Hati-Hati, Orang dengan 3 Kondisi Ini Rentan Kena Saraf Kejepit pada Tulang Belakang

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit pada tulang belakang atau istilah medisnya HNP (Hernia Nukleus Pulposus)

oleh Pramita TristiawatiBenedikta Desideria diperbarui 16 Nov 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 06:00 WIB
Mengenal saraf kejepit dari penyebab hingga penangannya
Saraf kejepit pada tulang belakang atau istilah medisnya HNP (Hernia Nukleus Pulposus). (Sumber Unsplash)

Liputan6.com, Tangerang Dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang Jephtah Tobing mengatakan ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit pada tulang belakang atau istilah medisnya HNP (Hernia Nukleus Pulposus).

HNP (Hernia Nukleus Pulposus) adalah suatu kondisi ketika bantalan atau cakram yang berada di antara tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus), keluar dari cincinnya, dari posisi semula atau robek dan menjepit cabang saraf di sekitarnya.

Jephtah menerangkan ada tiga faktor risiko yang meningkatkan seseorang lebih berisiko alami HNP atau saraf kejepit pada tulang belakang.

1. Obesitas

Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko penekanan pada jaringan saraf sehingga bisa memicu terjadinya saraf terjepit.

"Jadi, mulai sekarang harus mencari tahu sendiri berapa berat badan ideal, sesuai dengan tinggi badan dan usia," kata Jephtah.

2. Perokok

Jephtah mengatakan perokok terkena HNP kemudian menjalani operasi, maka pasca-operasi penanganannya akan lebih lama daripada bukan perokok.

"Pasien-pasien perokok kalau dioperasi, hasilnya akan selalu lebih jelek. Karena pembuluh darahnya sudah terganggu, padahal pembuluh darah itu yang mengantarkan nutrisi ke daerah cidera, jadi kalau jalan tolnya saja sudah terganggu, nutrisinya enggak nyampe," ungkap dokter yang sehari-hari praktik di Siloam Hospital Lippo Village.

 

3. Si Malas Berolahraga

Jephtah mengatakan olahraga rutin bukanlah pilihan melainkan keharusan untuk melatih otot. Kenapa begitu? Sebab, penopang tulang manusia itu adalah otot, sehingga harus dibangun masa ototnya.

"Padahal yang menjaga tulang belakang itu ada peran otot perut, sekarang yang jadi permasalahan adalah masyarakat kurang melatih otot perutnya," tuturnya.

Nyeri Tulang Belakang Kebanyakan karena Masalah Otot

Nyeri pada tulang belakang bukan melulu karena HNP ataupun penyakit kronis lainnya. Sebab, 97 persen diantaranya karena permasalahan otot. 

Namun, nyeri-nyeri pada punggung bisa jadi itu adalah sinyal tubuh untuk memberi tahu kalau badan ada masalah. Seperti kelamaan duduk, kurang aktifitas fisik, hingga dipicu melakukan aktifitas di luar kebiasaan.

 "Misal, mengangkat beban berat, lalu salah posisi melangkah atau memuter badan. Itu bisa jadi membuat HNP," katanya..

Bila Ada Masalah Tulang Belakang, Segera Periksakan ke Dokter

Jika sudah dirasa ada masalah dalam tulang punggung, sebaiknya segera datangi dokter ortopedi terdekat, untuk mendapat penanganan. Sebab, kalau penanganan cepat dan tepat, pengobatan HNP tidak melulu harus berakhir di meja operasi. 

"Bisa dengan obat dan fisioterapi. Rutin dan dilakukan juga di rumah, hindari larangannya, maka hitungan bulan bisa sembuh," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya