Khawatir Sering Bau Mulut? Mungkin Ini 7 Penyebabnya

Nah bau mulut bermula dari sisa makanan yang terselip di gigi hingga membentuk bakteri (plak). Jika nggak dibersihkan, makan dapat mengiritasi gusi dan pada akhirnya infeksi.

oleh stella maris diperbarui 29 Jan 2023, 17:21 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 17:21 WIB
Penyebab bau mulut
Ilustrasi Bau Mulut Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Ketika berbicara dengan orang lain, terkadang kita sering merasa nggak percaya diri. Bukan karena penampilan tapi lantaran aroma nggak sedap alias bau mulut yang dikhawatirkan mengganggu orang lain saat berbicara. 

Alhasil, banyak orang yang mengunyah permen karet, menggunakan obat kumur, dan makan permen, sebelum berbicara dengan orang lain. Namun sebenarnya cara tersebut nggak mengatasi bau mulut, hanya sebatas tindakan pencegahan sementara. 

Lantas, apa saja sih penyebab bau mulut? Simak penjelasannya seperti dikutip laman Mayo Clinic berikut ini: 

 

1. Makanan

Ilustrasi bawang putih
Ilustrasi bawang putih. (Gambar oleh congerdesign dari Pixabay)

Saat makan, mulut melalui gigi dan bantuan air liur, akan memecahkan makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Tentunya partikel itu dapat menyelinap di sela-sela gigi yang dapat meningkatkan bakteri, hingga menyebabkan bau mulut. 

Mengonsumsi makanan tertentu seperti bawang bombay, bawang putih, dan rempah juga dapat menyebabkan bau mulut. Setelah mencerna makanan tersebut, mereka akan masuk melalui aliran darah, dibawa ke paru-paru dan hal tersebut akan memengaruhi pernapasan. 

 

2. Produk Tembakau

Salah satu yang dapat menyebabkan bau mulut adalah kebiasaan merokok. Itu karena mereka yang merokok atau menggunakan tembakau lebih mungkin terkena penyakit gusi dan menyebabkan kondisi lain yang berpotensi meningkatkan bau mulut. 

 

3. Mulut Kering

Sariawan
Ilustrasi Sariawan/https://www.shutterstock.com/Africa Studio

Kamu harus tahu bahwa air liur dapat membantu membersihkan mulut serta menghilangkan partikel yang menyebabkan bau nggak sedap. Kondisi mulut kering yang disebabkan karena produksi air liur berkurang dalam medis disebut dengan xerostomia. 

Kondisi tersebut terjadi secara alami saat tidur dan semakin parah saat tidur dalam mulut terbuka. Xerostomia dapat terjadi karena efek samping penggunaan obat tertentu, gugup, dan jarang minum air putih. 

Salah satu gejala mulut kering atau xerostomia adalah munculnya sariawan, lidah terasa kasar, dan bibir pecah-pecah. Jika kondisi ini berlangsung lama, ada baiknya kamu segera konsultasi ke dokter.

 

4. Infeksi Mulut

Bau mulut juga dapat disebabkan karena luka setelah adanya tindakan atau operasi mulut, seperti pencabutan gigi akibat kerusakan gigi, penyakit gusi, dan sariawan.  

 

5. Kondisi Hidung dan Tenggorokan

Ilustrasi sinus
Ilustrasi sinus/Shutterstock-DimaBerlin.

Ternyata bau mulut juga dapat disebabkan karena adanya amandel yang tertutup bakteri. Selain itu infeksi atau peradangan kronis pada hidung, seperti sinus juga dapat menyebabkan bau mulut. 

 

6. Asam Lambung

Penyakit yang berkaitan dengan gangguan metabolisme dapat memunculkan bau napas yang khas. Refluks asam lambung dan GERD misalnya yang kerap diasosiasikan dengan bau mulut.

 

7. Kebersihan Gigi yang Buruk

20160913 Gosok Gigi
Ilustrasi Foto Membersihkan dan Menggosok Gigi (iStockphoto)

Jika kamu kurang menjaga kebersihan gigi setiap hari, berpotensi menyebabkan bau mulut. Ada banyak faktor penyebabnya, mulai dari gigi palsu yang nggak dibersihkan secara teratur, periodontitis atau infeksi gusi, hingga adanya sisa makanan yang terselip di gigi. 

Nah bau mulut bermula dari sisa makanan yang terselip di gigi hingga membentuk bakteri (plak). Jika nggak dibersihkan, makan dapat mengiritasi gusi dan pada akhirnya infeksi. Maka dari itu, anjuran untuk menyikat gigi dua kali sehari, tiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, wajib dilakukan. 

Guna mendapatkan kebersihan gigi menyeluruh, ada baiknya kamu mengunjungi dokter gigi secara teratur atau enam bulan sekali. Kemudian, kurangi jumlah gula dalam makanan yang dapat meningkatkan kesehatan mulut dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Lalu menyikat gigi selama dua menit dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride. Untuk pasta giginya, dianjurkan memilih produk yang mengandung fluoride untuk memberikan perlindungan maksimal dari gigi berlubang sekaligus membuat gigi 10 kali lebih kuat.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya