FLEI 2024 Didominasi Industri Kuliner, F&B Expert Ungkap Pentingnya Sertifikasi Keamanan Pangan

Memastikan keamanan pangan menjadi faktor penting bagi pengusaha waralaba kuliner menjalankan bisnisnya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 02 Mei 2024, 20:18 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 18:55 WIB
FLEI 2024
Konfernsi pers FLEI ke-22 di Jakarta, Senin (29/4). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Geliat ekonomi selepas pandemi semakin terasa, tak terkecuali pada waralaba kuliner. Tak dimungkiri, usaha waralaba menjadi opsi menarik bagi individu yang ingin mendapat penghasilan tambahan dengan modal terjangkau.

Dalam menjalankan usaha waralaba kuliner, salah satu yang penting diperhatikan yakni keamanan pangan. Diakui Founder KAIA Group sekaligus F&B Expert Valentino Ivan, keamanan pangan menjadi faktor penting bagi pengusaha food and beverage. Hal ini guna menghindari risiko yang tidak diinginkan, salah satunya seperti food poisoning atau keracunan. 

"Sangat penting ya, karena kita menghindari (terjadinya) food poisoning, keracunan, dan saat ini ketahanan gizi lagi dikembangkan, jadi sangat penting," ujar Ivan selepas konferensi pers Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2024 di Jakarta, Senin (29/4).

Di Indonesia, Ivan mengatakan, sertifikasi halal memainkan peranan penting dalam usaha F&B.

"Kita sebagai pengusaha F&B, yang nomor satu harus ada itu adalah (sertifikat) halal dulu, karena itu majority. Orang kalau sudah lihat ada (label) halalnya itu aman, maka secara pembeli, secara omset harusnya lebih baik," tutur Ivan.

Adanya sertifikasi halal memberi keyakinan pada masyarakat akan keamanan produk F&B yang akan mereka konsumsi. Ini karena sertifikasi halal memastikan suatu produk kuliner telah melalui tahapan sejak dari persiapan bahan hingga pengolahan dan penyajiannya sesuai aturan yang berlaku.

Selain sertifikasi halal, Ivan menjelaskan, pengusaha waralaba kuliner juga harus memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jika produknya akan dijual secara umum, tidak hanya di restoran.

Ivan mencontohnya, jika sebuah restoran akan menjual salah satu produk kulinernya secara umum, tidak hanya dipasarkan bagi pengunjung restorannya saja, maka harus punya izin dari BPOM.

"Harus ada BPOM-nya karena produknya dijual kembali di masyarakat umum. Tapi seandainya itu dijual di restorannya, hanya untuk pembelinya, itu dengan sertifikasi halal saja sudah cukup," lanjutnya.

Sedangkan untuk usaha waralaba, Ivan mengatakan, sertifikasi yang juga diperlukan yakni Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


FLEI 2024

Terkait peluang usaha waralaba, pameran industri waralaba dan lisensis Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) akan kembali diselenggarakan pada 10-12 Mei 2024 mendatang di Hall D2 Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.

President Director Panorama Media Royanto Handaya mengatakan, lebih dari 50 persen dari sekitar 200 peserta pameran didominasi oleh pelaku usaha waralaba kuliner.

"Kalau dari perkembangan FLEI dalam beberapa edisi terakhir sesudah pandemi, yang pasti minat yang paling populer itu adalah di F&B, 50-60 persen peserta itu datang dari F&B," ujar Roy dalam konferensi pers FLEI ke-22 di Jakarta, Senin (29/4).

Meski demikian, Roy pun menyebut perubahan perilaku masyarakat pada masa pandemi menciptakan pola usaha baru yang cukup menarik. Hal tersebut diakui Roy ikut memengaruhi peserta pamerannya di luar bisnis F&B. 

"Ketika COVID, behavior masyarakat berubah karena ada work from home. Otomatis ini memicu perubahan dari pola peserta, makin banyak juga bisnis-bisnis di luar F&B yang memberikan convenience kepada ibu rumah tangga, misalnya laundry itu bermunculan, atau air mineral, dan jasa-jasa yang untuk mempermudah kehidupan selama work from home," tuturnya. 

Selain usaha-usaha yang sudah disebutkannya, ada pula bisnis jasa pendidikan yang bersifat online banyak bermunculan di masa pandemi maupun setelahnya. 

 


Sediakan Ruang Edukasi

Tak sekadar menyediakan ruang bagi para pelaku usaha, Roy mengatakan, gelaran FLEI tahun ini pun memberi ruang edukasi berupa workshop dan sharing kisah sukses para pelaku bisnis lisensi bagi masyarakat yang tertarik untuk mencoba berwirausaha.

Terkait usaha kuliner, Ivan mengatakan akan memberi materi edukasi strategi menjalankan usaha waralaba kuliner pada hari kedua pameran.

"Kita akan isi stage hari kedua pameran untuk memberikan edukasi, bagaimana strategi menjalankan bisnis waralaba F&B. Selama penyelenggaraan FLEI selama ini, sambutan pengunjung biasanya sangat besar. Pameran ini sangat diminati para calon entrepreneur, tidak hanya dari Jakarta dan daerah, tapi juga dari luar negeri," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya