Derita Sindrom Proteus, Pria Ini Terus Kesakitan Sejak Lahir

Joseph Merrick sudah melakukan 74 operasi akibat penyakit yang dideritanya. Menurut dokter, ia memiliki kelainan langka yang disebut sindrom

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Nov 2013, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2013, 14:00 WIB
sindrom-proteus-131104b.jpg
Meskipun baru berusia 24 tahun, Robert Smith sudah melakukan 74 operasi akibat penyakit yang dideritanya. Menurut dokter, ia memiliki kelainan langka yang disebut sindrom proteus.

Dikutip dari laman Dailymail, Senin (4/11/2013) sindrom proteus menyebabkan Robert menderita gigantisme sekaligus hidrosefalus dan epilepsi.

Keluarga dan teman-teman dekat Robert saat ini sedang giat dalam penggalangan dana untuk membeli kursi roda yang baru karena ia terus tumbuh hingga ibunya tidak bisa meminta ia keluar karena terlalu besar dan berat. Hal ini membuat Robert jadi tertekan.

"Semakin lama Robert dipaksa untuk menghabiskan waktu di rumah, semakin tertekan dia," kata ibunya.

Robert sendiri mengatakan bahwa ia sangat ingin pergi keluar rumah dengan adiknya, Marie Louise untuk membeli beberapa DVD, CD, cokelat karamel dan permen.

Robert yang lahir secara prematur di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Norfolk memang sebelumnya sudah divonis hanya  hidup selama sebulan oleh dokter saat baru lahir.

"Dia lahir melalui operasi caesar dan dokter mengatakan ia hanya akan hidup selama sebulan. Robert didiagnosis hidrosefalus dan dibawa ke Rumah Sakit Addenbrooke, Cambridge. Saat dua tahun, ia selalu mengeluarkan cairan dari otaknya dan pada 16 tahun ia didiagnosis dengan sindrom Proteus," kata ibunya.

Seperti diketahui, sindrom Proteus merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan pertumbuhan kulit secara berlebihan dan pertumbuhan tulang yang tidak umum (seperti Robert yang memiliki 21 tulang lebih di tangannya), perkembangan otot, jaringan lemak, pembuluh darah dan limfa secara berlebihan dan sering juga disertai tumor pada sebagian tubuh. Penyakit ini memengaruhi 120 orang di seluruh dunia.

(Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya