Prabowo Titipkan 3 Fokus Kesehatan ke Menkes Budi, Termasuk soal Medical Checkup

Budi Gunadi Sadikin, yang akrab disapa BGS, menyampaikan beberapa poin penting yang disampaikan Prabowo soal aspek kesehatan

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Okt 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 17:00 WIB
Hingga Malam Hari, Sejumlah Tokoh Berdatangan Penuhi Panggilan Prabowo
Budi Gunadi Sadikin. Ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju sejak tanggal 23 Desember 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI). Budi pun hari ini sudah sempat berkantor ke Kementerian Kesehatan dan disambut oleh para pegawai Kemenkes. 

Dalam kesempatan itu, Budi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menitipkan tiga hal pada Kementerian Kesehatan. Pertama itu soal skrining kesehatan atau medical checkup. 

“Ada tiga program dari kita. Nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” jelas Budi.

Oleh karena itu pihaknya perlu mengurus hingga ke Posyandu, bukan rumah sakit-rumah sakit saja. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter-dokter umum yang di puskesmas harus mendapat perhatian yang lebih banyak. Pasalnya, mereka memiliki tugas untuk menjaga masyarakat tetap sehat.

Lalu, Prabowo juga meminta agar ada pembanungan rumah sakit di daerah tertinggal maupun terluar. 

"Tugas yang kedua beliau (Prabowo Subianto) meminta harus ada program membangun rumah sakit-rumah sakit terutama di daerah tertinggal, terluar, kepulauan. Supaya masyarakat di sana bisa mendapat akses kesehatan yang sama dengan masyarakat di kota-kota besar.”

Sementara, program ketiga terkait dengan pemberantasan tuberkulosis (TBC).

“Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu,” kata Menkes Budi.

TBC, Penyakit yang Tak Kunjung Hilang di Indonesia

TBC menjadi salah satu fokus lima tahun ke depan lantaran penyakitnya tak kunjung hilang. Indonesia sendiri dikenal dengan negara dengan penyakit tuberkulosis paling tinggi kedua di dunia.

“Penyakit ini kan enggak hilang-hilang di Indonesia, kita tertinggi kedua di dunia.”

Budi menambahkan, Indonesia kini aktif dalam uji klinis vaksin TBC. “Tiga udah jalan sekarang di Indonesia. Kita adalah satu dari tujuh negara yang lakukan ini. Targetnya kita sih 2028 akhir sudah selesai uji klinik jadi 2029 sudah bisa (dicoba ke pasien).”

Prabowo Minta Dokter Cukup

Selain tiga hal itu, Prabowo juga menitip kepada Budi agar jumlah dokter dan dokter spesialis harus dipastikan cukup.

“Percuma kita bikin rumah sakit tapi dokternya kurang, nah itu yang beliau minta supaya diakselerasi,” jelas Budi.

Infografis Kabinet Prabowo Cita Rasa Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kabinet Prabowo Cita Rasa Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya