Efek Gigi Ompong pada Orang Dewasa, Sulit Mengunyah hingga Wajah Terlihat Lebih Tua

Kehilangan gigi atau gigi ompong yang dibiarkan terlalu lama bisa membuat terganggunya kemampuan mengunyah. Lalu, efek yang jarang diketahui adalah gigi ompong membuat wajah lebih berkerut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Okt 2024, 07:18 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi Gigi Ngilu
Ilustrasi Gigi Ompong atau Kehilangan Gigi (Photo created by stockking on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kehilangan gigi atau kondisi gigi ompong yang dibiarkan terlalu lama dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan estetika wajah seseorang.

 

"Jika kehilangan gigi ini dibiarkan dalam waktu lama, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan fisik serta estetika wajah," kata Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drg. Murti Indrastuti, M.Kes., Sp.Pros (K)

Tanpa kehadiran gigi, hal ini membuat tulang rahang secara bertahap akan menyusut. Kondisi tersebut, lanjut Murti,  pada akhirnya membuat wajah terlihat lebih tua dan cekung. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga menyebabkan otot-otot wajah kehilangan penopang.

Akibatnya, wajah tampak lebih berkerut, dengan perubahan seperti sudut mulut yang menurun, bibir yang menipis, serta tampilan bibir atas yang lebih panjang. Bahkan, hilangnya dukungan pada bibir atas dapat membuat hidung tampak lebih besar.

Gigi Ompong Pengaruhi Pelafalan Bicara

Selain itu, Murti menjelaskan kehilangan gigi juga memengaruhi kemampuan berbicara. Ketika satu atau beberapa gigi hilang, pelafalan dalam berbicara berubah, membuat pengucapan kurang jelas dan mengganggu komunikasi sehari-hari.

Dampak lainnya adalah terganggunya kemampuan mengunyah, yang membatasi jenis makanan yang bisa dikonsumsi. Kesulitan ini berpotensi menyebabkan kekurangan gizi karena keterbatasan dalam mengonsumsi makanan yang beragam.

 

Penyebab Gigi Ompong

Murti menjelaskan penyebab seseorang mengalami kehilangan gigi bisa beraneka macam faktor. Diantaranya:  

  • perilaku kesehatan gigi yang buruk
  • trauma akibat kecelakaan
  • diet tinggi gula yang memicu gigi berlubang
  • periodontitis atau infeksi gusi serius
  • kebiasaan merokok
  • dan kondisi lainnya.

Di Indonesia, masalah kesehatan gigi, mulai dari gigi berlubang hingga kehilangan gigi, sangat umum terjadi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, proporsi orang yang kehilangan gigi atau mengalami pencabutan gigi mencapai 21 persen, dengan prevalensi tertinggi di kalangan individu berusia 65 tahun ke atas sebesar 46,5 persen.

Pakai Gigi Palsu

Solusi untuk mengatasi masalah kehilangan gigi atau gigi ompong yakni penggunaan gigi palsu atau gigi tiruan.

Menurut Murti, gigi palsu tidak hanya menggantikan fungsi gigi yang hilang dalam berbicara, mengunyah, dan menelan, tetapi juga berfungsi sebagai penopang otot-otot wajah, sehingga membantu mempertahankan struktur wajah.

“Secara umum, perawatan gigi palsu relatif mudah dan tidak memerlukan operasi. Namun, jenis solusi akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien setelah pemeriksaan menyeluruh,” tutur Murti.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya