3 Jam Sebelum Tidur Tak Disarankan Olahraga Berat, Kenapa?

Berolahraga di malam hari boleh saja dilakukan. Terpenting atur jam selesai berolahraga. Pastikan tiga jam sebelum tidur di malam hari.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Jan 2024, 17:08 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 16:55 WIB
Ilustrasi olahraga lari di malam hari
Ilustrasi olahraga lari di malam hari. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran olahraga Elsye mengatakan olahraga di malam hari boleh-boleh saja dilakukan. Namun, ia mengingatkan jarak antara olahraga intensitas sedang dan berat dengan tidur adalah sekitar tiga jam. Misalnya Anda ingin olahraga di malam hari, itu artinya sudah selesai berolahraga berat seperti lari sekitar pukul 19.00 bila nanti tidur pukul 22.00.

"Usahakan tiga jam sebelum tidur sudah melakukan aktivitas ringan supaya tidak mengganggu jam tidur," kata Elsye.

Bila jarak antara waktu olahraga dengan tidur terlalu mepet hal tersebut malah membuat tidur tak nyenyak. Imbasnya adalah keesokan hari jadwal dan kegiatan jadi berantakan.

Bila memang tetap ingin berolahraga di malam hari, sebaiknya pilih yang ringan. Pilates, tai chi, yoga bisa menjadi pilihan.

Pulang Kantor Langsung Berolahraga

Elsye menyarankan bagi pekerja komuter alias yang memiliki jarak antara rumah dengan kantor jauh, lebih baik berolahraga sepulang bekerja. Bila misalnya selesai bekerja jam 17.00 maka bisa berolahraga sekitar 30 menit di seputaran kantor.

"Misalnya jalan kaki atau lari di sekitar kantor 30 menit," saran Elsye.

"Sehingga selesai olahraga bisa langsung pulang dan beristirahat di rumah. Kalau nanti berolahraga di rumah, takutnya malah enggak dilakukan karena sudah capek duluan," saran Elsye dalam Kemencast bersama Kementerian Kesehatan ditulis Jumat (26/1/2024).

Sempat untuk Berolahraga

Ilustrasi Jalan Kaki
Ilustrasi jalan kaki. (dok. Unsplash.com/@areksan)

Elsye mengatakan bahwa berolahraga bukan menunggu ada kesempatan, melainkan memang disempatkan. Lantaran hal tersebut penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.

"Setiap orang punya waktu paling enggak 30 menit setiap hari untuk berolahraga, jadi jangan nunggu weekend. Kita harus menyempatkan untuk menjaga kebugaran tubuh," katanya.

Untuk pemula, Elsye pun menyarankan dengan berjalan kaki. Tak perlu langsung 30 menit, bisa dengan 5-10 menit.

"Mulai dulu yang paling ringan, jalan kaki 5 menit, lalu tingkatkan bertahap 10 menit," kata Elsye.

Ada juga sebagian orang terutama dengan obesitas kesulita berjalan di darat alias ngos-ngosan, Elsye menyarankan untuk berjalan kaki di dalam air. 

"Enggak masalah, yang penting tubuhnya bergerak," papar Elsye.

 

Ketika sudah nyaman bergerak, maka sudah bisa tingkatkan intensitas dari jalan nanti bisa menjadi lari.

 

Cicil Waktu Berolahraga, Sah-Sah Saja

Elsye pun mengatakan tak ada masalah jika ingin mencicil waktu berolahraga. Dalam sehari menargetkan 30 menit, maka bisa dibagi dalam 2-3 sesi.

"Contohnya, jalan kaki 10-15 menit usai bangun tidur, lalu nanti sore cicil lagi pas pulang dari kantor," kata Elsye.

Olahraga sesederhana jalan kaki, kata Elsye pun memberikan manfaat bugar pada tubuh. Selain itu, pada orang yang kelebihan berat badan, jalan kaki secara rutin selama 30 menit dalam tiga bulan bisa menurunkan berat badan 2-3 kg dan lingkar pinggang mengecil 3 cm. Lalu, tekanan darah pun juga turun.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya