Aritmia pada Anak: Waspadai Jika Si Kecil Mendadak Enggan Bermain!

Aritmia pada anak bisa ditandai dengan lemas, enggan bermain, atau jantung berdebar tanpa pemicu. Kenali gejalanya dan segera periksa ke dokter untuk penanganan tepat agar terhindar dari risiko serius.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 08 Mar 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2025, 08:00 WIB
Membangkitkan Kembali Eksistensi Permainan Tradisional Indonesia
Aritmia pada anak dapat menyebabkan lemas, pingsan, atau jantung berdebar tanpa sebab. Waspadai gejalanya dan segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan dini agar kesehatan jantung si kecil tetap terjaga. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Aritmia atau gangguan irama jantung tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak. Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti kelelahan, enggan bermain, atau bahkan mengalami pingsan mendadak. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA, menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi ini dan bagaimana mengenalinya.

Mengenal Aritmia dan Laju Nadi Normal

Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, laju nadi yang normal berkisar antara 50 hingga 100 kali per menit. Jika nadi berdetak lebih cepat dari 100 kali per menit, kondisi ini disebut takikardia, sedangkan jika nadi berdetak lebih lambat dari 50 kali per menit, disebut bradikardia.

Untuk mengetahui laju nadi anak, orang tua bisa melakukan pemeriksaan sederhana dengan meraba denyut nadi di pergelangan tangan. "Caranya mudah, cukup gunakan jari untuk meraba denyut di pergelangan tangan dan hitung dalam satu menit," jelas dr. Dony.

Jika denyut nadi tidak teratur atau terdapat denyut yang hilang (skip), bisa jadi ini adalah tanda aritmia. "Ada kondisi di mana generator listrik tambahan di luar jantung normal menyebabkan denyut jantung melompat-lompat. Ini yang disebut dengan ekstrasis tol," tambahnya.

Promosi 1

Gejala Aritmia pada Anak

Beberapa gejala aritmia yang perlu diwaspadai pada anak antara lain:

  • Lemas dan enggan bermain
  • Pingsan mendadak atau sering merasa pusing
  • Pandangan gelap atau melihat kunang-kunang sesaat
  • Jantung berdebar tanpa pemicu yang jelas

"Jika anak tiba-tiba mengeluh sering merasa pandangan gelap atau kunang-kunang, bisa jadi ini adalah tanda aritmia," kata dr. Dony.

Pada bayi yang baru lahir, aritmia bisa menyebabkan nadi sangat rendah, bahkan hingga 30-35 kali per menit. "Dalam kasus seperti ini, pemasangan pacu jantung diperlukan untuk menjaga ritme jantung tetap stabil," ujarnya.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak sering mengalami gejala seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Diagnosis aritmia bisa dilakukan melalui pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) atau metode lainnya. Dalam beberapa kasus, terapi seperti kateter ablasi mungkin diperlukan untuk mengatasi aritmia yang berhubungan dengan kelainan bawaan.

Mendeteksi aritmia sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, orang tua harus lebih peka terhadap perubahan perilaku anak, terutama jika mereka tiba-tiba terlihat lemas, enggan bermain, atau mengeluh jantung berdebar tanpa alasan jelas. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, aritmia pada anak dapat dikontrol dengan baik. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya