Bayi Lahir dengan 3 DNA, Teknik Baru yang Disebut Dokter Bisa Cegah Penyakit Berbahaya

Seorang bayi di Inggris lahir dengan menggunakan DNA dari tiga orang yang berbeda. Kok Bisa Ya?

oleh Tiara Laninda diperbarui 15 Mei 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Bayi Prematur
Ilustrasi bayi lahir dengan 3 DNA (Foto oleh Lisa Fotios dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi di Inggris lahir dengan menggunakan memiliki 3 DNA dari orang yang berbeda, hal ini telah dikonfirmasi oleh regulator kesuburan. Sebagian besar DNA bayi tersebut berasal dari orang tua biologisnya dan sekitar 0,1% dari seorang wanita donor ketiga. 

Teknik baru ini diciptakan untuk mencegah lahirnya bayi dengan penyakit mitokondria (kelainan sel yang mengakibatkan sejumlah penyakit seperti diabetes tipe 2, kebutaan, parkinson dsb) yang berbahaya.

Walaupun sudah ada beberapa bayi yang lahir dengan teknik ini, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai bayi tersebut.

Penyakit mitokondria tidak bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan kematian dalam hitungan hari atau bahkan jam setelah lahir, seperti melansir BBC.

Banyak keluarga mengalami kehilangan beberapa anak. Bagi mereka, teknik ini dianggap satu-satunya opsi bagi mereka untuk memiliki anak yang sehat.

Terdapat dua teknik untuk melakukan sumbangan mitokondria. Salah satunya dilakukan setelah sel telur ibu dibuahi oleh sperma ayah, dan yang lain dilakukan sebelum pembuahan.

Namun, mitokondria memiliki informasi genetik atau DNA mereka sendiri. Hal ini berarti bahwa anak yang dihasilkan secara teknis mewarisi DNA dari kedua orang tua mereka dan sedikit dari donor juga.

Ini adalah perubahan permanen yang akan diturunkan selama beberapa generasi.

Namun, DNA donor ini hanya berperan dalam pembuatan mitokondria yang efektif, tidak memengaruhi sifat lain seperti penampilan, dan tidak menjadikan donor sebagai orang tua ketiga.

Mitokondria adalah kompartemen kecil yang ada di hampir semua sel tubuh manusia yang mengonversi makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

Jika mitokondria rusak, maka tidak dapat memasok energi yang cukup ke dalam tubuh, dan menyebabkan kerusakan otak, pembusukan otot, kegagalan jantung, dan kebutaan.

Mitokondria hanya diturunkan oleh ibu. Oleh karena itu, pengobatan sumbangan mitokondria merupakan bentuk modifikasi IVF yang menggunakan mitokondria dari sel telur donor yang sehat.

 

Teknis Metode

Pentingnya Peran Ibu Menyusui bagi Bayi di Masa Pandemi
Ilustrasi bayi (pexels.com/Wayne Evans)

Untuk seorang wanita yang memiliki masalah pada mitokondria, para ilmuwan mengambil materi genetik dari sel telur atau embrio.

Materi genetik ini kemudian ditransfer ke dalam sel telur atau embrio donor yang masih memiliki mitokondria yang sehat, tetapi telah dihilangkan seluruh DNA penting yang ada di dalamnya.

Setelah embrio yang telah dibuahi, kemudian ditransfer ke dalam rahim ibu. Materi genetik dari sel telur donor hanya merupakan kurang dari 1 persen dari anak yang dihasilkan dari teknik ini.

"Terapi sumbangan mitokondria menawarkan keluarga dengan penyakit mitokondria berat kemungkinan untuk memiliki anak yang sehat," kata regulator kesuburan Inggris dalam sebuah pernyataan, seperti melansir Aljazeera.

Sudah Diperbolehkan Sejak 2015

Disebabkan oleh Penyakit pada Tangan, Kaki, dan Mulut
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/pixabay

Teknik ini dikembangkan pertama kali di Newcastle dan undang-undang dibuat untuk memperbolehkan pembuatan bayi dengan teknik ini di Inggris pada tahun 2015. Namun, Inggris tidak segera mempraktikannya.

Bayi pertama yang lahir menggunakan teknik ini dilahirkan pada tahun 2016 untuk keluarga asal Yordania yang menjalani perawatan di Amerika Serikat.

Menurut Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA), sebanyak "kurang dari lima" bayi telah lahir hingga tanggal 20 April 2023.

Mereka tidak memberikan angka yang pasti untuk melindungi privasi keluarga-keluarga tersebut.

Terus Sempurnakan Teknik Secara Hati-Hati

Melancarkan Persalinan
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Vam

Direktur Progress Educational Trust, Sarah Norcross, penyempurnaan teknik ini yang kemungkinan akan tetap berlangsung secara hati-hati dan lambat.

"Saat ini, beberapa bayi yang telah menerima sumbangan mitokondria telah lahir di Inggris. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan menyempurnakan sumbangan mitokondria secara perlahan dan berhati-hati," kata Norcross,.

Namun, belum ada kabar dari tim di Newcastle sehingga masih belum pasti keberhasilan teknik ini.

Sebelumnya, diperkirakan bahwa hingga 150 bayi dengan sumbangan mitokondria seperti ini bisa lahir setiap tahunnya di Inggris.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya