Brain Freeze, Fenomena yang Terjadi Ketika Konsumsi Sesuatu yang Terlalu Dingin

Fenomena Brain Freeze terjadi ketika sedang mengonsumsi yang dingin lalu kepala terasa nyeri

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2023, 20:00 WIB
Brain Freeze
Ilustrasi Brain Freeze Credit: pexels.com/Mikael

Liputan6.com, Jakarta - Brain freeze adalah sakit kepala tajam yang terjadi ketika Anda makan atau minum sesuatu yang dingin, fenomena ini juga dikenal sebagai cold neuralgia atau ganglioneuralgia sphenopalatine, ucap Roger Seheult, MD, penasihat medis untuk Intrivo.

Ketika mengalami brain freeze, rasa sakit biasanya dirasakan paling intens di dahi, pelipis, dan di belakang mata atau hidung, tambahnya.

Brain freeze terjadi ketika langit-langit mulut atau tenggorokan Anda terpapar sesuatu yang dingin terlalu cepat, jelas Heather Viola, DO, dokter perawatan primer di Mount Sinai Doctors-Ansonia kepada Prevention.

"Pembuluh darah di seluruh kepala mengembang agar darah ekstra bisa masuk guna menjaga kehangatan," tambahnya. "Perubahan cepat dalam ukuran pembuluh darah ini menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba.

Selain makan dan minum sesuatu yang dingin, menghirup udara dingin juga dapat memicu brain freeze," Viola menjelaskan.

Viola melanjutkan bahwa beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara brain freeze dan migrain.

"Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa brain freeze lebih sering dialami oleh orang yang mengalami migrain," tambahnya. "Jika frekuensi atau intensitas sakit kepala Anda berubah, pastikan untuk segera menghubungi dokter."

Nyeri saat mengalami brain freeze juga mungkin terasa mirip dengan kondisi yang disebut Tic douloureux atau trigeminal neuralgia, tutur Seheult, yang ditandai dengan "sensasi menusuk" yang menonjol di satu sisi wajah.

"Ini berasal dari peradangan saraf trigeminal dan dianggap sebagai salah satu kondisi paling menyakitkan yang bisa dialami seseorang," tambahnya.

Brain Freeze Mudah Diatasi

Brain freeze
Brain freeze Credit: pexels.com/Andrea

Brain freeze adalah kejadian yang sering dialami banyak orang, dan, fenomena ini biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan dapat mudah diatasi.

"Cobalah untuk menormalkan kembali suhu mulut dan tenggorokan Anda," saran Viola. Dengan kata lain, berhenti makan atau minum sesuatu yang dingin atau masuklah ke dalam ruangan yang hangat.

"Minum air hangat atau air suhu kamar," lanjut Viola. "Menekan lidah atau ibu jari ke langit-langit mulut Anda untuk mentransfer kehangatan juga bisa membantu. Brain freeze bisa terasa menyakitkan, tetapi kondisi ini tidak serius dan dapat hilang dengan sendirinya."

Untuk mencegah pembekuan otak terjadi, Seheult menyarankan untuk menyesap perlahan atau menggigit zat dingin apa pun yang Anda konsumsi.Baik Seheult dan Viola setuju bahwa brain freeze tidak memerlukan perhatian medis dan biasanya hilang dalam beberapa menit.

Namun, jika frekuensi atau intensitas sakit kepala Anda berubah atau berlangsung lebih lama dari beberapa menit, mereka berdua menyarankan untuk menghubungi dokter untuk menghindari kemungkinan terjadi sesuatu yang serius.

Dampak Konsumsi Makanan Panas

Ilustrasi Lidah Berwarna Merah (Sumber: pixabay)
Ilustrasi Lidah Berwarna Merah (Sumber: pixabay)

Jika mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin bisa membuat brain freeze, konsumsi sesuatu yang panas bisa membuat lidah terbakar.

Ketika terburu-buru, seseorang biasanya melahap makanan tanpa memperhatikan hal-hal seperti suhu makanan. Sangat mudah untuk menggigit makanan panas atau meneguk minuman panas yang mengepul karena Anda menyambi dengan pekerjaan lain. Padahal ini bisa menyebabkan lidah terbakar.

Lidah adalah indera yang sangat sensitif yang membantu Anda mengenali rasa dan tekstur. Lidah terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papila yang berfungsi untuk merasakan berbagai macam rasa pada makanan seperti pahit, manis, atau asin.

Membakar lidah dapat merusak papila dan membuat Anda lebih sulit untuk merasakan makanan dan minuman. Untungnya, sebagian besar luka bakar lidah tidak serius, dan kemampuan papila juga dapat sembuh dengan cepat.

Makanan microwave adalah penyebab utama lidah terbakar. Gelombang mikro memanaskan makanan secara tidak merata. Jadi, meski gigitan pertama terasa cukup dingin, yang berikutnya mungkin akan membakar lidah Anda.

Tanda Lidah Terbakar

Tips Liburan Antijenuh Sekaligus Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak Menurut Psikolog Anak
Ilustrasi anak memakan es krim bersama ketika liburan. (Sumber foto: Pexels.com).

Gejala yang dialami bervariasi tergantung pada seberapa serius luka bakar Anda. Menurut Cleveland Clinic, selain rasa terbakar, Anda mungkin mengalami:

  • Nyeri lidah
  • Hilangnya sensasi di lidah
  • Lidah berwarna merah muda atau merah panas yang tampak meradang dan bengkak
  • Penurunan indera perasa atau rasa logam di mulut
  • Lidah yang halus akibat papila yang hilang sejenak ketika rusak.

Kebanyakan lidah terbakar dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, yaitu sekitar satu atau dua minggu. Anda juga dapat melakukan beberapa trik mudah untuk mempercepat proses penyembuhan, antara lain dengan:

  • Menenggak minuman dingin selama beberapa menit setelahnya. Suhu dingin dari minuman dapat menghentikan panas dari membakar ke lapisan yang lebih dalam dari lidah Anda
  • Konsumsi makanan dingin dan lembut seperti es krim atau yogurt
  • Minum susu
  • Taburi lidah dengan gula atau madu
  • Berkumur dengan air garam
  • Konsumsi vitamin E.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya