Jokowi Minta Kecepatan RS Dalam Melayani Pasien BPJS Kesehatan Ditingkatkan

Antrean peserta BPJS Kesehatan di rumah sakit masih terlihat panjang. Jokowi meminta agar kecepatan pelayanan ke pasien ditingkatkan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 01 Feb 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 18:00 WIB
Presiden Jokowi cek pelayanan kesehatan pada peserta JKN BPJS Kesehatan di  RSUP Soeradji Tirtonegero Klaten Jawa Tengah. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi cek pelayanan kesehatan pada peserta JKN BPJS Kesehatan di RSUP Soeradji Tirtonegero Klaten Jawa Tengah. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta agar fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit (RS), untuk meningkatkan kecepatan pelayanan kepada pasien. Ia berharap agar pasien yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan yang cepat.

"Yang paling penting, yang diutamakan tetap pelayanan, kecepatan melayani (pasien)," kata Jokowi saat mengecek pelayanan kesehatan pada peserta JKN di RSUP Soeradji Tirtonegero, Klaten, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan ke RSUP Soeradji Tirtonegoro pada Kamis, 31 Januari 2024, pria yang karib disapa Jokowi itu masih melihat antrean pasien yang membludak. Namun, rata-rata pasien mengantre sekitar 25 menit untuk mendapatkan pelayanan.

"Memang antre banyak tapi kecepatan dilayani rata-rata 20 sampai 25 menit. Saya rasa (lama antrean itu) masih dalam kondisi yang baik," tutur Jokowi dalam video yang diunggah di Youtube Sekretariat Kabinet ditulis Kamis, 1 Februari 2024.

Peserta JKN kini sudah mencapai 267 juta. Tepatnya 267.311.566 peserta per 31 Desember 2023. Jumlah ini mencapai lebih dari 95 persen penduduk Indonesia.

Menurut Jokowi untuk bisa untuk bisa mencapai seluruh warga mendapatkan coverage kesehatan perlu upaya sedikit lagi.

"Peserta BPJS Kesehatan sudah lebih dari 95 persen coveragenya. Untuk meningkatkan tinggal sedikit lagi," tutur Jokowi yang juga didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Klaten Sri Mulyani.

Alkes Jantung, Kanker dan Stroke Bakal Dilengkapi di Pertengahan 2024

Jokowi bicara soal pemerintah yang bakal lengkapi peralatan kesehatan untuk tangani penyakit jantung, kanker dan stroke di beberapa provinsi. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jokowi bicara soal pemerintah yang bakal lengkapi peralatan kesehatan untuk tangani penyakit jantung, kanker dan stroke di beberapa provinsi. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jokowi juga berjanji bakal meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Diantaranya bakal melengkapi peralatan kesehatan yang terkait dalam pengobatan penyakit jantung, kanker dan stroke.

"Pemerintah juga akan menambah sejumlah peralatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit," kata Jokowi.

Rencananya, alat-alat tersebut bakal masuk ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit pada pertengahan 2024.

"Pertengahan tahun 2024, peralatan-peralatan yang masih belum ada di beberapa provinsi, baik urusan jantung, kanker, stroke, semuanya akan dilengkapi dengan peralatan yang paling canggih," janji Jokowi.

Kunjungan Sebelumnya, Jokowi Minta Masyarakat Jaga Kesehatan

makanan awet muda
Ilustrasi konsumsi makanan sehat yang bikin awet muda/copyright freepik.com/schantalao

Kehadiran JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan memang membawa angin segar bagi masyarakat. Sehingga masyarakat tak pusing memikirkan biaya bila sakit. Namun, Jokowi berpesan bahwa yang terpenting adalah menjaga kesehatan. Kartu BPJS Kesehatan yang dimiliki hanyalah untuk jaga-jaga bila sakit.

"Oleh sebab itu yang penting sehat. Jangan sakit. Mentang-mentang punya BPJS, sakit saja," kata pria 62 tahun itu.

"Panjenengan remen tho sakit? Mboten tho (Bapak ibu sekalian apa senang sakit? Tidak kan)," kata Jokowi saat berkunjung ke Blora, Jawa Tengah.

Jaga Pola Makan dan Olahraga

Jokowi berpesan agar masyarakat menjaga pola makan diantaranya membatasi lemak, gula dan kolesterol serta rutin berolahraga.

"Makanan dijaga, apalagi yang sudah di atas 60 tahun. Jaga betul kadar gula, kadar kolesterol, Jangan dahar (makan) gajih-gajihan," saran Jokowi.

Ia juga mengingatkan agar konsumsi gula dibatasi jika bisa tidak sama sekali. Misalnya saat membuat teh, sebaiknya tidak pakai gula.

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian
Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya