Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!

Perhatikan selalu tanda infeksi jerawat yang mungkin saja terjadi untuk mencegah permasalahan kulit yang semakin parah. Gali lebih dalam lewat artikel berikut yuk!

oleh Wuri Anggarini diperbarui 06 Feb 2025, 09:06 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 09:00 WIB
Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!
Ilustrasi tanda infeksi jerawat. (c) serezniy/Depositphotos.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jerawat memang jadi masalah kulit umum yang dialami banyak orang, terutama mereka yang punya tipe acne prone skin. Biarpun tampak sepele, tapi jika dibiarkan jelas dapat mengganggu penampilan. Nggak hanya itu saja, kondisinya juga bisa semakin parah dan menunjukkan tanda infeksi jerawat yang nggak boleh diabaikan. Pasalnya, jika terjadi peradangan dan berubah status menjadi infeksi, dapat merusak jaringan kulit yang ada.

Jangan sampai masalah jerawat yang dialami ini bikin kamu menyesal. Jadi, perhatikan selalu tanda infeksi jerawat yang mungkin saja terjadi untuk mencegah permasalahan kulit yang semakin parah. Gali lebih dalam lewat artikel berikut yuk!

Apa Sih Penyebab Munculnya Jerawat?

Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!
Ilustrasi perempuan berjerawat. (c) IgorVetushko/Depositphotos.com... Selengkapnya

Jerawat muncul karena pori-pori kulit tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan kotoran. Dilansir dari situs Mayo Clinic, penyumbatan ini bisa memicu pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang hidup di kulit. Nah, bakteri inilah yang bikin jerawat meradang dan jadi merah. Selain itu, faktor hormonal, stres, pola makan, dan kebersihan kulit juga berperan besar dalam munculnya jerawat.

Tapi, nggak semua jerawat sama, lho! Ada yang cuma komedo kecil, ada juga yang meradang parah. Kalau nggak dirawat dengan benar, kondisi ini bisa berkembang jadi lebih serius dan bahkan terinfeksi. Jadi, penting banget buat memahami jenis jerawat dan cara merawatnya biar nggak makin parah.

Mengapa Jerawat Bisa Mengalami Infeksi?

Dilansir dari situs Cleveland, ada banyak bakteri yang sebenarnya ada dalam tubuh manusia dan sebenarnya tidak membahayakan atau memiliki dampak negatif. Namun, jika masuk ke dalam jaringan kulit, tubuh bisa memberikan respons tertentu. Infeksi terjadi karena respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri P. acnes. Ketika tubuh melawan bakteri, area jerawat jadi meradang, bengkak, dan kadang bernanah. Infeksi juga bisa terjadi kalau kita sering memencet jerawat dengan tangan kotor, yang malah bikin bakteri masuk lebih dalam ke kulit.

Selain itu, penggunaan produk skincare yang nggak tepat atau terlalu keras bisa merusak skin barrier. Kulit yang rusak lebih rentan terhadap infeksi karena nggak bisa melindungi diri dari bakteri dan iritasi. Makanya, penting banget buat nggak sembarangan memencet jerawat atau menggunakan produk yang nggak cocok dengan kulit.

Tanda Infeksi Jerawat yang Wajib Diwaspadai

Meskipun munculnya jerawat adalah hal yang umum terjadi, tapi kondisi infeksinya nggak bisa disepelekan. Ada beberapa tanda infeksi jerawat yang nggak boleh diabaikan demi menjaga kesehatan kulit secara lebih optimal.

1. Jerawat Bernanah

Jika jerawat mulai mengeluarkan nanah, itu bisa menjadi tanda infeksi. Nanah adalah cairan kental berwarna putih atau kuning yang terdiri dari sel darah putih, bakteri, dan jaringan mati. Kehadiran nanah menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi bakteri di area tersebut.

Kondisi ini biasanya terasa nyeri dan sensitif saat disentuh. Penting untuk tidak memencet atau mencoba mengeluarkan nanah secara paksa, karena hal ini dapat memperburuk infeksi dan meninggalkan bekas luka. Sebaiknya, biarkan jerawat tersebut sembuh dengan sendirinya atau konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan yang tepat.

2. Ukuran Lebih Besar dari Jerawat Biasa

Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!
Ilustrasi jerawat. (c) serezniy/Depositphotos.com... Selengkapnya

Tanda infeksi jerawat lainnya adalah ukuran yang lebih besar dan menonjol daripada jerawat biasa. Pembesaran ini terjadi karena adanya peradangan yang lebih dalam dan luas di bawah permukaan kulit.

Jika kondisinya membesar, kemungkinan dapat menjadi nodul atau kista, yaitu bentuk jerawat yang lebih serius. Nodul adalah benjolan keras yang terbentuk di bawah kulit, sementara kista adalah benjolan berisi nanah yang lebih dalam dan bisa menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Kedua jenis jerawat ini memerlukan perhatian medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Nyeri Ketika Disentuh

Rasa nyeri saat menyentuh kulit juga bisa menjadi tanda infeksi jerawat yang nggak boleh diremehkan. Nyeri ini disebabkan oleh peradangan dan tekanan yang meningkat di area yang terinfeksi.

Jika kamu merasakan nyeri yang intens atau berdenyut pada jerawat, terutama tanpa menyentuhnya, ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar lebih dalam ke jaringan kulit. Dalam kasus seperti ini, penting untuk segera mencari bantuan medis untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

4. Area Terlihat Membengkak dan Kemerahan, Bahkan Mengeluarkan Darah

Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!
Ilustrasi kulit kemerahan. (c) shisuka/Depositphotos.com... Selengkapnya

Jerawat yang terinfeksi sering kali disertai dengan pembengkakan dan kemerahan di sekitarnya. Kondisi tersebut merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Menurut Journal of the American Academy of Dermatology, kemerahan terjadi karena pembuluh darah melebar untuk memungkinkan sel darah putih mencapai area yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus juga bisa mengeluarkan darah atau cairan bening yang menandakan bahwa kulit sedang berusaha menyembuhkan diri.

Kalau jerawatmu sampai mengeluarkan darah, sebaiknya segera bersihkan area tersebut dengan antiseptik dan tutup dengan plester steril. Hindari menggunakan makeup atau produk skincare yang berat di area tersebut biar nggak makin iritasi.

5. Sulit Sembuh dengan Acne Treatment Biasa

Salicylic acid atau benzoyl peroxide biasanya jadi penyelamat saat mengalami masalah jerawat membandel. Namun, jika kedua kandungan ini sudah tidak mempan lagi, bisa jadi tanda infeksi jerawat yang terjadi. Kondisi tersebut kemungkinan terjadi karena infeksi bakteri yang sudah terlalu dalam dan membutuhkan perawatan lebih kuat, seperti antibiotik topikal atau oral.

Kalau jerawatmu nggak kunjung sembuh setelah beberapa minggu diobati, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kulit. Dokter bisa meresepkan obat yang lebih efektif untuk mengatasi infeksi dan mencegah jerawat meninggalkan bekas luka permanen.

Tips Mengatasi Jerawat yang Mengalami Infeksi

Tanda Infeksi Jerawat yang Nggak Boleh Disepelekan, Jangan Sampai Kondisinya Makin Parah!
Ilustrasi mengatasi jerawat infeksi. (c) IgorVetushko/Depositphotos.com... Selengkapnya

Kalau sudah memahami tanda infeksi jerawat, saatnya mulai cari tahu bagaimana sih tips mengatasinya yang tepat? Jerawat yang mengalami infeksi bisa meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan jika tidak ditangani dengan baik. Supaya tidak makin parah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini!

1. Bersihkan Area Wajah yang Berjerawat Secara Teratur

Menjaga kebersihan wajah adalah langkah pertama dan paling penting dalam mengatasi jerawat yang infeksi. Kotoran, minyak, dan bakteri yang menumpuk di kulit bisa memperparah peradangan, jadi kamu harus membersihkannya secara teratur. Gunakan air hangat dan sabun pembersih yang lembut untuk menghilangkan kotoran tanpa membuat kulit semakin iritasi.

Saat mencuci wajah, hindari menggosok area berjerawat terlalu keras karena bisa membuatnya pecah dan memperparah infeksi. Cukup usap lembut dengan gerakan melingkar, lalu bilas dengan air bersih. Setelah itu, keringkan wajah dengan handuk bersih atau tisu sekali pakai agar bakteri tidak menyebar ke area lain.

2. Gunakan Face Wash yang Sesuai dengan Kondisi Kulit

Pilihlah face wash yang cocok untuk jenis kulitmu, terutama yang memiliki kandungan antibakteri dan antiinflamasi seperti tea tree oil, salicylic acid, atau benzoyl peroxide. Kandungan ini membantu membunuh bakteri penyebab jerawat serta mengurangi peradangan.

Hindari produk yang mengandung alkohol atau bahan keras lainnya karena bisa membuat kulit semakin kering dan merangsang produksi minyak berlebih. Kalau memiliki kulit sensitif, pilih pembersih wajah yang hypoallergenic dan bebas pewangi agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.

3. Istirahatkan Wajah dari Penggunaan Makeup

Saat jerawat sedang meradang dan infeksi, ada baiknya mengistirahatkan kulit dari penggunaan makeup. Produk kosmetik bisa menyumbat pori-pori dan membuat infeksi semakin parah, terutama jika mengandung bahan yang tidak cocok untuk kulit berjerawat.

Kalau memang harus memakai makeup, pilihlah produk yang non-comedogenic dan berbahan ringan agar tidak memperburuk masalah kulit tersebut. Jangan lupa juga untuk selalu membersihkan wajah dengan double cleansing setelah seharian memakai makeup agar sisa-sisa produk tidak menumpuk di kulit.

4. Gunakan Kompres Dingin untuk Meredakan Kemerahan

Jika sudah mengalami tanda infeksi jerawat seperti terasa nyeri dan merah meradang, cobalah untuk menggunakan kompres dingin. Cara ini efektif untuk mengurangi kemerahan serta membantu meredakan rasa sakit akibat peradangan. Caranya gampang, cukup bungkus es batu dengan kain bersih lalu tempelkan ke area yang berjerawat selama 5-10 menit.

Jangan langsung menempelkan es batu ke kulit tanpa pembungkus karena bisa menyebabkan iritasi atau bahkan membuat kulit terlalu kering. Lakukan kompres ini beberapa kali sehari agar peradangannya cepat mereda.

5. Tutup Jerawat dengan Acne Patch untuk Mencegah Infeksi Semakin Parah

Acne patch adalah solusi praktis buat kamu yang ingin melindungi jerawat dari bakteri dan gesekan yang bisa memperparah infeksi. Selain itu, produk ini juga membantu menyerap nanah dan minyak berlebih dari jerawat sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Pilih acne patch yang mengandung bahan aktif seperti hydrocolloid atau salicylic acid untuk hasil yang lebih optimal. Tempelkan pada jerawat yang sudah dibersihkan, lalu biarkan selama beberapa jam atau semalaman. Selain melindungi, plester ini juga mencegah kebiasaan memencet jerawat yang bisa membuat infeksi semakin buruk.

6. Kunjungi Dokter Kulit untuk Mendapatkan Penanganan yang Tepat

Jika jerawat yang terinfeksi tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit. Dokter bisa memberikan perawatan yang lebih efektif seperti antibiotik topikal, obat oral, atau prosedur medis tertentu untuk mengatasi infeksi secara menyeluruh.

Jangan sembarangan menggunakan obat jerawat tanpa rekomendasi dokter, terutama jika sudah terinfeksi parah. Penggunaan obat yang tidak tepat bisa memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Jangan biarkan masalah kulit mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri kamu. Kenali tanda infeksi jerawat untuk menemukan perawatan yang tepat buat mengatasinya ya!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya