Cegah Keluarga Miskin Baru Bertambah, Menko PMK Soroti Pentingnya Pembinaan Ekonomi pada Peserta Nikah Gratis

Menko PMK Muhadjir Effendy berpesan agar para penganting yang mengikuti ajang nikah gratis dibimbing secara berkelanjutan agar tidak menambah keluarga miskin baru.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 14:00 WIB
Cegah Penambahan Keluarga Miskin Baru, Menko PMK Soroti Pentingnya Pembinaan Ekonomi pada Peserta Nikah Gratis
Cegah Penambahan Keluarga Miskin Baru, Menko PMK Soroti Pentingnya Pembinaan Ekonomi pada Peserta Nikah Gratis. Foto: Humas Kemenko PMK.

Liputan6.com, Jakarta Nikah gratis menjadi salah satu program yang memudahkan pasangan untuk mendapatkan status suami istri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Pada Sabtu, 8 Juni 2024, nikah gratis diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Barat dan diikuti oleh 10 pasangan.

Ajang ini disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Dalam acara yang digelar di Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah, Jakarta Barat, Muhadjir berpesan agar para pasangan tak hanya dibimbing soal keharmonisan keluarga.

Menurutnya, pernikahan yang mendambakan kebahagiaan jangan sampai malah menambah keluarga miskin baru. Karenanya, dia meminta supaya kegiatan nikah bersama menjadi upaya membina pasangan pengantin baru dari segi keharmonisan dan kemapanan ekonomi.

"Kita pastikan pernikahan ini jangan menambah keluarga miskin. Tanggung jawab kita tidak hanya menikahkan tapi memastikan mereka tidak menjadi bagian keluarga miskin baru. Dan harus menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, seperti yang menjadi komitmen penyelenggara ini," kata Muhadjir di Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah, Jakarta Barat, mengutip laman resmi Kemenko PMK, Jumat (14/6/2024).

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan, pihak PDM Jakarta Barat dan Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah harus memberi pembinaan secara berkelanjutan. Artinya, tidak hanya menikahkan, tapi juga memastikan para pasangan yang dinikahkan bisa menjalani rumah tangga dengan baik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasangan yang Dinikahkan Perlu Terus Dibina Sesuai Syariat Islam

Bukan sembarang pembinaan, Muhadjir ingin PDM dan masjid mengawal keharmonisan setiap pasangan sesuai dengan syariat Islam.

"Yang penting mereka harus terus dibina, dipantau betul bahwa mereka bisa membangun keluarga sakinah mawaddah, warahmah. Jadi tugas dari PDM Jakarta Barat dan pengurus masjid tidak sekadar menikahkan," ujarnya.

Selain pembinaan keharmonisan keluarga, Menko PMK juga meminta supaya urusan pembinaan ekonomi pasangan yang dinikahkan juga menjadi perhatian.

Dia mengatakan, bila ada pasangan yang belum mapan secara ekonomi bisa diberikan rekomendasi kepada pemerintah melalui Kemenko PMK. Tujuannya, agar mereka bisa dibantu dalam pelatihan kerja dan pemberian modal usaha.

"Tadi sudah saya sampaikan kalau masih ada yang menganggur, yang belum mendapatkan pekerjaan lapor ke Kemenko PMK supaya mendapatkan Kartu Prakerja. Kalau mereka mau usaha dan butuh tambahan modal akan kita hubungkan dengan program PNM Mekaar dan KUR (Kredit Usaha Rakyat)," ucapnya.


Wejangan Menko PMK untuk Para Pengantin

Menko PMK juga memberikan wejangan kepada seluruh pengantin agar bisa hidup rukun dan menjalani pernikahan dengan baik.

"Pesan untuk pengantin, yang rukun dan terus bekerja bersama-sama untuk menjalin hubungan baik. Harus bisa menjadi pemersatu keluarga besarnya anak cucunya agar bisa melanjutkan kehidupan harmonis," pesannya.


Menjadi Saksi Pernikahan 10 Pasang Pengantin

Dalam kesempatan itu, Muhadjir tak hanya menyaksikan tapi juga menjadi saksi pernikahan 10 pasang pengantin dalam program nikah bersama gratis.

"Saya memenuhi undangan PDM Jakarta Barat untuk menyaksikan sekaligus menjadi saksi pernikahan bersama. Pagi ini dinikahkan 10 pasang pengantin," ujar Muhadjir.

Sejauh ini, kegiatan nikah bersama yang diselenggarakan oleh PDM Jakarta Barat dan Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah telah terlaksana sebanyak 6 kali. Dan telah menikahkan sebanyak 59 pasangan pengantin.

Muhadjir menyampaikan, kegiatan nikah bersama yang diselenggarakan oleh PDM Muhammadiyah Jakarta Barat ini sangat positif.

"Saya sangat mendukung kerja sama yang bagus dari PDM Jakarta Barat, bersama Pak Walikota Jakarta Barat, bersama jajaran Masjid Uswatun Hasanah dan perlu berkelanjutan," harapnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Barat Narmodo Rahmani, Ketua DKM Masjid Raya Uswatun Hasanah H. Nurhadi M. Musyawir, unsur Forkopimda Jakarta Barat, dan jajaran Pengurus Daerah Muhammadiyah Jakarta Barat.

Infografis Data Pernikahan Provinsi
Infografis Data Pernikahan Provinsi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya