Liputan6.com, Jakarta Sempat viral di media sosial seorang warganet yang menggungah foto tentang efek samping obat sakit kepala Paramex. Di dalam keterangan kemasan dituliskan efek samping konsumsi obat itu adalah anemia aplastik.
"Sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik. Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya," demikian mengutip sebuah cuitan yang diunggah pada 14 April 2024.
Baca Juga
Terkait konsumsi obat dan efek samping anemia aplastik, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati mengemukakan bahwa hal itu jarang terjadi.
Advertisement
"Kejadian anemia aplastik akibat obat termasuk jarang. Apalagi seperti obat sakit kepala yang hanya digunakan dalam jangka pendek," kata Zullies.
Ia mengemukakan juga bahwa lembaga pengawasan obat pasca-pemasaran di Indonesia belum pernah menjumpai laporan kejadian anemia aplastik akibat mengonsumsi obat. Terlebih obat yang dimaksud sudah mendapatkan izin resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Keterangan Risiko Obat Sesuai Aturan BPOM
Mengenai informasi keterangan risiko anemia aplastik, hal itu sesuai aturan BPOM.
"Adanya informasi pada kemasan tentang risiko menyebabkan anemia aplastik memang perlu dicantumkan sesuai aturan BPOM, walaupun kejadiannya sangat jarang yaitu satu kasus per satu juta pengguna," kata Zullies mengutip Antara.
Â
Zullies: Masyarakat Jangan Khawatir Konsumsi Obat Sakit Kepala Asal Sesuai Petunjuk
Zullies pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat sakit kepala sesuai petunjuk. Lalu, masyarakat tidak usah terlalu khawatir mengonsumsi obat sakit kepala, meski ada informasi tentang efek samping anemia aplastik pada kemasannya.
Jika gejala sakit kepala yang terus menerus dan tidak kunjung sembuh dengan obat sakit kepala biasa, Zullies menyarankan segera ke dokter.
Bisa jadi merupakan gejala gangguan penyakit lain yang lebih berat.Selain itu dia mendorong masyarakat rutin memantau efek samping obat-obat apapun, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama atau dalam dosis tinggi.
"Jika mengalami gejala yang mencurigakan seperti kelelahan yang tidak biasa, mudah memar, atau infeksi yang sering, sangat penting untuk segera menghubungi dokter," katanya.
Â
Advertisement
Pernyataan PT Konimex
Pprodusen Paramex yakni PT Konimex angkat bicara usai cuitan tersebut viral dimana sudah dilihat lebih dari 2,7 juta kali.
PT Konimex mengungkapkan bahwa penambahan keterangan soal efek samping anemia aplasik berdasarkan hasil dari proses registrasi obat.
"PT Konimex sebagai pemilik merek dan produk Paramex menginformasikan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplasik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai dengan ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari BPOM DTL 78130003810A1," kata Chief Executive Officer PT Konimex, Rachmadi Joesoef dalam pernyataan tertulis.
Di bungkus kemasan Paramex juga sudah dicantumkan informasi mengenai aturan pakai dan dosis sesuai peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila dikonsumsi sesuai anjuran, Paramex aman digunakan.Â
"Yaitu hanya untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi yang tentunya diminum bila ada gejala tersebut dan bisa dihentikan setelah gejala hilang," kata Rachmadi lagi.
Â
PT Konimex: Tak Pernah Ada Keluhan Anemia Aplastik dari Konsumen
Rachmadi juga menuturkan bahwa obat yang sudah diproduksi sejak 1976 itu tidak pernah didapatkan keluhan dari konsumen terkait kasus anemia aplastik.
"Dalam Monitoring Efek Samping Obat yang dilakukan sejak produk dipasarkan tidak pernah ditemukan keluhan terhadap efek samping tersebut."
Advertisement