Saking Gila dengan Ponsel Pintar, Wanita China Ogah Seks

Hampir separuh wanita China merasa lebih baik tidak ngeseks selama sebulan daripada harus lepas dari peralatan mobile seperti ponsel pintar.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 11 Jan 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2014, 09:00 WIB
ponsel-140110c.jpg
Kalau sudah gila pontel pintar, yang enak pun bakal diabaikan. Begitulah yang terjadi pada para wanita di China. Seperti dikutip dari Ecns, Jumat (10/1/2013), hampir separuh wanita China merasa lebih baik tidak ngeseks selama sebulan daripada harus lepas dari peralatan mobile seperti ponsel pintar.

Kesimpulan ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan pada 3.600 wanita usia antara 18 sampai 64 tahun di China, Brasil, Inggris dan Amerika Serikat.

Para responden disebutkan menghabiskan waktu sekurangnya dua jam setiap minggu bermain internet dan mereka ini kerap disebut sebagai 'wired women' atau para wanita kabel.

Kaitan antara para wanita China dengan peralatan mobile-nya menguat karena 45 persen lebih memilih meninggalkan seks selama sebulan daripada ponsel pintarnya. Hanya 39 persen responden di Amerika Serikat yang melakukan hal sama, dibanding 38 persen wanita di Inggris dan 28 persen wanita Brasil.

Laporan yang dikumpulkan oleh Konsultan komunikasi MSL Group ini bekerjasama dnegan Randi Zuckerberg, adik perempuan Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook.

"Randi dan saya memutuskan untuk memelajari kaitan antara wanita kabel dengan teknologi baru dan media sosial karena kami sering bertemu dengan teman-teman para wanita itu dan menanyakan bagaimana mereka mengatur anak-anaknya, karir dan hubungannya dengan teknologi," ujar wakil dari MSL Group Stephanie Agresta.

Agresta mnyebutkan para wanita China lebih gila teknologi-teknologi baru dan media sosial dibanding para wanita di tiga negara lain yang disurvei.

Lebih dari 90 persen responden China bahkan memiliki ponsel pintar dan akses ke internet, dibanding di Inggris yang hanya 70 persen. Kepemilikan ini bahkan lebih rendah lagi untuk wanita di Amerika Serikat dan Brasil yang hanya 59 dan 57 persen.

Sekitar 61 persen responden Chinda memiliki tablet sementara responden negara lain tak lebih dari 40 persen.

Sekitar 82 persen responden China juga memiliki laptop, sebanyak wanita di Inggris. Sementara di Amerika dan Brasil hanya 72 dan 62 persen.

Para wanita China dan Brasil lebih senang mem-follow rekan-rekannya sendiri dan bos mereka di media sosial dibanding wanita di Amerika Serikat dan Inggris.

Sekitar 82 persen responden China menyebutkan, merema mengikuti (follow) rekan-rekannya dan 41 persen terhubung dengan sang bos. Rasionya 70 persen dan 29 persen di Brasil.

Di Amerika Serikat dan Inggris, hanya 30 persen responden yang melakukan 'follow' dengan temannya dan 8 persen terhubung dengan bos.

Sekitar 74 persen responden bahkan menggunakan media sosial untuk tetap terhubung dengan keluarganya.

Lalu 71 persen rsponden China menyebutkan bahwa mereka menggunakan media sosial untuk tetap mengetahui berita terkini, dibanding secara global yang hanya 46, dan naik hingga 96 persen (kebiasaan membaca beritadi situs online) dalam 30 hari sebelum wawancara pada Agustus dan September tahun lalu.

Bahkan 44 persen responden China menggunakan media sosial untuk mencari kekasih. Sementara di Brasil hanya 21 persen, Inggris 13 persen dan Amerika Serikat 12 persen.

"Di China, dunia digital dalam peralatan mobile begitu terkait dengan kehidupan para wanita. Tentu saja ini merupakan target pasar yang sangat potensial," ujar Agreta.

Di China, setidaknya lebih dari 300 juta wanita merupakan pengguna internet.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya