Liputan6.com, Jakarta - Permintaan alat kesehatan dari kalangan perumahsakitan terus meningkat seiring bertambahnya kunjungan pasien ke rumah sakit (RS) pasca meredanya COVID-19 .
Masyarakat yang sempat menunda pengobatannya selama pandemi, kini mengunjungi rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan pengobatan. Kondisi itu didukung dengan kian tingginya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Baca Juga
Optimisme itu juga terlihat dari penyelenggaraan Surabaya Hospital Expo 2023 pada 24 hingga 26 Mei 2023 di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur.
Advertisement
Pameran alat kesehatan yang rutin diselenggarakan sejak 2005 pada tahun ini diikuti sebanyak 76 perusahaan alat kesehatan yang menempati 82 booth, termasuk dua perusahaan penyedia mobil ambulans dan peralatannya serta dua RS di Jawa Timur yang akan menampilkan fasilitas terbaru.
Selain menyasar rumah sakit, Direktur Marketing & Finance PT Okta Sejahtera Insani --- perusahaan penyelenggara Surabaya Hospital Expo 2023 --- Yudha Imam Sutedja, S Kom M.M mengatakan bahwa masyarakat umum juga dapat membeli aneka alat deteksi kesehatan seperti pengukur tekanan darah, suhu tubuh hingga tes kandungan gula darah dengan kualitas baik dan harga yang kompetitif.
Menurut Yudha, perusahaannya mewadahi para penyedia alat kesehatan produksi dalam maupun luar negeri yang menampilkan produk dengan inovasi teknologi terkini.
"Mulai dari peralatan diagnosa, baju seragam staf RS, alat gawat darurat, baju operasi beserta peralatannya, sampai peranti pendukung RS lainnya seperti mesin laundri, sistem informasi RS, dapur, tempat tidur, sampai layanan penyedia koneksi internet," katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 22 Mei 2023.
Â
Â
Hadirkan Teknologi Terkini
Salah satu peserta Surabaya Hospital Expo, PT Mega Andalan Kalasan (MAK) yang rutin mengikuti sejak kali pertama pameran diselenggarakan, menyatakan Jawa Timur merupakan salah satu pasar terbesar di Indonesia.
Terlebih, saat ini dengan terhubungnya Surabaya dengan Tol Trans Jawa, secara otomatis juga memberi kemudahan bagi pengunjung dari RS di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Pendiri PT MAK, Buntoro Setiomulyo menjelaskan bahwa MAK berfokus memproduksi tempat tidur pasien, meja operasi, troli hingga kursi tunggu menyatakan selama pameran akan memberikan harga khusus bagi setiap transaksi
"Sejalan dengan meningkatnya perekonomian Indonesia, kebutuhan dan kemampuan pemerintah maupun masyarakat akan pelayanan kesehatan yang canggih juga semakin meningkat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya produsen alat kesehatan canggih yang mendirikan perusahaan di Indonesia," katanya.
"Sehingga pameran ini menjadi arena pertarungan teknologi, termasuk yang dibawa oleh pesaing impor, yang kami juga antisipasi. Jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkan diri untuk mengembangkan teknologi canggih yang memudahkan interaksi antara pasien dan petugas medis," dia menambahkan.
Cerahnya industri kesehatan juga tercermin dari kondisi bisnis MAK yang saat ini sangat baik. Bahkan, sejak 2020 hingga 2022 penjualan meningkat sekitar 30 persen setiap tahunnya.
Salah satu pemacunya adalah keikutsertaan dalam rangkaian pameran alat kesehatan Hospital Expo yang setiap tahunnya diselenggarakan di Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Â
Â
Advertisement
Paralel dengan Seminar Perumahsakitan
Surabaya Hospital Expo diselenggarakan berbarengan dengan Seminar Perumahsakitan bertema Menjawab Tantangan yang Dihadapi Rumah Sakit dalam Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Sekunder dan Tersier yang diselenggarakan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur.
"Kami menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, PERSI yang akan membahas kiat-kiat digitalisasi hingga RS-RS yang akan membagikan praktik terbaik," kata Ketua PERSI Jawa Timur dr. Hendro Soelistijono. MM., M.Kes.
Misalnya, lanjut Hendro, RS Pondok Indah Group, RSUD Sidoarjo serta RSI Jemursari yang akan berbagi kiat tentang manajemen, pengelolaan SDM serta rekam medik elektronik yang harus diimplementasikan tahun ini.
Penyelenggaraan seminar dan pameran secara paralel, kata Hendro, akan mempertemukan penyedia alat-alat kebutuhan RS kepada konsumennya serta menyediakan akses informasi tenologi kesehatan terkini.
Peserta seminar pada 2022 mencapai 700 orang yang terdiri atas pimpinan, manajemen dan kalangan perumahsakitan lainnya. Jumlah itu diharapkan akan bertambah pada tahun ini.
"Perkembangan teknologi perumahsakitan menantang kalangan perumahsakitan untuk segera bergegas menjawab tantangan tersebut untuk mengurangi arus pasien berobat ke luar negeri," ujarnya.