Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan untuk para pemudik yang melakukan mudik Lebaran 2025 untuk rajin mencuci tangan selama perjalanan ke kampung halaman. Terlebih sebelum makan hal ini untuk mencegah diare.
"Supaya tidak masuk bakteri pada saat tubuh, kita lemah dan mudah sakit, kalau misalnya mau makan itu diusahakan mencuci tangan, selain itu juga makan bareng-bareng terus tangannya ngambil di nasi dalam satu nasi bungkus dipakai berlima maka jangan lupa cuci tangan," kata Menkes Budi usai meninjau Pelabuhan Merak, Cilegon, Rabu (26 Maret 2025).
Baca Juga
Budi mengatakan mencuci tangan adalah hal sederhana tapi upaya untuk mencegah bakteri masuk yang dapat menyebabkan diare. Jangan sampai saat perjalanan mudik Lebaran atau saat sudah sampai di kampung halaman malah masuk rumah sakit karena diare.
Advertisement
"Mencret-mencret nanti bukannya sampai kampung halaman, malah mesti ke rumah sakit karena diare. Karena saya mendapatkan laporan sudah ada dua pemudik yang sakit," kata Budi mengutip Antara.
Istirahat
Budi juga mengimbau para pemudik untuk beristirahat setiap lima jam sekali untuk mencegah kecelakaan saat melakukan perjalanan mudik.
"Kecelakaan itu bisa kita hindari asalkan sopir setiap lima jam istirahat 15-30 menit. Agar tidak lelah pada saat perjalanan mudik," katanya.
Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Pemudik
Selain itu, Budi mengungkapkan beberapa masalah kesehatan yang rentan dialami pemudik diantaranya influenza, darah tinggi, nyeri kepala, hingga nyeri otot.
Sehingga pemudik juga diimbau untuk bisa memanfaatkan pos layanan kesehatan gratis yang telah disiapkan oleh pemerintah dan tersebar di berbagai titik.
Advertisement
Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Diprediksi, puncak arus mudik akan berlangsung pada 26-28 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik diperikirakan terjadi pada 6 sampai 7 April 2025.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, diperkirakan lebih dari 146 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik tahun ini dengan menggunakan berbagai moda transportasi. Sebanyak 30.451 bus, 772 kapal laut, 404 pesawat udara, dan 2.550 unit kereta api siap digunakan.
Libur Panjang Tidak Berdampak Signifikan pada Arus Mudik
Pemerintah telah menetapkan libur panjang untuk mengurai arus mudik, namun menurut pengamat transportasi Darmaningtyas, kebijakan ini tidak banyak berpengaruh. Hingga H-7 Lebaran, lonjakan pemudik belum terlihat signifikan.
“Sejak tanggal 22, 23, 24 Maret tidak ada lonjakan berarti. Bertambah, tapi tidak signifikan. Jadi, puncaknya tetap akan terjadi pada 28, 29, dan 30 Maret,” ujarnya mengutip News Liputan6.com.
Advertisement
