak pertanyaan, haha. Momen kesembronoan dalam badai jahat ini… #HurricaneIan," ujar Jeff.
Badai Ian yang terjadi di Florida telah membuat sekitar 300 ribu warga harus dievakuasi. Mengutip Global Liputan6.com, badai ian di sana akan menghantam ujung barat Kuba sebagai badai besar dengan kekuatan angin sebesar 140 mph atau sekitar 225 km/jam.
Akibatnya, pihak berwenang di Kuba telah mengevakuasi 50 ribu orang di Provinsi Pinar del Rio, mengirimkan tenaga medis darurat, dan mengambil langkah-langkah lainnya untuk melindungi pangan dan komoditas lainnya.
Advertisement
Badai Ian di Florida
Menurut spesialis senior Pusat Badai Nasional AS, Daniel Brown, Kuba diperkirakan akan mengalami angin berkekuatan badai yang ekstrem. Gelombang badai tersebut diperkirakan bisa mengancam jiwa dan curah hujan yang lebat.
Pusat badai tersebut memperkirakan daerah-daerah di pantai barat Kuba bisa mengalami gelombang badai setinggi 14 kaki atau 4,3 meter pada Senin malam 26 September atau Selasa dini hari 27 September.
Warga di daerah lainnya pun telah masuk dalam ranah evakuasi. Salah satunya terjadi di Havana, dimana para nelayan mengeluarkan perahu mereka dari air di sepanjang Malecon.
"Saya sangat takut karena rumah saya benar-benar banjir, dengan air sampai ke sini," Â ujar warga Havana berusia 35 tahun, Adyz Ladron sambil menunjuk ke dadanya.
Pada Senin 26 September, Badai Ian telah bergerak ke barat laut dengan kecepatan 13 mph (20 km/jam), sekitar 130 mil (209 kilometer) tenggara ujung barat Kuba, dengan angin kencang yang meningkat hingga 100 mph (155 km/jam).
Melambat di Sepanjang Teluk Meksiko
Berdasarkan perkiraan, Badai Ian tidak akan bertahan dalam waktu lama di wilayah Kuba. Namun, Badai Ian akan melambat di sepanjang Teluk Meksiko, tumbuh lebih luas dan lebih kuat di sana.
Berdasarkan data administrator daerah Bonnie Wise, sebanyak 300 ribu orang sudah dievakuasi ke daerah dataran rendah di Hillsborough County akibat Badai Ian. Evakuasi sudah berlangsung sejak Senin sore dari daerah paling rentan.
Sekolah dan lokasi lainnya sudah dibuka untuk menjadi tempat penampungan. Pengumuman terkait keadaan darurat juga telah disampaikan oleh Gubernur Ron DeSantis. Menurutnya, keadaan darurat bisa terjadi di seluruh negara bagian dan ia memperingatkan Badai Ian dapat menerjang banyak wilayah.
Akibat Badai Ian, 2,2 juta rumah warga di Florida juga telah terputus dari aliran listrik. Hingga kini, belum ada laporan kematian akibat badai tersebut.
Advertisement