[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 7 Tujuh Hal tentang Pandemi dan Situasi COVID-19 di Indonesia

Sejak 14 September 2022 DirJen WHO sudah mengatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata.

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 05 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 06:00 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Prof Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Dok pribadi

Liputan6.com, Jakarta Pertama, "pan" artinya adalah semua atau banyak, jadi pandemi artinya wabah di semua atau banyak negara. Karena itu, pernyataan pandemi bermula dan dan berakhir dilakukan oleh Badan Dunia, dalam hal ini WHO karena ini menyangkut semua/banyak negara

Kedua, memang sejak 14 September 2022 DirJen WHO sudah mengatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. Ini karena situasi COVID-19 di hampir semua negara di dunia memang saat ini relatif sudah terkendali, baik kasus maupun kematiannya, dan cakupan vaksinasi berbagai negara di dunia sudah makin baik.

Ketiga, memang tidak ada kriteria pasti untuk menyatakan pandemi berakhir, tetapi dapat dilihat dari setidaknya 5 hal,

1) Jumlah kasus rendah,

2) Kematian rendah,

3) Rendahnya kasus dan kematian ini angkanya stabil dan tidak berfluktuasi,

4) Cakupan vaksinasi dan kekebalan masyarakat memadai,

5) Aspek pelayanan kesehatan yang dapat mentoleransi kasus yang ada.

Keempat, walaupun pernyatan Pandemi berakhir akan dikeluarkan oleh WHO tetapi masing-masing negara dapat saja menyatakan bahwa di negaranya situasi COVID-19 sudah teratasi baik, ini adalah hak negara masing-masing untuk menyatakannya bila situasi di negara (termasuk kita di Indonesia) memang diyakini sudah terkendali.

Kelima, kalau negara menyatakan situasi COVID-19 nya sudah terkendali maka tentu saja protokol kesehatan dapat dilonggarkan.

 

 

Hanya saja, akan baik kalau kebiasaan hidup sehat yang sudah biasa kita jalani (cuci tangan, periksa kalau ada keluhan sakit apapun, mencegah penularan penyakit apapun dll.) akan tetap kita jaga, walaupun pandemi COVID-19 sudah selesai nantinya.

Cara Antisipasi Wabah

Keenam, sejak sekarang akan baik kalau kita membuat berbagai program nasional yang terimplentasi dengan baik untuk antisipasi kalau ada wabah dan atau pandemi lain di waktu mendatang.

Ketujuh, pengalaman pandemi COVID-19 mengajari kita bagaimana pentingnya kesehatan. Marilah kita memberi prirotas tinggi bagi upaya menjaga kesehatan kita, kesehatan keluarga, kesehatan masyarakat dan kesehatan bangsa. COVID-19 memberi pesan amat penting bagi kita, "health is not everything, but without health everything is nothing".

 

 

**Penulis adalah Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI / Guru Besar FKUIMantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya