Operasi plastik sedang ngetren di kalangan wanita di Venezeula tanpa kenal golongan. Operasi itu termasuk memperbesar payudara, bokong, atau bagian tubuh lainnya. Sayang, banyak warga yang tak menyadari bahwa operasi yang dilakukan itu membahayakan karena tidak dilakukan oleh dokter profesional.
Fotografer Reuters Carlos Garcia Rawlins berkesempatan mendokumentasikan beberapa hasil operasi plastik. Ia melihat Dr Daniel Slobodianik, dokter ahli bedah plastik di Venezuela melakukan berbagai prosedur termasuk operasi kepada pasien yang sebelumnya melakukan suntikan silikon cair ilegal ke bokong pasien agar lebih besar. Operasi itu sebelumnya dilakukan oleh amatir.
Seperti dikutip AsiaOne, Senin (23/12/2013), pasien menceritakan kepadanya suntikan cairan yang diterima untuk mengisi bagian tubuhnya masih kurang. Namun, dokter menunjukkan padanya deformasi yang disebabkan silikon cair yang disuntikkan ke bibirnya, serta rasa sakit parah usai memperbesar bokongnya.
Ternyata, Dr Slobodianik tak hanya menangani pasien wanita. Setiap harinya ia kedatangan pasien wanita dan pria yang tak hanya menderita ketidaknyamanan fisik, tapi juga rasa bersalah, ketakutan, frustasi, dan penyesalan. Pasien-pasien ini menunggu berbulan-bulan hingga akhirnya mendapat giliran untuk pembedahan agar zat asing yang disuntikkan ke tubuhnya diangkat.
Operasi perbaikan yang dilakukan Slobodianik membutuhkan biaya sekitar US$ 8.200 dan operasi berlangsung dua hingga tiga jam, tergantung seberapa banyak cairan di tubuh pasien.
Operasi plastik memang umum dilakukan di Venezuela, sebuah negara di mana wanita identik dengan kecantikannya. Banyak wanita yang menerima hadiah utama di kontes kecantikan. Wanita-wanita inilah yang membuat industri operasi plastik menangguk untung sekitar $ 3 miliar per tahunnya.
Salah satu teknik berbahaya yang digunakan industri operasi plastik amatir adalah dengan menyuntikkan silikon cair, oli motor, bahkan silikon gal yang dibuat untuk jendela dan pintu. "Saya tak bisa membayangkan ada zat yang memecahkan ketidakpuasn wanita dengan tubuhnya," kata Rawlins.
Rawlins juga diundang ke ruang operasi di mana Dr Slobodianik berusaha menghilangkan zat asing dari tubuh pasiennya. Rawlins menyaksikan sendiri tingkat kerusakan yang perlu diperbaiki.
"Yang terburuk adalah menangani salah satu bagian mengeras, mirip dengan lemak dari steak yang dibakar, dan bola cairan yang diambil dari bokong pasien, terutama ketika masih hangat," tulis Rawlins.
Venezuela Association of Plastic Surgeons mencatat ada 15 kematian dalam 12 bulan terakhir akibat komplikasi dari suntikan. Setelah zat disuntikkan, tubuh mulai menolak. Ini secara alami akan membentuk bola kecil yang berisi cairan, yang menyebabkan sakit parah, alergi, dan kematian jaringan di sekitarnya.
Tak ada teknik yang memungkinkan pengangkatan sepenuhnya dari subtansi yang sudah bermigrasi dari titik injeksi dan menyerang serat otot.
"Pada akhirnya, saya percaya setidaknya pasien mempelajari bahwa mereka manusia bukan mobil di sebuah auto body shop," kata Rawlins.
(Mel/*)
Fotografer Reuters Carlos Garcia Rawlins berkesempatan mendokumentasikan beberapa hasil operasi plastik. Ia melihat Dr Daniel Slobodianik, dokter ahli bedah plastik di Venezuela melakukan berbagai prosedur termasuk operasi kepada pasien yang sebelumnya melakukan suntikan silikon cair ilegal ke bokong pasien agar lebih besar. Operasi itu sebelumnya dilakukan oleh amatir.
Seperti dikutip AsiaOne, Senin (23/12/2013), pasien menceritakan kepadanya suntikan cairan yang diterima untuk mengisi bagian tubuhnya masih kurang. Namun, dokter menunjukkan padanya deformasi yang disebabkan silikon cair yang disuntikkan ke bibirnya, serta rasa sakit parah usai memperbesar bokongnya.
Ternyata, Dr Slobodianik tak hanya menangani pasien wanita. Setiap harinya ia kedatangan pasien wanita dan pria yang tak hanya menderita ketidaknyamanan fisik, tapi juga rasa bersalah, ketakutan, frustasi, dan penyesalan. Pasien-pasien ini menunggu berbulan-bulan hingga akhirnya mendapat giliran untuk pembedahan agar zat asing yang disuntikkan ke tubuhnya diangkat.
Operasi perbaikan yang dilakukan Slobodianik membutuhkan biaya sekitar US$ 8.200 dan operasi berlangsung dua hingga tiga jam, tergantung seberapa banyak cairan di tubuh pasien.
Operasi plastik memang umum dilakukan di Venezuela, sebuah negara di mana wanita identik dengan kecantikannya. Banyak wanita yang menerima hadiah utama di kontes kecantikan. Wanita-wanita inilah yang membuat industri operasi plastik menangguk untung sekitar $ 3 miliar per tahunnya.
Salah satu teknik berbahaya yang digunakan industri operasi plastik amatir adalah dengan menyuntikkan silikon cair, oli motor, bahkan silikon gal yang dibuat untuk jendela dan pintu. "Saya tak bisa membayangkan ada zat yang memecahkan ketidakpuasn wanita dengan tubuhnya," kata Rawlins.
Rawlins juga diundang ke ruang operasi di mana Dr Slobodianik berusaha menghilangkan zat asing dari tubuh pasiennya. Rawlins menyaksikan sendiri tingkat kerusakan yang perlu diperbaiki.
"Yang terburuk adalah menangani salah satu bagian mengeras, mirip dengan lemak dari steak yang dibakar, dan bola cairan yang diambil dari bokong pasien, terutama ketika masih hangat," tulis Rawlins.
Venezuela Association of Plastic Surgeons mencatat ada 15 kematian dalam 12 bulan terakhir akibat komplikasi dari suntikan. Setelah zat disuntikkan, tubuh mulai menolak. Ini secara alami akan membentuk bola kecil yang berisi cairan, yang menyebabkan sakit parah, alergi, dan kematian jaringan di sekitarnya.
Tak ada teknik yang memungkinkan pengangkatan sepenuhnya dari subtansi yang sudah bermigrasi dari titik injeksi dan menyerang serat otot.
"Pada akhirnya, saya percaya setidaknya pasien mempelajari bahwa mereka manusia bukan mobil di sebuah auto body shop," kata Rawlins.
(Mel/*)