Punya Balita? Waspadai Virus Difteri!

Pemkab Cianjur, Jabar, mengimbau warga yang memiliki anak balita agar diimunisasi guna menghidari terjangkitnya virus difteri yang mematikan

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 27 Sep 2013, 09:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2013, 09:30 WIB
difteri-sakit-130926c.jpg
Pemkab Cianjur, Jabar, mengimbau warga yang memiliki anak balita agar diimunisasi guna menghindari terjangkitnya virus difteri yang bisa merengut nyawa dan menular.
     
Tim medis di RSUD Cianjur, tengah merawat seorang pasien dewasa warga Kecamatan Cibeber yang diduga terjangkit virus mematikan yang terlebih dahulu menyerang jantung korban.
     
Wakil Bupati Cianjur, dr Suranto, Kamis, mengatakan, pihaknya akan menelusuri penyebaran virus difteri melalui Dinkes Cianjur. Korban yang mengidap virus difteri ini, tambah dia, harus benar-benar didiagnosa terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengobatan.
    
"Kita akan periksa pasien yang mengidap difteri itu, lalu menelusuri dari mana datangnya kuman-kuman yang berbahaya ini. Biasanya penyakit ini menyerang balita, tapi sekarang kuman ini bisa menyerang orang dewasa," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/9/2013).
     
Dia menjelaskan, virus difteri ini sifatnya menular dan membahayakan nyawa. Selain itu penyebarannya melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat, melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.
     
"Penderita difteri ini biasanya mengeluhkan sakit tenggorokan, menyerang jantung hingga berakibat kematian. Dinkes harus turun kelapangan guna menelsuri dan mengantisipasi virus difteri ini menular ke orang lain," ucap mantan Direktur RSUD itu.
     
Guna menghindari hal tersebut, pihaknya mengimbau warga yang masih memiliki balita agar memberikan imunisasi, menjaga kebersihan dan segera periksakan jika anak atau balitanya mengalami gejala difteri.
     
"Penularan virus difteri bisa melalui tempat yang kumuh, udara yang kotor. Harapan kami warga dapat menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Jika terjadi gejala difteri segera lakukan pengobatan dan koordinasikan dengan dinkes untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas," katanya.
     
Sementara itu, Yogi Arisandi (25) warga Kampung Handeueul, Desa Cihaur, Cibeber, terpaksa menjalani perawatan di RSUD Cianjur, diduga terserang virus difteri.
     
"Anak saya ini awalnya mengeluhkan sakit tenggorokan selama satu pekan terakhir disertai demam tinggi dan keringat dingin. Saya kira hanya demam dan panas dalam. Setelah diberi obat tetap saja tidak ada perubahan dan kami bawa ke rumah sakit," kata Sulastri orang tua Yogi.
     
Hasil cek kesehatan di laboraturium atas saran dokter, Yogi divonis terserang penyakit  difteri dan terpaksa menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Cianjur.
     
"Harapan kami pemerintah melalui Dinkes Cianjur, bisa meninjau ke kampung kami, untuk menghidari berkembangnya virus difteri ini. Kami tidak tahu bagaimana mengantisipasi virus ini," tandasnya.

(Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya