Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Pradikta Wicaksono yang dikenal dengan nama panggung Dikta ternyata memiliki sisi spiritual yang luar biasa. Terlepas dari popularitas serta image yang dibangunnya selama berkarier di industri hiburan Tanah Air, Dikta memiliki pencapaian di bidang agama.
Dari obrolannya bersama Stand Up Comedy-an, Praz Teguh, di kanal Youtube HAS Creative pada Senin, 11 Maret 2024, terungkap bahwa Dikta telah berhasil khatam Quran sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Advertisement
Baca Juga
"Kalian tahu kalau Dikta itu sudah khatam Quran kelas 6 SD," kata Praz Teguh yang langsung diluruskan oleh Dikta bahwa hal itu terjadi sebelum kelas 6 SD.
Advertisement
Penyanyi berumur 38 tahun itu menyatakan bahwa dirinya di masa kanak-kanak gemar sekali mengaji. "Gw dulu doyan banget ngaji," katanya.
Dikta lalu mengungkap alasannya sangat menyukai kegiatan belajar, mempelajari, dan membaca Al-Quran ini,"Gw dulu suka karena guru ngaji gw itu 'dia kalau ngaji kok nadanya bisa begitu ya?' Gw tertarik sama iramanya gitu."
Praz kemudian bertanya,"Berarti bukan karena pahalanya?." Dikta lantas menjawab,"Dulu belum paham soal pahalanya."
Obrolan Praz dan Dikta berlanjut mengenai tato dan penilaian orang lain terhadap individu yang bertato seperti mereka. "Kenapa sih orang tuh kadang-kadang suka 'Ih tatoan ih' dia enggak tahu dulu," kata Dikta.
"Masalah tato itu pencarian hidup kita," lanjut Praz.
"Itu kan biar keren aja. Apalagi coba? Ngga mungkin karena passion gw di sini, enggak mungkin. Itu biar keren aja," tambah mantan vokalis Yovie and Nuno.
Dikta Sempat Dilarang Bermusik Oleh Ayahnya
Dari obrolan berdurasi 1 jam 15 menit diketahui bahwa Dikta sempat menghadapi larangan dari orang tuanya untuk terlibat dalam industri musik. AWalnya, Praz mengulang kisah Dikta yang telah memiliki minat dalam bermusik sejak kecil. Dari situlah terungkap ada larangan dari orang tuanya, terutama dari sang ayah.
Meskipun demikian, cowok gondrong yang pernah berpacaran dengan Chef Renata itu memilih untuk melawan larangan tersebut. "Dilarang, cuma gw lawan," katanya.
Hanya saja, Dikta akhirnya memilih mematuhi keinginan orang tuanya. Ini disebabkan hukumannya berupa potongan uang jajan jika dirinya melawan. "Waktu itu kan hukumannya uang jajan. Jadi, nurut gw akhirnya," katanya.
Dikta menyampaikan bahwa larangan tersebut muncul karena trauma yang dialami oleh mendiang ayahnya, Dicky Sulaksono, seorang musisi era 70-an. Trauma ini disebabkan oleh banyak masalah dalam industri musik pada masa tersebut.
Dikta memulai kariernya dalam industri musik dengan bergabung dalam grup musik Yovie & Nuno yang mengalami perubahan formasi pada tahun 2007. Namun, pada 2022, dia memutuskan untuk keluar dari grup tersebut
Â
Advertisement