Bangun Citra dan Reputasi, Strategi Baru untuk Sekolah Berkualitas di Indonesia

Data yang dihadirkan oleh Pulpenmas Institute mengungkapkan bahwa 94% masyarakat cenderung merekomendasikan sebuah institusi jika mereka memiliki keterikatan emosional dengannya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 29 Nov 2024, 20:59 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2024, 20:02 WIB
Workshop Fundamental Branding for School
Pulpenmas Institute berharap inisiatif ini dapat meningkatkan kesadaran sekolah di Indonesia tentang pentingnya branding sebagai bagian integral dari strategi pendidikan. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Membangun reputasi, kepercayaan, dan loyalitas melalui branding penting dilakukan oleh lembaga maupun bidang usaha apa pun, termasuk pendidikan. Guna mendukung perkembangan lembaga pendidikan di Indonesia, Pulpenmas Institute menyelenggarakan Mini Workshop bertajuk "Fundamental Branding for School"secara daring pada 26 dan 28 November 2024.

Sebanyak 66 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti workshop. Tingginya antusiasme peserta menunjukkan bahwa branding telah menjadi kebutuhan strategis bagi sekolah, terutama dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompetitif.

Workshop ini menyoroti bahwa branding sekolah bukan sekadar membangun citra dan posisi yang kuat, tetapi juga menciptakan hubungan emosional yang erat dengan siswa, orang tua, dan masyarakat luas. Data yang dihadirkan oleh Pulpenmas Institute mengungkapkan bahwa 94% masyarakat cenderung merekomendasikan sebuah institusi jika mereka memiliki keterikatan emosional dengannya. Hal ini menegaskan pentingnya strategi branding yang solid untuk menarik calon siswa sekaligus membangun loyalitas.

School Branding sebagai Pondasi Reputasi

Dalam sesi utama, Jundulloh Al Furqoni, praktisi branding sekolah yang menjadi pembicara utama, menjelaskan berbagai konsep dasar branding hingga implementasi desain school brand blueprint.

“Branding sekolah pada era sekarang adalah sebuah keniscayaan. Kami bahagia bisa membantu para pimpinan sekolah untuk merumuskan dan mendesain pondasi branding pada sekolah mereka,” ungkap Jundulloh, dikutip dari keterangan resminya.

Para peserta diajak mendalami langkah-langkah praktis, seperti mengidentifikasi customer insight dan merancang strategi komunikasi sekolah.

 

Antusiasme Sekolah Peserta Woskhop

Salah satu peserta, Sr. Marselina Siu, MC., M.Pd., Kepala Sekolah TK Katolik Santa Clara Surabaya, menyatakan, “Kami mendapat cara membuat branding dan betapa pentingnya branding bagi lembaga pendidikan kita. Terima kasih banyak untuk materi yang luar biasa ini.”

Sementara itu, Sari Sopi Haryati, Kepala Sekolah SMPIT Al Muchtar Bekasi, menambahkan ia mendapat insight untuk menentukan value sekolah. “Mengetahui langkah-langkah yang harus dimiliki oleh sekolah dalam menentukan value sekolah.” ujarnya.

Workshop ini juga memandu peserta menggunakan fundamental school branding canvas, yang dirancang khusus untuk membantu sekolah mengembangkan strategi branding yang efektif. Kepala Sekolah SDIT Widya Duta Bekasi Ernawati, S.Pd.I. mengapresiasi pendekatan ini.

Alhamdulillah setelah mengikuti workshop menjadi lebih mengetahui bagaimana cara membuat brand untuk mempromosikan sekolah,” ujarnya.

 

Membangun Pendidikan Berkualitas Melalui Branding

Pulpenmas Institute berharap inisiatif ini dapat meningkatkan kesadaran sekolah di Indonesia tentang pentingnya branding sebagai bagian integral dari strategi pendidikan. Dengan branding yang kuat, sekolah dapat membangun kepercayaan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Ke depan, Pulpenmas Institute berencana mengadakan workshop serupa secara luring di beberapa kota besar di Indonesia untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan memperkuat ekosistem pendidikan di Tanah Air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya