Tertawa merupakan salah satu cara terbaik dan paling mudah dilakukan untuk menghilangkan stres dan melepaskan beban berat dalam hidup ini. Namun, menurut penelitian baru, tertawa justru dapat menyebabkan epilepsi, hernia, dan bahkan dapat membunuh orang tersebut.
Para ilmuwan dari Oxford University menyebutkan bahwa seorang perempuan yang memiliki sindrom balap jantung, akan pingsan dan bahkan meninggal dunia setelah ia tertawa cekikikan.
Selain itu, para ilmuwan tersebut juga mengatakan, tertawa yang meledak-ledak alias luar biasa dapat menyebabkan pecahnya pembuluh jantung, tenggorokan yang robek, dan terjadinya serangan epilepsi.
Dalam sebuah makalah yang ditulis oleh para peneliti mengatakan bahwa ini masih terus diteliti dan dipelajari, apakah memang sebuah lelucon akan membuat yang tertawa menjadi sakit dan mengalami dehidrasi.
Untuk membuktikannya, para peneliti akhirnya melakukan uji coba dengan mengirimkan seorang badut lucu nan menggemaskan ke sebuah rumah sakit, untuk menghibur para pasien di sana.
Hasilnya cukup mengagetkan. Orang yang tertawa selama satu hari dapat membantu membakar 2000 kalori. Selain itu, tertawa pun dikaitkan dengan menurunnya gula darah pada diabetesi dan mengurangi kekakuan arteri dinding, yang dapat membantu meredakan ketegangan.
Namun bagi para calon ibu, 36 persennya disebutkan akan menjalani perawatan bayi tabung ketimbang 20 persen pada perempuan yang mampu mengontrolnya.
Dilansir laman Daily Mail, Sabtu (14/12/2013) para peneliti menarik kesimpulan bahwa ternyata tertawa tidak hanya menghasilkan sesuatu yang baik, tapi juga menghasilkan sesuatu yang buruk untuk diri sendiri.
Hasil penelitian ini sendiri telah diterbitkan dalam edisi Natal dari The British Medical Journal.
(Adt/Abd)
Para ilmuwan dari Oxford University menyebutkan bahwa seorang perempuan yang memiliki sindrom balap jantung, akan pingsan dan bahkan meninggal dunia setelah ia tertawa cekikikan.
Selain itu, para ilmuwan tersebut juga mengatakan, tertawa yang meledak-ledak alias luar biasa dapat menyebabkan pecahnya pembuluh jantung, tenggorokan yang robek, dan terjadinya serangan epilepsi.
Dalam sebuah makalah yang ditulis oleh para peneliti mengatakan bahwa ini masih terus diteliti dan dipelajari, apakah memang sebuah lelucon akan membuat yang tertawa menjadi sakit dan mengalami dehidrasi.
Untuk membuktikannya, para peneliti akhirnya melakukan uji coba dengan mengirimkan seorang badut lucu nan menggemaskan ke sebuah rumah sakit, untuk menghibur para pasien di sana.
Hasilnya cukup mengagetkan. Orang yang tertawa selama satu hari dapat membantu membakar 2000 kalori. Selain itu, tertawa pun dikaitkan dengan menurunnya gula darah pada diabetesi dan mengurangi kekakuan arteri dinding, yang dapat membantu meredakan ketegangan.
Namun bagi para calon ibu, 36 persennya disebutkan akan menjalani perawatan bayi tabung ketimbang 20 persen pada perempuan yang mampu mengontrolnya.
Dilansir laman Daily Mail, Sabtu (14/12/2013) para peneliti menarik kesimpulan bahwa ternyata tertawa tidak hanya menghasilkan sesuatu yang baik, tapi juga menghasilkan sesuatu yang buruk untuk diri sendiri.
Hasil penelitian ini sendiri telah diterbitkan dalam edisi Natal dari The British Medical Journal.
(Adt/Abd)