Dapatkah Seseorang Melupakan Suatu Kenangan dengan Sengaja?

Kenangan tidak semuanya menyenangkan. Ada kenangan buruk yang ingin sekali untuk dilupakan. Namun, dapatkah seseorang secara sengaja menghilangkan memori tersebut?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2023, 21:00 WIB
takut miskin
takut miskin/copyright: unsplash/anthony tran

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti memiliki memori pahit yang ingin dilupakan. Baik itu perasaan sakit hati saat ditinggalkan kekasih, maupun rasa malu karena melakukan suatu kesalahan, rasanya ingin sekali menghapus kenangan tersebut.

Untuk dapat melakukannya, Anda harus memahami fungsi dasar memori.

Fungsi dasar memori terdiri dari pengkodean (encoding), penyimpanan (storing), dan pengeluaran kembali (retrieving). Encoding adalah proses mempelajari informasi. Kemudian, otak menyimpan informasi, baik dalam memori jangka pendek atau memori jangka panjang.

Sementara ingatan jangka pendek tidak bertahan lama di otak, beberapa diteruskan ke memori jangka panjang, di mana terdapat ruang tak terbatas. Retrieving adalah proses mengingat memori.

Menurut situs Verywell Mind, apa yang dilihat dan didengar dapat memicu otak untuk mengingat memori jangka panjang, bahkan jika Anda tidak mau.

Sementara seseorang cenderung melupakan informasi membosankan, otak biasanya menyimpan informasi yang melekat pada emosi yang kuat.

Sebagai contoh, serangkaian penelitian menemukan bahwa partisipan lebih cenderung mengingat informasi yang terkait dengan emosi negatif atau positif lebih baik daripada mengingat informasi netral.

Ahli saraf bersertifikat dewan Shaheen Lakhan, MD, PhD, FAAN menjelaskan bahwa cara melupakan kenangan berkaitan dengan cara memproses emosi yang melekat pada memori.

Meskipun tidak mungkin untuk menghapus kenangan yang tidak diinginkan dari Anda, Anda dapat menggunakan strategi seperti mengidentifikasi memori, memproses emosi, serta mencari tahu pemicu memori untuk mencegah kenangan mengganggu hidup Anda.

Tips untuk Memudarkan Memori

Takut Akan Membuat Keputusan yang Salah
Takut Akan Membuat Keputusan yang Salah (Freepik.com)

Terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak emosional memori dan membuatnya tidak terlalu mengganggu. Perlu diingat bahwa butuh waktu dan latihan untuk memudarkan ingatan. Jadi, jangan berkecil hati jika itu tidak terjadi secepat yang diinginkan.

1. Identifikasi Memori

Meski terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi jika ingin melupakan sesuatu, ada baiknya untuk mengingatnya terlebih dahulu—apa yang dilihat, didengar dan dirasakan terhadap memori tersebut.

2. Proses Emosi

Alih-alih mencoba menghindari perasaan tidak diinginkan yang melekat pada ingatan, biarkan diri Anda merasakannya. Anda juga dapat berkonsultasi dengan terapis untuk mempelajari cara mengatasi emosi sulit dengan sehat.

3. Cari Tahu Pemicu

Perhatikan pemicu yang menyebabkan ingatan Anda kembali. Misalnya, setiap kali Anda melihat jenis mobil yang dikendarai mantan, otak Anda membuka kembali memori saat hubungan putus. Atau, bau sup ayam mungkin mengingatkan Anda pada ibu Anda, dan membuat Anda ingin segera mengunjunginya.

4. Ganti Memori

sembunyi takut
Emosi yang disembunyikan/Copyright pexels.com/Pixabay

Dr. Lakhan mengatakan, "Lebih baik mengganti perhatian kita dengan alternatif yang sehat daripada mencoba secara aktif menekan ingatan itu."

Misalnya, ketika Anda melihat jenis mobil yang dikendarai mantan, coba pikirkan saat Anda berkendara ke pantai dengan mobil itu alih-alih berfokus pada momen putus. Pada akhirnya, otak akan terlatih untuk mengganti memori yang tidak diinginkan dengan yang baru.

5. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Stres dan kurang tidur dapat memicu ingatan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pastikan Anda cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga.

Pertahankan gaya hidup sehat yang akan meningkatkan kesehatan mental dan emosional Anda. Melatih mindfulness juga dapat membantu.

 

 

Kelola Memori

Ilustrasi merenung, berpikir
Ilustrasi merenung, berpikir. (Photo by Leon Biss on Unsplash)

Selain menerapkan langkah-langkah ini, Anda juga dapat belajar mengelola memori yag tidak diinginkan tersebut agar tidak mengganggu aktivitas. Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu:

1. Relaksasi

Teknik relaksasi dapat menjadi taktik efektif lain yang dapat membantu mengurangi dampak negatif memori. Teknik ini mencakup pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, meditasi, dan guided imagery.

Melakukan hal ini secara bertahap juga dapat membantu Anda mempelajari cara-cara baru untuk menenangkan diri dalam menanggapi ingatan tersebut.

2. Praktik Mindfulness

Coba praktikkan mindfulness ketika memori datang kembali. Mindfulness membuat Anda fokus pada saat ini tanpa mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.

Alih-alih membiarkan diri Anda asyik dengan ingatan, cobalah fokus pada sesuatu di saat sekarang seperti pemandangan atau bau. Ini dapat mengalihkan fokus dari ingatan tidak menyenangkan dan meminimalkan efek yang dirasakan.

3. Berlatih Menerima Diri Sendiri

Perfeksionisme dapat membuat kenangan tampak lebih menyedihkan. Jika Anda ingin selalu terlihat sempurna, memori akan kesalahan masa lalu dapat menghambat Anda.

Jika ingatan berpusat pada kesalahan yang dibuat, cobalah membuat kesalahan dan melakukan hal-hal yang salah dengan sengaja. Dengan demikian, kenangan tentang situasi tersebut akan terasa berbeda.

Katakan pada diri sendiri bahwa Anda layak diterima sekarang, pada saat ini, tanpa perlu menunggu di masa depan ketika Anda telah menjadi orang yang "sempurna". Mempraktikkan penerimaan diri (self-acceptance) dapat membantu menumpulkan dampak dari ingatan buruk tersebut.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya