Antara Tubuh Sekadar Capai atau Kelelahan, Itu Beda Lho!

Kebanyakan kasus kematian yang disebabkan oleh kebanyakan kerja terjadi karena kelelahan kronis. Karena itu, mengenali tubuh itu penting

oleh Melly Febrida diperbarui 17 Des 2013, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2013, 17:00 WIB
lelah-bekerja-131217b.jpg
Kebanyakan kasus kematian yang disebabkan oleh kebanyakan kerja terjadi karena kelelahan kronis. Karena itu, mengenali tubuh sendiri merupakan hal penting. Apakah Anda sudah kelelahan atau sekadar capai.

Peneliti dari Stress Research Institute di Stockholm University, Dan Hasson, menjelaskan, perbedaan yang paling jelas terlihat bila setelah tidur atau istirahat, rasa capai itu hilang. Jadi, pekerja itu hanya capai.

Sementara, secara emosional orang yang lelah terus menerus atau kelelahan bakal merasa lelah meski sudah tidur atau istrahat lama. Biasanya, orang kelelahan akan susah tidur meski badan sudah lelah luar biasa seperti dikutip theconversation.com, Selasa (17/12/2013).

"Jadi jika Anda menawarkan orang yang capai untuk berlibur, biasanya mereka akan senang mengambilnya. Tapi, tidak dengan orang yang kelelahan. Meskipun mereka membutuhkannya, seseorang yang lelah akan makin tumbang jika pergi berlibur," kata Hasson.

Sebenarnya, tubuh yang lelah itu sudah menunjukkan tanda-tanda. Tapi, para pekerja yang gila kerja meyakini bahwa motivasinya bisa menguatkan fisiknya untuk menuntaskan tugasnya hingga akhir. Akhirnya, tanpa disadari si pekerja bakal tumbang alias sakit bahkan meninggal.

(Mel/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya