Kronologi Warga Tangsel Terdeteksi XBB 1.5 Kraken, Pulang Umrah Batuk dan Sakit Tenggorokan

Warga Tangsel itu adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang baru pulang dari umrah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 02 Feb 2023, 14:22 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2023, 13:50 WIB
Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Liputan6.com, Tangerang Selatan Kasus kedua subvarian XBB 1.5 Kraken yang terdeteksi di RI terjadi pada warga yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Hal tersebut diketahui usai keluar hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada 31 Januari 2023.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, pihaknya mendapatkan informasi dari Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Rabu 1 Februari 2023.

"Berdasarkan hasil Whole Genome Sequensing (WGS) tanggal 31 Januari 2023 ditemukan 1 orang warga Kota Tangerang Selatan terkonfirmasi COVID 19, subvarian XBB 1.5," ungkap Allin dalam keterangan pers pada Kamis (2/1/2023).

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan lewat UPTD Puskesmas telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan epidemiologi ke pasien dan kontak erat.

Lalu, didapatkan pasien adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) bersama 3 orang anaknya. Pasien tiba di Indonesia pada 15 Januari 2023. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan pasien tersebut positif COVID-19 usai pulang dari umrah. 

"Dia itu PPLN, pulang Umrah," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Maxi Rein Rondonuwu.

Setibanya di Indonesia, pasien mengeluh batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Lalu, pada 16 Januari 2023, pasien dan 1 orang anaknya yang sekamar namun tidak bergejala memeriksakan diri ke laboratorium dan dilakukan PCR dengan hasil terkonfirmasi COVID-19.

Selanjutnya dilakukan Whole Genome Sequensing (WGS) dan terkonfirmasi 1 orang dengan subvarian XBB 1.5.

 

Jalani Isolasi di Rumah

Sesudah tahu hasil positif COVID-19 terlebih gejala yang muncul ringan serta tidak ada komorbid alias penyakit penyerta pasien kemudian menjalani isolasi di rumah. Untungnya, pasien juga sudah menerima vaksin booster pertama. 

"Lalu, pasien diberikan obat – obatan dan melakukan isolasi mandiri dirumah," kata Allin. 

"Selama isolasi mandiri pasien dipantau oleh Petugas UPTD Puskesmas, tidak ada keluhan lain."

Kurang dari dua minggu menjalani isolasi di rumah, pasien sudah dinyatakan sembuh pada tanggal 26 Januari 2023. 

Pesan Dinkes Tangsel

Turis Bisa Mendatangi Korea Selatan Tanpa Perlu Tes COVID-19 Mulai 3 September 2022
Korea Utara mencabut aturan wajib masker dan melonggarkan pembatasan virus lainnya. (Copyroght foto: Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Usai satu kasus Kraken di Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan mengimbau kepada masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan. Masyarakat diminta tetap memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun, serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.

"Selain itu juga segera melengkapi vaksinasi COVID-19, termasuk vaksinasi booster, untuk meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19," kata Allin. 

Infografis Karakteristik, Bahaya dan Gejala Omicron XBB.1.5 Kraken. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Karakteristik, Bahaya dan Gejala Omicron XBB.1.5 Kraken. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya