Liputan6.com, Jakarta - Memelihara kucing baru tentu merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi banyak orang. Namun, hal ini bisa jadi menantang untuk para pemilik kucing yang menambah anak bulu (anabul) di rumah.
Hal ini lantaran kucing di rumah dapat merasa bingung, cemburu, sampai khawatir dengan kemunculan kucing baru. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik kucing untuk memperkenalkan anabul baru kepada kucing di rumah.
Baca Juga
Tak bisa dilakukan sembarangan, simak di sini langkah-langkah memperkenalkan kedua kucing agar bisa dekat dan akur.
Advertisement
Pertimbangkan Kepribadian Kedua Kucing
Sebelum memperkenalkan keduanya, pertimbangkan kepribadian kucing di rumah terlebih dahulu.
“Pertimbangkan kepribadian, usia, dan sikap kucing Anda saat ini,” saran ahli perilaku hewan sekaligus penulis buku ‘Purr: The Science of Making Your Cat Happy’, Zazie Todd.
Menurutnya, jika kucing sedang di puncak keaktifannya, ia cenderung memiliki kepribadian yang berani dan ramah.
“Dia mungkin justru senang memiliki teman sekamar baru yang menarik untuk dilihat dan diajak bermain,” kata Todd kepada Daily Paws.
Namun, beda halnya jika kucing sudah berumur dan cenderung menyendiri. Jika kepribadian kucing demikian, Todd mengungkap bahwa menambah anabul di rumah malah dapat membuat kucing stres.
“Jika Anda tahu kucing Anda akan sengsara, Anda mungkin ingin menunda mengadopsi anak kucing baru,” lanjutnya.
Mulai dari Perkenalkan Aroma Anabul
Todd menyarankan, pemilik kucing dapat memperkenalkan keduanya dengan memberi aroma anabul baru kepada kucing di rumah.
“Tunjukkanlah pada kucing, sesuatu dari tempat tidur anak kucing baru," katanya.
Kemudian, berilah kucing makanannya. Menurut Todd, makanan kucing yang aromanya sama dengan makanan anabul dapat membangun ikatan. Sebab, makanan anabul memiliki bau yang familiar untuk kucing.
Berikan Ruang Terpisah untuk Keduanya
Kemudian, Todd menganjurkan untuk memberikan ruang terpisah untuk kucing baru dan lama.
“Dengan begitu, mereka bisa mulai terbiasa dengan aroma satu sama lain tanpa harus saling berhadapan muka,” ungkapnya.
Setelah beberapa hari, pemilik kucing dapat memasukkan anak kucing ke dalam kandang atau ruangan dengan pintu kasa.
“Agar mereka dapat melihat dan mencium satu sama lain dari tempat yang aman,” lanjut Todd.
Perlu diingat, pemilik kucing tak perlu khawatir kucing mendesis dan kabur. Sebab, pada akhirnya, kucing cenderung akan lebih penasaran dan berakhir mendekati anabul baru.
Advertisement
Beri Makan Kucing dan Anabul secara Bersamaan
Tak hanya itu, pemilik kucing juga dapat mencoba memberi makan kucing secara bersamaan dari kedua ruangan.
Dengan cara ini, menurut Todd, kucing akan mulai mengaitkan sang anabul baru dengan pengalaman yang menyenangkan.
Pisahkan Kotak Kotoran Kedua Kucing
Hal yang perlu diingat para pemilik kucing adalah untuk selalu sediakan kotak kotoran sendiri untuk anabul baru.
Tak hanya itu, Todd menyarankan, mangkuk makanan dan air anabul baru juga sebaiknya jauh dari tempat makan kucing.
“Anak kucing baru dan kucing harus memiliki segalanya masing-masing. Jika setiap hewan memiliki fasilitas makan dan kamar mandi sendiri, kecil kemungkinan terjadinya perselisihan,” tutur anggota International Association of Animal Behaviour Consultants tersebut.
Bersiaplah Jadi Penengah bagi Kedua Kucing
Setelah beberapa waktu dan kedua kucing tampak sudah akrab, upaya merawat hubungan keduanya tak sampai di situ.
Pemilik kucing harus dapat menjadi penengah atau “wasit” dalam setiap perselisihan. Sebab, berkenalan dengan akur tidak menjadi jaminan kedua kucing tak akan bertengkar.
Todd menuturkan, terkadang kucing bisa mendesis dan pergi tiap ada anabul baru. Namun, dalam jangka waktu singkat, ia bisa tiba-tiba menyapa dan mengendus anabul tersebut.
“Ingat, bagaimanapun, anak kucing baru cenderung tidak tahu apa-apa, dan mungkin terus mencoba bermain dan bahkan melompat ke kucing yang lebih tua,” ujar Todd.
Oleh sebab itu, jika ini terjadi, pemilik dapat mengalihkan anabul baru dengan suguhan makanan atau mainan.
Advertisement