4 Mitos yang Bilang Vaksin Saat Hamil Itu Bahaya

Beberapa dokter menyebut beberapa mitos yang menyebutkan bahwa vaksin tidak aman bagi ibu hamil

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Sep 2013, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2013, 10:00 WIB
hamil-vaksin-130929b.jpg
Meskipun sudah banyak yang percaya bahwa vaksin saat hamil itu aman bagi ibu dan bayi, tapi masih ada saja wanita yang meragukannya. Mungkin karena sebagian wanita bebrapa kali merasa mual usai di vaksinasi.

Untuk memperjelasnya, Beberapa dokter menyebut beberapa mitos yang menyebutkan bahwa vaksin tidak aman bagi ibu hamil, seperti dilansir TheStir, Senin (30/9/2013)

1. Vaksin bisa menyebabkan keguguran

Ini mitos. Menurut sebuah penelitian terhadap wanita hamil dilacak antara tahun 2009 dan 2011, peneliti menemukan bahwa wanita yang divaksinasi untuk virus H1N1 tidak mengalami keguguran dibandingkan wanita yang tidak divaksinasi.

2. Vaksin saat hamil bisa menyebabkan cacat lahir

Vaksin sama sekali tidak menyebabkan cacat lahir atau memengaruhi berat badan lahir anak. Dalam studi lain yang melibatkan 4.191 wanita hamil, para ahli menemukan bahwa wanita divaksinasi, justru melahirkan bayi yang sehat dibandingkan dengan wanita yang tidak divaksinasi .

3. Vaksin menyebabkan kelahiran prematur

Ini juga mitos karena dalam satu studi disebutkan bahwa wanita divaksinasi melahirkan bayi tiga hari lebih awal dari wanita yang tidak divaksinasi. Tetapi dokter tidak khawatir tentang perbedaan kecil ini karena dalam studi lain, wanita yang tidak divaksinasi justru risiko melahirkan prematurnya lebih tinggi.

4. Vaksin sebabkan komplikasi

Vaksin sama sekali tidak menyebabkan komplikasi. Jika ada yang merasa mual dan sebagainya, peneliti menganggap kalau itu hanya berlangsung sementara. Bahkan sebuah studi lain menunjukkan bahwa vaksin tidak terikat dengan komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau infeksi saluran kemih.

(Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya