Liputan6.com, Jakarta - Satu pasien jemaah haji lansia menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah karena mengalami gangguan paru. Pasien usia 69 tahun asal kloter embarkasi Solo itu merupakan pasien pertama yang dirawat di KKHI Makkah pasca kedatangan 3 kloter pertama jemaah haji asal Indonesia.
Pasien dirujuk ke KKHI Makkah pada Kamis, 1 Juni 2023 pukul 20.45 WAS setelah dievakuasi oleh EMT Sektor 10 di Hotel Al Jawharat Attauhid dengan keluhan demam dan sesak napas.
Baca Juga
Tenaga kesehatan haji yang bertugas Ns Tri Yuliarto mengatakan, sebelum perjalanan dari Madinah ke Makkah, seluruh jemaah termonitor dalam keadaan baik. Pasien hanya mengeluhkan batuk. Namun saat dalam perjalanan menuju Makkah, kondisi jemaah mengalami penurunan disertai demam.
Advertisement
"Pasien sudah ditangani di KKHI Makkah, dan saat ini sudah tampak perbaikan kondisi," ujar Kepala KKHI Makkah dr Edi Supriyatna, MKK.
Diketahui, pasien tiba dalam kondisi sesak napas, sudah 3 hari batuk, demam tinggi, dan terjadi penurunan saturasi. Pasien kemudian mendapat penanganan pertama di IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan seperti EKG dan rontgen. Hasilnya, pasien mengalami gangguan paru-paru.
"Kondisi awal saat pasien masuk KKHI saturasi turun, mengalami sesak napas, batuk sudah 3 hari, dan demam tinggi. Sudah dilakukan penanganan awal di IGD, EKG, rontgen, dan hasilnya ada gangguan pada paru namun saat ini kondisi sudah baik,” kata Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dr. Nurlinah, Sp.P.
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien menyampaikan bahwa dirinya memiliki riwayat sesak napas yang disebabkan udara dingin. Oleh karenanya, kemungkinan pasien jemaah haji tersebut mengalami sesak napas dipicu suhu dingin dari pendingin udara kendaran saat perjalanan menuju Makkah.
Jemaah Haji Diimbau Atur Aktivitas Sesuai Kondisi Kesehatan
Nurlinah berpesan kepada jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit terdahulu dan komorbid, diharapkan untuk menghindari pemicu yang menimbulkan serangan kembali dari penyakit tersebut.
Selanjutnya dr. Edi berpesan kepada seluruh jemaah yang baru sampai ke Makkah untuk tidak terlalu kelelahan selama menunggu puncak ibadah haji/Armuzna.
Jemaah diimbau agar bisa mengatur aktivitas fisiknya sesuai dengan kondisi kesehatannya, istirahat yang cukup, makan yang teratur, serta minum yang cukup tanpa menunggu haus.
“Jemaah haji yang baru saja sampai ke Makkah dan dalam masa pra Armuzna, kami imbau agar tidak terlalu kelelahan. Kami harapkan jemaah bisa mengatur aktivitas fisiknya sesuai dengan kondisi kesehatannya,” pungkas Edi.
Advertisement
KKHI Makkah Siapkan 6 RS Rujukan
Sebelumnya, KKHI Makkah juga telah menyiapkan berbagai hal terkait pelaksanaan ibadah haji di kota tersebut. Persiapan tidak hanya dari segi sarana dan sumber daya manusia, melainkan juga membangun koordinasi dan kerja sama yang baik dengan entitas kesehatan yang berwenang.
Pada 2 Juni 2023, Kasie Kesehatan Daker Makkah dr. Andi Ardjuna Sakti, SH, MPH beserta tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mengadakan kunjungan ke 6 Rumah Sakit (RS) Arab Saudi setempat guna menjalin kerja sama untuk menunjang pelayanan jemaah haji Indonesia.
“KKHI Makkah hari ini melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit, tujuannya satu untuk silaturahmi, kedua untuk menjalin kerja sama dalam pelayanan kesehatan jemaah haji yang dirawat di KKHI Makkah namun kemungkinan bisa dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi,” tutur Ardjuna.
Beberapa RS Arab Saudi yang menjadi RS rujukan bagi jemaah haji di Daker Makkah yaitu RS Al Noor, RS King Faisal, RS King Abdul Aziz, RS King Abdullah, RS Heera, dan RS Wiladah.