[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 7 Hal tentang Kematian Misterius Awak Kapal di Perairan Merak

7 Langkah Investigasi untuk Mengungkap Kematian 6 Awal Kapal Sri Mariana yang Meninggal Misterius

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 10 Agu 2024, 09:46 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 09:46 WIB
Kematian Misterius 6 Awak Kapal di Perairan Merak, Cilegon: 7 Hal Krusial yang Harus Diketahui (Foto: Prof Tjandra Yoga Aditama/Dokumen Pribadi)
Kematian Misterius 6 Awak Kapal di Perairan Merak, Cilegon: 7 Hal Krusial yang Harus Diketahui (Foto: Prof Tjandra Yoga Aditama/Dokumen Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua berduka cita atas meninggalnya enam awak kapal di perairan Merak, Cilegon, Selat Sunda beberapa hari yang lalu, yang menjadi berita utama di media massa. Kematian ini, yang oleh beberapa berita disebut 'misterius', memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah tujuh hal penting terkait kejadian tersebut:

1. Kematian di Lokasi yang Sama

Perlu dicatat bahwa enam orang meninggal di lokasi yang sama dan dalam waktu yang berdekatan. Ini jelas merupakan situasi yang tidak biasa dan memerlukan perhatian khusus.

2. Penyelidikan Epidemiologi Mendalam

Penyelidikan epidemiologi yang mendalam harus dilakukan, bukan hanya pemeriksaan rutin. Ini penting untuk memahami penyebab kematian dan mencegah kasus serupa di masa depan.

3. Investigasi Klinik Epidemiologik di KM Sri Mariana

Ada tiga kelompok perlu diperiksa secara mendalam:

  • Jenazah yang telah meninggal
  • Mereka yang sakit
  • Kontak se-kapal yang sehat

4. Penyelidikan di Luar Kapal

Selain investigasi di kapal, pihak-pihak yang pernah kontak dengan kapal ini, seperti petugas pelabuhan, pedagang, atau pengangkat barang, juga perlu diperiksa.

Keluarga awak kapal Sri Mariana yang meninggal juga perlu dikunjungi untuk memeriksa kemungkinan gangguan kesehatan yang dapat menjadi sumber penularan.

 

5. Aspek Penyelidikan yang Perlu Diperhatikan

Penyelidikan harus mencakup:

  • Anamnesis (auto dan allo) mendalam mengenai gejala dan keluhan dari awal hingga kematian
  • Riwayat makanan, kontak dengan unggas atau binatang, dan sumber penularan lainnya
  • Pemeriksaan fisik secara rinci oleh tenaga medis
  • Pemeriksaan laboratorium untuk virus, bakteri, jamur, parasit, serta tes serologi dan biomolekuler

6. Pemeriksaan di Kapal

Pemeriksaan mendalam di kapal perlu dilakukan, termasuk tempat kerja pelaut, kamar tidur, serta pengambilan sampel dari dinding dan lantai kapal. Jika ada vektor penyakit seperti tikus, atau binatang lain di kapal, itu juga perlu diperiksa.

7. Pentingnya Tindakan Cepat

Meskipun tidak semua kematian ini mungkin menyebabkan wabah penyakit, kejadian ini memerlukan perhatian serius dan tindakan cepat. Konfirmasi laboratorium harus segera didapatkan untuk memastikan hasil yang akurat sesuai ilmu kedokteran.

Keputusan harus diambil dengan hati-hati dan berdasarkan analisis yang sahih, tanpa tergesa-gesa atau lambat.

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya