Resusitasi Jantung Paru, Pengertian dan Langkah Melakukan Bantuan Henti Jantung

Resusitasi Jantung Paru (RJP) bisa membantu menyelamatkan seseorang. Namun, bagamana cara melakukannya?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2024, 09:51 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 07:01 WIB
Praktik RJP
Melakukan RJP sebaiknya tidak sendirian. (Foto: Liputan6.com/Hermann Zakaria)

Liputan6.com, Jakarta - Tindakan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) kerap muncul dalam adegan di sinetron maupun drama yang kita tonton. Tindakan darurat tersebut memang dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Lalu, apa itu RJP dan bagaimana melakukan tindakan tersebut?

RJP adalah upaya untuk mencoba mengembalikan atau menggantikan fungsi jantung yang bermasalah karena gangguan listrik maupun serangan jantung. Dengan RJP, diharapkan jantung kembali bekerja sehingga kehidupan bisa diselamatkan seperti disampaikan dokter umum Eka Hospital BSD Alfonsus Alex Mintarja.

Berikut hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan Resusitasi Jantung Paru:

1. Amankan Lingkungan

Pastikan pasien tersebut sudah berada di tempat yang aman tidak di tengah jalan. Pilih tempat yang keras dan lurus ketika memberikan RJP.

2. Cek Respons

Cek resposn orang tersebut. Bisa dengan memanggil korban dengan suara kencang sembari menepuk atau menggoyangkan tubuhnya. Mencubit ujung bawah daun telinga atau pipi juga bisa.

3. Minta Bantuan/Telepon Nomor Darurat

Selanjutnya, minta bantuan orang lain untuk membantu melakukan RJP serta menghubungi nomor darurat untuk memanggil ambulans atau tim kesehatan.

"Saat melihat orang mengalami henti jantung, jangan jadi hero sendiri. Jangan lupa minta bantuan," kata Alfonsus saat berkunjung ke kantor Liputan6.com pada Rabu (26/7/2023).

4. Cek Jalan Napas

Periksa juga apakah korban masih dalam keadaan bernapas. Singkirkan sumbatan pada rongga mulut dalam bentuk apapun jika ada, seperti muntah atau darah.

5. Cek Nadi

Periksa denyut nadi korban dengan cara meraba dengan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) di salah satu sisi leher korban (di bawah rahang dan di samping batang tenggorok).

 

Teknik RJP

Niat baik membantu orang lain yang mengalami henti jantung pun sebaiknya tidak dilakukan sendirian. Bila ada orang lain di situ, komunikasikan juga ke orang-orang di sekitar bahwa bakal melakukan RJP. Akan lebih baik jika dilakukan tidak sendirian dalam melakukan RJP.  

Langkah RJP:

  1.  Pastikan orang yang mengalami henti napas berada di dataran yang keras dan lurus sehingga tidak ada rebound saat dilakukan kompresi.
  2.  Posisi bisa berada di sebelah kanan dan kiri orang tersebut.
  3.  Lebarkan kaki untuk ancang-ancang
  4.  Titik RJP berada dua jari di atas xipoid process/taju pedang
  5.  Tekan dengan kedalaman 5-6 cm dengan kecepatan 100-120 tekanan per menit. Lakukan selama 5 siklus.
  6. Gunakan kekuatan bahu untuk menekan bagian tengah dadah itu. Pastikan telapak tangan bagidan dalam untuk memompa dada.

"Pada menekan lalukan secara cepat dengan keras, bisa dibantu lagu dengan beat 100-120," kata Alfonsus.

Bila Denyut Sudah Kembali

Praktik RJP
Jika sudah ada denyut nadi selepas tindakan RJP, maka lakukan recovery position. (Foto: Liputan6.com/Hermann Zakaria)

Usai melakukan RJP, cek kembali denyut nadi orang tersebut apakah sudah kembali atau belum. Jika sudah ada denyut nadi maka lakukan recovery position. Caranya dengan memiringkan pasien sambil memperhatikan jalur napasnya. 

"Kenapa harus miring? supaya kalau ada yang perlu dimuntahkan bisa langsung keluar tidak menutup jalan napas," kata Alfonsus. 

Hentikan pemberian RJP bila pasien sudah sadar, sudah 35-45 menit atau penolong sudah lelah melakukan RJP.

"Bila orang tersebut belum sadar dan denyut nadi masih belum ada tapi penolong sudah lelah, sampaikan maaf ke pasien karena hanya bisa membantu sampai titik tersebut," saran Alfonsus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya