5 Faktor Risiko Utama Bagaimana Wanita Bisa Terkena Batu Empedu

Wanita lebih berisiko terkena batu empedu karena faktor usia, hormon, kegemukan, dan gangguan kontraksi empedu. Waspadai gejala seperti nyeri perut kanan atas dan lakukan pemeriksaan USG untuk diagnosis tepat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Des 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 09:00 WIB
ciri-ciri hamil anak perempuan
Batu empedu lebih sering menyerang wanita karena faktor hormon, usia, kegemukan, dan gangguan empedu. Gejala seperti nyeri perut kanan atas perlu diwaspadai dan segera periksakan ke dokter. © Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Batu empedu adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita. Menurut Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif Konsultan RSCM, dr. Arnetta Naomi Louise Lalisang, Sp.B Subsp.BD(K), ada beberapa faktor risiko utama yang meningkatkan kemungkinan wanita terkena batu kantung empedu.

Berikut adalah lima faktor risiko utama yang perlu diperhatikan, dikutip dari Antara pada Selasa, 24 Desember 2024.

1. Jenis Kelamin (Female)

Wanita lebih berisiko terkena batu empedu dibandingkan pria. Hal ini berkaitan dengan adanya estrogen dan hormon-hormon lainnya yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.

Peningkatan kadar kolesterol ini dapat memicu terbentuknya batu di kantung empedu. "Karena perempuan kan ada estrogen, ada hormon-hormon, dan itu semua kan ada hubungannya juga dengan kolesterol, jadi pada akhirnya meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu kantung empedu," kata Arnetta dalam diskusi daring.

2. Usia (Forty)

Risiko terkena batu empedu meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita di atas 40 tahun. Meskipun begitu, faktor gaya hidup modern yang kurang sehat juga berpotensi meningkatkan risiko pada wanita yang lebih muda. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang hubungan gaya hidup dan usia terhadap pembentukan batu empedu sangat diperlukan.

3. Fertility (Fertile)

Wanita yang memiliki riwayat kehamilan lebih berisiko mengalami batu empedu. Hormon yang berfluktuasi selama masa kehamilan dapat berperan dalam meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu.

Selain itu, wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal juga perlu waspada karena perubahan hormon yang terjadi dapat memengaruhi kesehatan kantung empedu.

 

4. Kegemukan (Fat)

Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk terbentuknya batu empedu. Penumpukan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan saluran empedu tersumbat, yang pada akhirnya mengganggu fungsi kantung empedu.

"Batu empedu bisa terbentuk karena lemak yang bisa menyumbat saluran empedu," ujar Arnetta.

Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang tinggi lemak, berkontribusi besar terhadap pembentukan batu kantung empedu.

5. Gangguan Kontraksi Empedu

Batu empedu dapat terbentuk akibat gangguan kontraksi pada kantung empedu yang menghambat aliran cairan empedu dari hati ke usus halus.

Kondisi ini menyebabkan cairan empedu tertinggal di dalam kantung empedu dan lama-kelamaan mengkristal menjadi batu. "Terjadinya batu pada kantung empedu karena kontraksi pada empedu yang tidak baik," kata Arnetta.

Gejala batu empedu sering kali tidak spesifik, tapi salah satu yang paling khas adalah nyeri perut kanan atas yang menjalar ke punggung. Jika merasakan gejala seperti ini, penting untuk segera melakukan pemeriksaan USG untuk diagnosis yang tepat.

"Jangan ditahan, harus tanya ke yang memang mengerti, bisa ke dokter penyakit dalam, bisa ke dokter bedah digestif," ujar Arnetta.

Dengan memahami faktor-faktor risiko ini, wanita dapat lebih waspada dan mencegah terjadinya batu empedu yang dapat berujung pada komplikasi serius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya