Untuk melakukan penjaringan kesehatan para petugas medis sebelumnya harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar para siswa tingkat satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak terkejut dan memiliki kesiapan dalam pengisian kuesioner.
"Jangan lakukan penjaringan kesehatan sebelum dilakukan sosialisasi terlebih dahulu," jelas Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes RI dr. Ellizabeth Jane Soepardi, MPH,Dsc, Sabtu (7/9/2013).
Penjaringan (skrining) kesehatan oleh tim di bawah koordinasi puskesmas yang terdiri atas tenaga kesehatan puskesmas, guru dan kader kesehatan remaja dari sekolah yang bersangkutan.
Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kuesioner oleh peserta didik.
Menurut dr.Jane pengisian kuesioner kesehatan meliputi keadaan kesehatan umum, intelegensia, mental remaja, reproduksi, dan bahan edukasi dan konseling.
"Kuesioner tersebut rahasia dan diisi oleh peserta didik bukan guru atau petugas kesehatan," tuturnya.
(Mia/Abd)
"Jangan lakukan penjaringan kesehatan sebelum dilakukan sosialisasi terlebih dahulu," jelas Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes RI dr. Ellizabeth Jane Soepardi, MPH,Dsc, Sabtu (7/9/2013).
Penjaringan (skrining) kesehatan oleh tim di bawah koordinasi puskesmas yang terdiri atas tenaga kesehatan puskesmas, guru dan kader kesehatan remaja dari sekolah yang bersangkutan.
Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kuesioner oleh peserta didik.
Menurut dr.Jane pengisian kuesioner kesehatan meliputi keadaan kesehatan umum, intelegensia, mental remaja, reproduksi, dan bahan edukasi dan konseling.
"Kuesioner tersebut rahasia dan diisi oleh peserta didik bukan guru atau petugas kesehatan," tuturnya.
(Mia/Abd)