Liputan6.com, Jakarta - Bintang Hollywood Ryan Reynolds membagikan cerita tentang perjuangannya melawan gangguan kecemasan atau anxiety dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Page Six.
Melansir New York Post pada Kamis, 12 Oktober 2023, sebelum penampilan live di acara The Late Show bersama David Letterman, Reynolds mengatakan,"Saya ingat saya berdiri di belakang panggung sebelum tirai dibuka, dan saya berpikir 'Saya akan mati. Saya benar-benar akan mati di sini'.".
Baca Juga
Lalu bintang Deadpool ini melanjutkan,"Tirainya akan terbuka dan saya hanya akan seperti sesuatu yang buruk akan terjadi!.".
Advertisement
Siapa Saja yang Rentan Alami Gangguan Kecemasan?
Masalah kecemasan yang dialami Reynolds bukanlah hal yang aneh. Sekitar satu dari setiap tiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan pada suatu saat dalam hidup mereka, menurut National Institute of Mental Health.
Di antara orang dewasa dengan gangguan kecemasan, hampir satu dari empat orang mengalami gangguan serius yang memengaruhi kemampuan mereka untuk beraktivitas dalam situasi sehari-hari.
"Hal yang berkaitan dengan gangguan kecemasan adalah bahwa hal ini dapat berdampak besar pada seseorang dengan cara yang tidak dapat dilihat oleh orang lain," kata seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam kecemasan dan profesor di NYU Langone Health, Dr Thea Gallagher, kepada The Post.
Masalah kesehatan mental lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan gangguan kecemasan sering kali mulai muncul pada anak-anak dan remaja.
Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan?
Orang-orang dengan gangguan kecemasan sering kali menemukan cara untuk mengatasi peristiwa-peristiwa yang sesekali memicu kecemasan mereka, begitu juga Reynolds.
"Saya tentu saja memiliki ritual kecil saya sendiri dan hal-hal semacam itu yang membantu saya tetap membumi dan menjaga pikiran saya agar tidak lepas kendali," katanya
Reynolds mengatakan bahwa ketika dia menyadari momen-momennya yang 'di luar kendali', dia bermeditasi untuk 'meluangkan waktu' bagi dirinya untuk berkumpul kembali.
Para ahli merekomendasikan teknik manajemen stres, membatasi kafein, meditasi, dan dukungan untuk orang yang mengelola gangguan kecemasan.
Advertisement
Gejala Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan gejalanya sangat bervariasi dari orang ke orang, menurut Mayo Clinic, tapi sering kali meliputi:
- Merasa gugup, gelisah atau tegang
- Perasaan akan bahaya, kepanikan, atau malapetaka yang akan datang
- Peningkatan detak jantung
- Nafas cepat (hiperventilasi)
- Berkeringat
- Gemetaran
- Merasa lemah atau lelah
- Kesulitan berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini
- Kesulitan tidur
- Masalah gastrointestinal (GI).
Pengobatan Gangguan Kecemasan
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut apakah perlu untuk melakukan pengobatan?
"Akan sangat bagus jika setiap orang mencari pengobatan setidaknya satu kali dalam hidup mereka untuk mendapatkan evaluasi dan pemahaman lebih lanjut tentang kesehatan mental mereka," kata Gallagher.
"Tetapi ini adalah saat yang tepat untuk mencari pengobatan jika kecemasan seseorang mempengaruhi aktivitas," ujarnya.
Pengobatan dan terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti membantu orang yang berjuang melawan kecemasan.
"Jangan menderita secara diam-diam," kata Gallagher.
"Kecemasan dapat diobati dengan baik melalui CBT dan pengobatan," pungkasnya.
Advertisement