Sebuah penelitian menunjukkan Viagra, obat populer yang bisa membantu ereksi, bisa menekan meningkatnya tekanan darah dan efek-efek lain pada pasien yang sudah menjalani transplantasi jantung.
Meningkatnya tekanan darah adalah masalah umum yang sering muncul dan dihadapi para penerima donor jantung. Masalah ini tidak mudah diatasi. Dalam hal ini Viagra yang berfungsi membuka dan memperbesar pembuluh darah, sehingga aliran darah ke penis menjadi lancar dan meningkat, juga berpotensi menurunkan tekanan darah karena perbesaran dan membukanya pembuluh darah tidak hanya di penis saja, tetapi pada seluruh bagian tubuh.
Penelitian ini dilaporkan dalam American Journal of Hypertension oleh Dr. Richard S. Schofield dan rekan dari The University of Florida College of Medicine di Gainesville dikutip Selasa (29/10/2013). Pengamatan efek Viagra pada pembuluh darah ini dilakukan terhadap sekitar 15 pasien transplantasi jantung dengan kondisi bertekanan darah tinggi.
Pada beberapa tes pembuluh darah yang dilakukan menunjukkan perubahan yang cukup dramatis. Setelah diberi Viagra sekitar 50 miligram (dosis standar untuk menangani disfungsi ereksi), jantung kelihatan sangat mudah saat melakukan proses pemompaan.
Meski para pasien tersebut menggunakan pil penurun tekanan darah seperti yang biasa mereka lakukan, tidak satu pun dari mereka yang mengalami penurunan tekanan darah begitu rendah.
"Efek baik Viagra ini merupakan petunjuk bahwa kita harus melakukan penelitian lebih lanjut dalam usaha menangani persoalan tekanan darah yang biasa dialami pasien transplantasi jantung," tutur Dr. Richard.
(Abd)
Meningkatnya tekanan darah adalah masalah umum yang sering muncul dan dihadapi para penerima donor jantung. Masalah ini tidak mudah diatasi. Dalam hal ini Viagra yang berfungsi membuka dan memperbesar pembuluh darah, sehingga aliran darah ke penis menjadi lancar dan meningkat, juga berpotensi menurunkan tekanan darah karena perbesaran dan membukanya pembuluh darah tidak hanya di penis saja, tetapi pada seluruh bagian tubuh.
Penelitian ini dilaporkan dalam American Journal of Hypertension oleh Dr. Richard S. Schofield dan rekan dari The University of Florida College of Medicine di Gainesville dikutip Selasa (29/10/2013). Pengamatan efek Viagra pada pembuluh darah ini dilakukan terhadap sekitar 15 pasien transplantasi jantung dengan kondisi bertekanan darah tinggi.
Pada beberapa tes pembuluh darah yang dilakukan menunjukkan perubahan yang cukup dramatis. Setelah diberi Viagra sekitar 50 miligram (dosis standar untuk menangani disfungsi ereksi), jantung kelihatan sangat mudah saat melakukan proses pemompaan.
Meski para pasien tersebut menggunakan pil penurun tekanan darah seperti yang biasa mereka lakukan, tidak satu pun dari mereka yang mengalami penurunan tekanan darah begitu rendah.
"Efek baik Viagra ini merupakan petunjuk bahwa kita harus melakukan penelitian lebih lanjut dalam usaha menangani persoalan tekanan darah yang biasa dialami pasien transplantasi jantung," tutur Dr. Richard.
(Abd)