Mengenal Terapi Hiperbarik, Solusi Atasi Kekurangan Oksigen dalam Jaringan Tubuh

Terapi oksigen hiperbarik bertujuan meningkatkan pengiriman oksigen ke tubuh dengan menyediakan oksigen murni di ruang tertutup dengan tekanan udara lebih tinggi dari biasanya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 12:00 WIB
Mengenal Terapi Hiperbarik, Solusi Atasi Kekurangan Oksigen dalam Jaringan Tubuh
Mengenal Terapi Hiperbarik, Solusi Atasi Kekurangan Oksigen dalam Jaringan Tubuh. Foto: Drezen Zigic at Freepik.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang masih asing dengan terapi hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT).

Menurut Dokter Hiperbarik RS EMC Grha Kedoya, Evelyn, terapi hiperbarik adalah suatu metode pengobatan yang digunakan untuk membantu pengobatan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh. Salah satu yang paling umum yaitu masalah dekompresi akibat penyelaman.

Terapi oksigen hiperbarik bertujuan meningkatkan pengiriman oksigen ke tubuh dengan menyediakan oksigen murni di ruang tertutup dengan tekanan udara lebih tinggi dari biasanya.

Terapi hiperbarik merupakan bentuk pengobatan yang melibatkan proses menghirup oksigen murni dalam ruangan bertekanan udara tinggi.

“Udara yang kita hirup sendiri pada umumnya adalah 21 persen oksigen. Sementara dalam proses terapi hiperbarik, pasien akan bernapas dengan menghirup 100 persen oksigen di dalam sebuah ruangan yang disebut dengan RUBT (Ruangan Udara Bertekanan Tinggi) atau Hyperbaric Chamber,” jelas Evelyn di laman EMC, dikutip Senin (20/1/2025).

Di RUBT tersebut tekanan udaranya dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal. Dengan lingkungan seperti itu, memungkinkan paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen dibandingkan pada saat menghirup oksigen pada tekanan udara normal.

Tujuan Terapi Hiperbarik

Evelyn menambahkan, tujuan terapi oksigen hiperbarik adalah untuk menyalurkan lebih banyak oksigen ke jaringan yang rusak akibat penyakit, cedera, atau faktor lainnya.

Dalam ruang terapi oksigen hiperbarik, tekanan udara ditingkatkan 2 hingga 3 kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal.

Paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen daripada yang mungkin diperoleh dengan menghirup oksigen murni pada tekanan udara normal. Terapi ini juga bermanfaat untuk:

  • Menghilangkan gelembung udara yang terperangkap.
  • Meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah dan jaringan baru.
  • Mendukung aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Terapi Hiperbarik Bisa Dilakukan untuk Kondisi Apa Saja?

Tak hanya itu, lanjut Evelyn, terapi oksigen hiperbarik dapat pula digunakan untuk mengobati berbagai kondisi di antaranya:

  • Penyakit dekompresi akibat penyelaman.
  • Anemia berat.
  • Gangrene (matinya jaringan tubuh).
  • Luka bakar berat dan besar.
  • Crush injury (cedera yang mengakibatkan hancurnya bagian tubuh tertentu).
  • Cedera radiasi.
  • Luka pasca cangkok kulit.
  • Gelembung udara dan gas dalam pembuluh darah.
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Gangguan pendengaran total atau tuli secara mendadak.
  • Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba tanpa disertai rasa sakit.
  • Infeksi pada kulit dan tulang (parah) yang menyebabkan kematian jaringan.
  • Ulkus kaki diabetik.

Kapan Pasien Butuh Terapi Hiperbarik?

Terapi hiperbarik dilakukan sesuai dengan kondisi pasien. Semakin kronis penyakit, semakin banyak sesi yang diperlukan.

“Tergantung dari kondisi kesehatan yang ingin diobati, terapi hiperbarik perlu dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang efektif. Pada dasarnya, semakin kronis penyakit yang kamu alami, maka semakin banyak sesi terapi yang harus kamu jalani,” jelas Evelyn.

Berikut adalah beberapa kondisi di mana terapi hiperbarik mungkin diperlukan:

Cedera atau Kerusakan Jaringan

Terapi hiperbarik sering direkomendasikan untuk pasien dengan luka kronis atau luka yang tidak sembuh, seperti luka diabetes, luka bedah atau luka bakar.

Terapi ini bisa membantu mempercepat penyembuhan dengan cara meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan yang rusak.

Gangguan Sirkulasi Darah

Bagi orang dengan gangguan sirkulasi darah, seperti penyakit arteri perifer, terapi hiperbarik dapat membantu meningkatkan aliran oksigen ke jaringan yang kekurangan oksigen sehingga sirkulasi darah dapat berjalan dengan lancar.

Pemulihan dari Cedera Olahraga atau Pembedahan

Terapi hiperbarik bisa membantu mempercepat proses pemulihan dari cedera tendon, otot, atau ligamen, serta pemulihan setelah prosedur bedah.

Infeksi Berat atau Gangren

Pada infeksi yang melibatkan jaringan mati atau gangren (misalnya gangren gas atau infeksi lain yang mengancam nyawa), terapi hiperbarik dapat mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko amputasi.

Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya