Fakta Mengejutkan! Pembekuan Daging Ternyata Bisa Selamatkan Planet dari Kehancuran

Pembekuan daging bukan hanya soal awet! Langkah ini bisa mengurangi emisi karbon dan membantu keberlanjutan lingkungan.

oleh Aditya Eka PrawiraAde Nasihudin Al AnsoriTim Health diperbarui 17 Sep 2024, 11:27 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2024, 11:27 WIB
Dr. Ray Wagiu Basrowi
Langkah kecil, dampak besar! Pembekuan daging mampu mengurangi limbah makanan dan menekan emisi karbon, menjaga planet kita (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, langkah sederhana seperti membekukan daging ternyata memiliki dampak besar bagi kelestarian lingkungan. Di balik kebiasaan ini, tersembunyi manfaat besar yang bisa mendukung upaya gastronomi berkelanjutan dan berkontribusi pada kesehatan planet kita.

Gastronomi berkelanjutan adalah pendekatan dalam seni memasak dan makan yang memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan gastronomi, kesejahteraan sosial, ekonomi, dan tentu saja, kelestarian lingkungan. Salah satu cara untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan mengelola sumber daya makanan secara bijaksana, termasuk melalui pembekuan daging.

Kurangi Limbah Makanan dengan Pembekuan

Pembekuan daging ayam atau sapi tidak hanya membantu memperpanjang masa simpan daging, tapi juga secara signifikan mengurangi pemborosan makanan. Banyak rumah tangga yang sering kali harus membuang sisa daging yang tidak sempat diolah dalam satu waktu. Dengan membekukannya, daging bisa tetap awet dan digunakan kapan saja, tanpa perlu khawatir akan cepat basi.

Menurut Sekretaris Jenderal Indonesian Gastronomy Community (IGC), Dr. Ray Wagiu Basrowi, membekukan daging merupakan salah satu praktik cerdas dalam gastronomi berkelanjutan. "Jika tujuannya untuk menghemat agar tidak ada makanan yang terbuang, maka ini termasuk dalam praktik gastronomi berkelanjutan," katanya.

Solusi Mengurangi Jejak Karbon

Pembekuan daging juga berperan dalam mengurangi jejak karbon. Ketika daging disimpan dalam jumlah besar dan didistribusikan secara efisien, frekuensi pengiriman dapat ditekan.

Ini berarti lebih sedikit kendaraan yang digunakan untuk distribusi, sehingga polusi udara dan emisi karbon bisa diminimalisir. "Membekukan daging dalam skala besar dapat membantu mengurangi polusi dari kendaraan pengiriman," tambah Ray.

 

Proses Pembekuan Daging Juga Memerlukan Konsumsi Energi

Namun, penting untuk diingat bahwa pembekuan juga memerlukan konsumsi energi. Penggunaan freezer atau lemari pendingin yang berkelanjutan memerlukan pemikiran cermat, seperti memanfaatkan energi terbarukan agar praktik ini tetap ramah lingkungan.

Pembekuan dan Nutrisi Daging

Ada mitos yang berkembang di masyarakat bahwa membekukan daging dapat merusak kandungan nutrisinya. Namun, dokter ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, membantah anggapan tersebut.

Menurutnya, pembekuan justru bisa mempertahankan kandungan gizi daging. "Membekukan daging adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas dan kebaikan nutrisi di dalamnya," ujarnya.

Meski demikian, Tan mengingatkan agar rantai beku atau suhu penyimpanan daging tetap dijaga hingga saat dimasak untuk menjaga kualitasnya.

 

Praktik Bijak untuk Masa Depan

Pembekuan daging bukan hanya tentang menghemat uang atau mengurangi limbah makanan. Ini adalah salah satu solusi sederhana yang bisa kita lakukan di rumah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kombinasikan dengan konsumsi energi terbarukan dan pengurangan konsumsi daging berlebihan, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah, dan kita sudah mengambil langkah kecil untuk masa depan yang lebih hijau.

Jadi, siapa bilang membekukan daging hanya sekadar menunda waktu memasak? Langkah ini, jika dilakukan dengan bijak, bisa membantu menyelamatkan planet kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya