Liputan6.com, Cianjur Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pneumonia mulai banyak menyerang anak korban Gempa Cianjur. Sejumlah penyakit yang juga dialami orang dewasa termasuk di posko-posko pengungsian seperti diare dan alergi.Â
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M. Adib Khumaidi menyampaikan, ISPA dan pneumonia turut dialami orang dewasa. Gejala awal kedua penyakit yang lebih banyak dialami korban terdampak gempa, yakni demam.
Baca Juga
"Sementara untuk anak-anak, banyak kasus anak mengalami broncho pneumonia, ISPA, ya selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh," ujar Adib saat Media Briefing: Update Mobilisasi Tenaga Kesehatan dan Masalah Kesehatan dan Penanganan Korban Gempa Cianjur di Pendopo Pemerintah Daerah Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 25 November 2022.
Advertisement
"Infeksi mulai ada, baik pada anak maupun dewasa yang ditandai dengan demam dan ISPA."
Ditambahkan oleh Ketua IDI Cianjur, Ronny Hadyanto, beberapa penyakit lain yang ditemukan pada korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, antara lain:
- ISPA
- Fraktur (patah tulang)
- Luka robek
- Alergi (Urticaria)
- Myalgia (nyeri otot)
- Dyspepsia/gartritis (ketidaknyamanan perut bagian atas)
- Asma
- Diare
- Diabetes (karena gula darah tidak terkontrol dan sulit mendapatkn pelayanan)
- Scabies (kudis)
ISPA dan Pneumonia
ISPA merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau lebih bagian saluran pernapasan. Infeksi dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan gejala batuk dan pilek.
Seperti diketahui, ISPA dapat menular melalui beberapa cara. Seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut dapat menularkan virus atau bakteri melalui droplet saat mereka batuk atau bersin, yang kemudian terhirup oleh orang lain.
Mengutip KlikDokter, penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung. Misal, seseorang yang mengalami infeksi menyentuh hidung atau mata sebelum memegang suatu objek atau permukaan sebuah benda, virus bisa tertularkan ke orang lain yang menyentuh objek atau permukaan benda tersebut setelahnya.
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang organ paru dan angka kejadiannya cukup banyak di Indonesia. Infeksi ini disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Baik pneumonia virus maupun bakteri sama-sama menular. Artinya, penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet dari batuk atau bersin.
Pneumonia akibat virus dan bakteri dapat menular melalui inhalasi udara, yaitu lewat batuk atau bersin. Selain itu, Anda juga bisa tertular hanya dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab pneumonia.
Advertisement
Batuk Pilek dan Gatal-gatal
Di posko pengungsian Taman Prawatasari Joglo, Kabupaten Cianjur, pengungsi saat ini masih bertahan. Mereka mulai terserang sejumlah penyakit misal, darah tinggi dan asam lambung.
Banyak anak-anak yang menderita batuk, pilek serta gatal-gatal. Ini disebabkan oleh cuaca buruk dengan hujan yang terjadi di sana serta kondisi alas tidur yang hanya beralaskan tikar.
Demi mengatasi masalah tersebut, petugas di posko pengungsian berkeliling dengan rutin guna memeriksa warga dan melihat warga yang tengah terserang penyakit. Bahkan para korban yang sedang sakit langsung mendapatkan pengecekan dan perawatan selama 24 jam.
Di lokasi pengungsian juga terdapat posko kesehatan yang didirikan oleh Angkatan Laut (AL)Â yang siap menyediakan berbagai macam obat-obatan untuk para pengungsi.
Penanganan Patah Tulang
Dalam penanganan korban patah tulang, laporan yang dihimpun PB IDI dan IDI Cianjur menyebut operasi yang sudah dilakukan di RS Bhayangkara berjalan baik.
Ada 19 dari 4 tim Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) dari Solo, POLRI, Makassar, Yogyakarta.
"Ibu hamil melahirkan yang ditangani baik normal maupun sectio ada 8 secara total. Satu ibu yang melahirkan di tenda pengungsian, 7 di RS Bhayangkara," lanjut Ronny Hadyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Berdasarkan pantauan assesmen bangunan fasilitas kesehatan, yang bisa digunakan secara fungsional penuh saat ini adalah RS Bhayangkara, sedangkan RSUD Sayang Cianjur dan RS Dr Hafidz (RSDH) sudah menampung korban, namun untuk tindakan operasi tetap dipusatkan di RS Bhayangkara.
Advertisement