Dibanding Indonesia, pria Jepang dinilai lebih kecil kemungkinannya menderita kanker prostat. Ini disebabkan, pola makan yang diterapkan lebih sehat dan alami ketimbang di sini.
Dalam hal makan, masyarakat di Jepang pada umumnya lebih suka mengonsumsi makanan tanpa melalui proses memasak berlebihan.
"Ternyata pola makan di Jepang, yang suka mengonsumsi sayur-sayuran dan biji-bijian, serta beberapa jenis makanan mengandung hormon alami dari lingkungan, mampu mengurangi kemungkinan tumbuhnya kanker prostat," kata Urologist Specialist Mount Alvernia Hospital Singapore, dr. Tan Hun Hoe, dalam acara `PNC Health Care : Kenali Masalah Saluran Kemih dan Bagaimana Meningkatkan Kesehatan Seksual Anda`, di The Belleza Shopping Arcade, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Sedangkan di Indonesia, masih banyak masyarakatnya yang justru lebih banyak mengonsumsi makanan bergoreng, dan daging merah yang terlalu banyak lemak. "Bila konsumsi lebih banyak lemak dari daging merah, itu justru dapat meningkatkan risiko terjadinya pembesaran dari prostat itu," tambah dia.
Tahu dan tempe yang berasal dari kacang-kacangan, jelas Tan Hun Hoe, bila dikonsumsi secara rutin mampu membantu pria terhindar dari kanker prostat ini. Terkandungnya fitoestrogen pada tahu dan tempe, sangat menolong bagi kaum pria terbebas dari kanker prostat.
"Itu estrogen alami yang mampu menahan hormon pria dalam tubuh. Penyakit ini bisa dicegah dengan diet ini, asal prosedurnya benar," tutup dia.
(Adt/Igw/*)
Dalam hal makan, masyarakat di Jepang pada umumnya lebih suka mengonsumsi makanan tanpa melalui proses memasak berlebihan.
"Ternyata pola makan di Jepang, yang suka mengonsumsi sayur-sayuran dan biji-bijian, serta beberapa jenis makanan mengandung hormon alami dari lingkungan, mampu mengurangi kemungkinan tumbuhnya kanker prostat," kata Urologist Specialist Mount Alvernia Hospital Singapore, dr. Tan Hun Hoe, dalam acara `PNC Health Care : Kenali Masalah Saluran Kemih dan Bagaimana Meningkatkan Kesehatan Seksual Anda`, di The Belleza Shopping Arcade, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Sedangkan di Indonesia, masih banyak masyarakatnya yang justru lebih banyak mengonsumsi makanan bergoreng, dan daging merah yang terlalu banyak lemak. "Bila konsumsi lebih banyak lemak dari daging merah, itu justru dapat meningkatkan risiko terjadinya pembesaran dari prostat itu," tambah dia.
Tahu dan tempe yang berasal dari kacang-kacangan, jelas Tan Hun Hoe, bila dikonsumsi secara rutin mampu membantu pria terhindar dari kanker prostat ini. Terkandungnya fitoestrogen pada tahu dan tempe, sangat menolong bagi kaum pria terbebas dari kanker prostat.
"Itu estrogen alami yang mampu menahan hormon pria dalam tubuh. Penyakit ini bisa dicegah dengan diet ini, asal prosedurnya benar," tutup dia.
(Adt/Igw/*)