Keringat Bukan Patokan Sudah Benar-benar Olahraga, Kenapa?

Sebab, olahraga yang benar tidak dapat dinilai hanya dengan berkeringat, tetapi denyut jantung.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Sep 2013, 15:50 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 15:50 WIB
olahraga-keringat-130919b.jpg
Berolahraga penting dilakukan agar tubuh senantiasa sehat dan bugar. Ketika berolahraga dan Anda berkeringat, jangan langsung menilai bahwa olahraga yang dijalani sudah benar. Sebab, olahraga yang benar tidak dapat dinilai hanya dengan berkeringat, tetapi denyut jantung.

"Kalau ada yang mengatakan olahraga yang benar ditandai dengan berkeringat, itu salah besar. Kalau patokannya keringat, badaimana dengan orang yang dehidrasi?," ujar Spesialis Kedokteran Olahraga Sport Medicine sekaligus Dokter Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dr Michael Triangto, SpKO, saat diwawancarai tim Health Liputan6.com, Kamis (19/9/2013)

Menurut dr Michael, olahraga yang benar dilihat dari denyut jantung yang terjadi pada diri si pelaku olahraga tersebut. Semuanya harus jelas hitungannya. Dari sebelum olahraga, pada saat olahraga, dan sesudah olahraga. Semuanya harus benar-benar dicek, untuk menentukan apakah sudah benar dalam melakukan olahraganya.

"Harus dilihat berapa denyut jantungnya sebelum berolahraga. Pada saat berolahraga juga dihitung, dan pada saat selesai berolahraga juga harus dihitung. Setelah itu, dilihat berapa persen dia cepat kembali setelah masa recoverinya," tambah Michael.

Senada dengan dr Michael Triangto, Denny Santoso selaku Pakar Diet dan Fitnes sekaligus Founder & CEO of Dunia Fitness mengungkapkan, bahwa olahraga yang benar atau tidak, sebenarnya tidak bisa dengan patokan hanya dengan berkeringat.

"Berkeringat sebenarnya mekanisme tubuh untuk mendinginkan tubuh. Seperti radiator pada mobil," papar Denny Santoso.

Pada umumnya, tambah Denny, berolahraga akan meningkatkan suhu tubuh, di mana tubuh merasa perlu mendinginkannya, dengan mengeluarkan keringata. Pun kalau misalnya orang tersebut kepanasan terkena matahari, tentu ia juga akan berkeringat. "Jadi, kata saya tadi, berkeringat bukan patokan sukses tidaknya seseorang melakukan olahraga," jelas Denny.

Untuk olahraganya sendiri, menurut Denny pencapaian yang diinginkan sangatlah banyak. Contohnya saat ini, tengah tren olahraga untuk pembentukkan badan. Baik itu mau lebih berisi, atau untuk menurunkan berat badan.

"Nah, olahraganya dianggap tepat apabila hasil pembentukkan badannya tercapai," terang Denny.

(Adt/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya