Jerawat di Pipi Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jangan asal-asalan, ketahui penyebab jerawat di pipi pria terlebih dulu, baru kemudian mengatasinya dengan benar.

oleh Iwan Tantomi pada 11 Nov 2023, 16:42 WIB
Diperbarui 03 Jan 2024, 13:00 WIB
Jerawat di Pipi Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi jerawat di pipi pria. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di pipi pria bisa dialami oleh siapa saja. Ketika jerawat ini muncul, biasanya ada rasa tak nyaman. Belum lagi jika ukuran jerawatnya cukup besar dan amat mencolok, tak jarang jerawat di pipi pria ini kadang bikin minder sendiri.

Walau begitu, tidaklah tepat jika jerawat di pipi pria ini langsung dipencet. Alih-alih cepat sembuh, yang ada malah bisa bikin kondisi jerawat di pipi semakin parah. Supaya tahu cara mengatasi jerawat di pria yang tepat, ketahui dulu beberapa penyebabnya berikut ini!

Penyebab Jerawat di Pipi Pria

Jerawat di Pipi Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi jerawat di pipi pria. Credit via Shutterstock.com

Jerawat di pipi pria dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada masing-masing orang, penyebabnya bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab jerawat di pipi pria dengan benar. Secara umum berikut ini beberapa penyebab jerawat di pipi pria yang paling sering dijumpai.

Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pada pria karena fluktuasi dan ketidakseimbangan kadar hormon tertentu dalam tubuh. Hormon androgen, seperti testosteron, dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak berlebih di wajah. Akibatnya, pori-pori kulit dapat tersumbat dan jerawat muncul.

Secara umum, peningkatan kadar hormon androgen dapat terjadi selama masa pubertas. Kalau pada wanita, peningkatan kadar hormon androgen dapat terjadi selama kehamilan maupun akibat konsumsi obat atau pil KB tertentu.

Perubahan hormon juga dapat terjadi akibat faktor eksternal seperti stres, terbakar matahari, dan kebiasaan merokok. Stres dapat mempengaruhi produksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan menyebabkan jerawat.

Stres Berkepanjangan

Stres berkepanjangan dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pada pria karena pengaruhnya terhadap produksi hormon dan kondisi kulit. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang lebih banyak. Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous di kulit wajah. Minyak berlebih yang diproduksi dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul di pipi.

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Peningkatan kadar hormon stres dapat memicu peradangan pada kulit dan memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada sebelumnya. Stres juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan pola makan, sehingga dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit.

Paparan Polusi

Polusi udara mengandung partikel-partikel mikro yang dapat menempel pada kulit wajah. Partikel-partikel ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul.  Selain itu, paparan polusi dapat memicu peradangan pada kulit. Polusi mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung kulit dan memicu reaksi peradangan. Hal ini dapat menyebabkan jerawat muncul di pipi.

Polusi juga dapat meningkatkan produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous di kulit wajah. Minyak berlebih yang diproduksi dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Paparan sinar UV yang terkait dengan polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Sinar UV dapat merusak kulit dan memicu peradangan, yang dapat memperburuk kondisi jerawat.

Begitu halnya dengan debu dan kotoran yang ada di udara juga dapat menempel pada kulit wajah. Ketika debu dan kotoran ini masuk ke dalam pori-pori kulit, maka dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul.

Kotoran yang terperangkap di pori-pori kulit kemudian dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri yang hidup di kulit. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada pori-pori, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.

Di samping itu, paparan debu dan kotoran juga dapat merusak lapisan pelindung kulit dan mengganggu keseimbangan minyak alami di kulit. Hal ini dapat memicu produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous, sehingga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang tidak sehat dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pada pria karena beberapa faktor. Salah satunya adalah konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan olahan, makanan manis, dan karbohidrat sederhana.

Makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu peningkatan hormon insulin dalam tubuh. Kadar insulin yang tinggi dapat merangsang produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous di kulit, sehingga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul.

Selain itu, pola makan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Makanan yang tinggi lemak jenuh, makanan cepat saji, dan makanan olahan dapat memicu peradangan sistemik yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Peradangan ini dapat memperburuk kondisi jerawat dan membuatnya sulit untuk sembuh.

Salah Pakai Produk Perawatan Kulit

Produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif keras dapat menyebabkan kulit kering dan teriritasi. Kulit yang kering dan teriritasi dapat memicu produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous. Akibatnya, hal tersebut dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul.

Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang berlebihan, seperti terlalu sering mencuci wajah atau menggunakan terlalu banyak produk, juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit. Hal ini dapat merangsang produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous dan menyebabkan jerawat di pipi pria.

Beberapa produk perawatan kulit mengandung bahan kimia yang keras atau tidak cocok dengan jenis kulit tertentu. Penggunaan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada kulit, yang lama-lama juga dapat memicu munculnya jerawat di pipi pria.

Kurang Melakukan Perawatan Kulit yang Tepat

Kurangnya perawatan kulit seperti membersihkan wajah secara teratur dan menggunakan produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati di pori-pori kulit. Hal ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan perkembangan jerawat di pipi.

Selain itu, kurangnya perawatan kulit juga dapat membuat kulit menjadi kering dan teriritasi. Kulit yang kering cenderung menghasilkan lebih banyak minyak untuk mengompensasi kekurangan kelembapan, sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat.

Tak sampai di situ, malas membersihkan wajah juga dapat menyebabkan penyebaran bakteri. Ketika menyentuh wajah dengan tangan yang kotor atau tidak mencuci tangan sebelumnya, bakteri dapat berpindah ke wajah. Hal tersebut bisa menyebabkan peradangan serta jerawat di pipi pria.

Kebiasaan Buruk Penyebab Jerawat di Pipi Pria

Munculnya jerawat di pipi pria juga bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk, seperti merokok. Pasalnya, merokok dapat menjadi penyebab jerawat di pipi karena beberapa alasan. Nikotin dalam rokok dapat memperlambat aliran darah ke permukaan kulit.

Akibatnya, hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan memicu jerawat. Selain itu, merokok juga dapat mengubah komposisi dan kepadatan minyak kulit, yang dikenal sebagai sebum. Perubahan ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu perkembangan jerawat 

Selain merokok, ada kebiasaan buruk lain yang juga dapat menyebabkan jerawat di pipi pria. Misalnya, kebiasaan tidak membersihkan ponsel dengan baik. Hal tersebut dapat menyebabkan kotoran dan bakteri menumpuk di permukaan kulit saat sedang menelepon. Penumpukan kotoran dan bakteri di permukaan kulit tersebut akhirnya dapat memicu jerawat di area pipi.

 

Makanan Penyebab Jerawat di Pipi Pria Makin Parah

Jerawat di Pipi Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi jerawat di pipi pria. Credit via Shutterstock.com

Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, karena bisa menjadi penyebab jerawat di pipi pria. Makanan ini bahkan bisa membuat jerawat di pipi pria semakin parah, jika tak bisa mengontrol konsumsinya. Lantas, ada makanan apa saja?

Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pria, karena dapat memicu peningkatan produksi hormon insulin dalam tubuh. Asupan tinggi gula yang memiliki indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi hormon insulin. Hormon insulin yang tinggi dapat mempengaruhi produksi sebum pada kulit dan memicu perkembangan jerawat.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi termasuk makanan yang mengandung karbohidrat olahan, seperti nasi putih, roti putih, makanan olahan yang tinggi karbohidrat, dan makanan manis seperti permen dan gula-gula. Konsumsi makanan ini dapat memicu peningkatan gula darah dan hormon insulin, sehingga bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan memicu jerawat.

Makanan Berlemak Tinggi

Makanan berlemak tinggi dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pria, karena kandungan lemak yang tinggi dalam makanan tersebut dapat memicu peradangan pada kulit. Lemak jenuh dan trans yang terdapat dalam makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, es krim, daging merah dan kulit ayam, dapat meningkatkan produksi sebum pada kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Selain itu, makanan berlemak tinggi juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Konsumsi makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan produksi hormon androgen, sehingga dapat memicu produksi sebum berlebihan dan perkembangan jerawat.

Makanan Olahan dan Makanan Cepat Saji

Makanan olahan dan makanan cepat saji, seperti burger, sosis, bakso dan semacamnya, dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pria. Alasannya, karena makanan olahan seringkali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang dapat memicu peradangan pada kulit. 

Selain itu, makanan olahan dan makanan cepat saji seringkali memiliki indeks glikemik tinggi. Ini berarti makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi. Peningkatan gula darah ini dapat memicu produksi hormon insulin yang dapat mempengaruhi produksi sebum pada kulit dan menyebabkan jerawat.

Makanan olahan dan makanan cepat saji juga seringkali mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi. Lemak ini dapat meningkatkan produksi sebum pada kulit dan menyumbat pori-pori, sehingga dapat memicu jerawat. Makanan cepat saji juga cenderung tinggi kalori, lemak, dan karbohidrat olahan, sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan memicu perkembangan jerawat di pipi pria.

Susu dan Produk Susu

Susu dan produk olahan susu juga dapat menjadi penyebab jerawat di pipi pria. Ini karena produk olahan susu seperti keju, yogurt, dan es krim mengandung hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1) yang dapat memicu produksi sebum berlebihan dan perkembangan jerawat. Selain itu, produk olahan susu juga cenderung mengandung gula yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko peradangan dan jerawat.

Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami alergi atau intoleransi terhadap susu atau produk olahannya. Alergi susu dapat menyebabkan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu, sehingga dapat menyebabkan peradangan dan jerawat. Intoleransi laktosa, yang merupakan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa dalam susu, juga dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu dan produk susu, terutama yang mengandung hormon pertumbuhan, dapat meningkatkan risiko jerawat pada beberapa orang. Hormon-hormon dalam susu dapat mempengaruhi produksi sebum dan peradangan pada kulit.

Makanan dengan Potensi Alergen

Beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap makanan tertentu, seperti gluten, makanan laut, atau kacang-kacangan. Reaksi alergi ini dapat memicu peradangan dalam tubuh dan mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk perkembangan jerawat di pipi pria.

Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung alergen, sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan memproduksi antibodi untuk melawan alergen tersebut. Reaksi ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan memicu timbulnya jerawat.

Misalnya, alergi terhadap telur dapat menyebabkan jerawat jika seseorang mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur. Alergi terhadap telur dapat memicu peradangan pada kulit dan menyebabkan jerawat muncul di pipi.

Selain itu, alergi terhadap kacang juga dapat menjadi penyebab jerawat. Ketika seseorang yang alergi terhadap kacang mengonsumsi kacang atau makanan yang mengandung kacang, sistem kekebalan tubuh bereaksi dan dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang berujung pada timbulnya jerawat.

Cara Mengatasi Jerawat di Pipi Pria

Jerawat di Pipi Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi jerawat di pipi pria. Credit via Shutterstock.com

Jaga Kebersihan Wajah

Supaya jerawat di pipi pria bisa teratasi, bersihkan wajah setidaknya dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Gunakan air hangat untuk membasuh wajah dan gunakan pembersih wajah yang lembut. Hindari menggosok wajah terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi.

Gunakan produk pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit. Pilihlah produk yang lembut dan tidak mengandung detergen atau pewangi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah. Setelah mencuci wajah, gunakan pelembap yang cocok dengan jenis kulit. Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan melindungi kulit dari kekeringan.

Selain itu, gunakan masker wajah. Pemakaian masker wajah alami dapat memberikan manfaat bagi kulit, seperti menyegarkan, memperbaiki, dan mengencangkan kulit wajah. Gunakan masker secara teratur sesuai dengan petunjuk penggunaan. Jangan pakai kosmetik berat atau berminyak yang dapat menyumbat pori-pori. Pilihlah kosmetik yang non-komedogenik, karena tidak akan menyebabkan jerawat.

Ganti sarung bantal secara teratur dan gunakan handuk bersih setiap kali mencuci wajah. Hal ini akan membantu menghindari penumpukan bakteri dan kotoran yang dapat memperburuk kondisi kulit. Hindari kebiasaan memencet jerawat karena dapat menyebabkan peradangan dan meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.

Hindari Menyentuh Wajah

Jangankan memencet jerawat, menyentuh wajah saat ada jerawat di pipi sebenarnya juga tak dianjurkan. Ini karena menyentuh wajah dengan tangan yang kotor atau tidak terjaga kebersihannya dapat memperburuk kondisi jerawat. Tangan manusia dapat mengandung banyak bakteri, dan ketika menyentuh wajah, bakteri, minyak, dan partikel kotoran dapat ditransfer ke kulit wajah, menyebabkan jerawat muncul lebih banyak.

Selain itu, kebiasaan menyentuh wajah juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan memperparah kondisi jerawat. Saat menyentuh wajah, terutama area yang berjerawat, ada kemungkinan bakteri dan kotoran yang ada di tangan dapat masuk ke dalam pori-pori kulit, menyebabkan infeksi dan peradangan yang lebih parah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari menyentuh wajah terutama saat ada jerawat di pipi pria. Pastikan tangan selalu bersih sebelum menyentuh wajah, dan hindari kebiasaan memencet atau menggaruk jerawat, karena hal ini dapat menyebabkan peradangan dan meninggalkan bekas yang sulit hilang.

Gunakan Produk Perawatan Kulit yang Tepat

Pilih produk yang sesuai dengan jenis kulit. Setiap individu memiliki jenis kulit yang berbeda, seperti kulit berminyak, kering, atau kombinasi. Pilihlah produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit untuk membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit.

Cari produk yang non-komedogenik. Produk yang non-komedogenik tidak akan menyumbat pori-pori kulit, sehingga membantu mencegah terjadinya jerawat di pipi pria. Perhatikan label produk dan pastikan produk yang dipilih memiliki keterangan non-komedogenik.

Hindari produk yang mengandung bahan iritasi. Beberapa bahan dalam produk perawatan kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit, seperti alkohol, pewangi, atau pewarna buatan. Pilihlah produk yang bebas dari bahan-bahan tersebut untuk menghindari iritasi yang dapat memicu jerawat.

Gunakan produk dengan kandungan yang sesuai. Beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit dapat membantu mengatasi jerawat, seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide. Jika memiliki jerawat di pipi yang parah, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi produk yang tepat.

Selain itu, perhatikan cara penggunaan produk. Ikuti petunjuk penggunaan produk dengan benar. Terlalu sering atau terlalu kuat menggunakan produk perawatan kulit dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kondisi kulit.

Pastikan produk perawatan kulit disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat. Hindari menggunakan produk yang sudah kadaluwarsa atau terkontaminasi. Selain itu, perawatan kulit yang efektif membutuhkan konsistensi. Gunakan produk perawatan kulit secara teratur dan jangan lupa untuk membersihkan wajah sebelum tidur.

Konsumsi Makanan Sehat

Selain mengindari makanan berlemak tinggi, terutama yang mengandung lemak jenuh, karena dapat memicu produksi sebum berlebihan dan memperburuk jerawat, sebaiknya pilih makanan sehat yang kaya serat, sayuran, dan buah-buahan. Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan selada mengandung antioksidan dan vitamin C yang dapat membantu menetralisir radikal bebas dan meredakan peradangan.

Selain itu, buah berry seperti stroberi, blueberry, dan cranberry kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk mengurangi jerawat. Contohnya, antioksidan dalam cranberry dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Konsumsi juga tomat, karena kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan kuat. Likopen mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Selain itu, tomat juga mengandung vitamin C yang dapat menangkal radikal bebas.

Konsumsi juga ikan salmon karena kaya akan asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan. Omega-3 dapat membantu mengontrol produksi minyak berlebih pada kulit yang dapat menyebabkan jerawat. Makan pula yogurt karena mengandung probiotik yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mikroba usus dan kulit. Probiotik dapat membantu mengurangi jerawat dengan cara mengontrol bakteri penyebab jerawat.

Minum Cukup Air

Minum cukup air putih dapat membantu mengatasi jerawat di pipi pria karena air putih membantu menjaga kelembapan kulit dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, kulit cenderung lebih sehat dan terhindar dari kekeringan yang dapat memicu produksi minyak berlebih.

Minum air putih yang cukup juga dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan memperbaiki tekstur kulit yang tidak sehat. Selain itu, air putih juga membantu dalam proses detoksifikasi tubuh. Dengan memperbanyak asupan air putih, racun dan zat-zat berbahaya dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin dan keringat, sehingga membantu membersihkan kulit dari dalam.

Hindari Stres

Stres dapat memicu peradangan dalam tubuh yang dapat memperburuk jerawat di pipi pria. Coba cari cara untuk mengelola stres, seperti bermeditasi, melakukan olahraga, atau menulis jurnal. Temukan aktivitas yang membantu diri agar bisa bersantai dan mengurangi stres.

Selain itu, cari kegiatan yang bisa membantu diri sendiri merasa rileks dan tenang, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau menggambar. Melakukan aktivitas yang disukai dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki kondisi kulit.

Jaga Pola Tidur yang Baik

Istirahat yang cukup dapat membantu menghindari jerawat di pipi pria karena saat tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel kulit. Selain itu, istirahat yang cukup juga membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

Sebaliknya, ketika kurang tidur atau mengalami stres akibat kurang istirahat, tubuh akan menghasilkan hormon stres seperti kortisol yang dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit. Produksi minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat muncul. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab jerawat juga berkurang.

Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam tidur bagi orang dewasa. Dengan tidur yang cukup, tubuh memiliki waktu yang optimal untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel kulit, menjaga keseimbangan hormon, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika jerawat di pipir pria makin parah atau tidak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya