Liputan6.com, Jakarta Pasti Anda sudah tidak asing lagi kan dengan sinar lampu LED? Sinar LED dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi salah satu jenis lampu yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Banyak masyarakat yang menggunakan sinar lampu LED ini sebagai penerang ruangan. Bukan tanpa alasan masyarakat memilih jenis lampu dengan sinar LED ini.
Sinar lampu LED ini memang dipercaya ramah lingkungan, karena lebih hemat listrik dibandingkan dengan jenis lampu biasa yang digunakan. Selain untuk penerang ruangan, hingga saat ini sudah banyak alat elektronik yang menggunakan sinar LED pada perangkatnya.
Namun di balik manfaatnya yang mampu menghemat listrik tersebut, ternyata sinar lampu LED ini memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan manusia. Liputan6.com telah mengulas beberapa hal mengenai dampak buruk dari paparan sinar lampu LED ini dari berbagai sumber, Rabu (3/4/2019).
Sedikit Mengenal Tentang Lampu LED
Lampu dengan sinar LED ini merupakan sebuah inovasi pada dunia penerangan. Karena memang jenis ini dikenal sangat hemat listrik dan menggunakan energi 85 persen lebih rendah dibandingkan dengan lampu-lampu kontemporer jenis lainnya.
Dikenal sebagai sinar lampu yang hemat listrik, maka hingga saat ini sudah banyak barang-barang elektronik yang menggunakan bahan utama cahaya yang akhirnya menggunakan lampu jenis ini juga. Barang-barang elektronik seperti gadget sudah banyak yang menyematkan lampu jenis ini ke dalam perangkatnya.
Advertisement
Dampak Sinar Lampu LED Bagi Kesehatan Manusia
Namun siapa sangka di balik manfaatnya untuk menghemat listrik, ternyata sinar lampu LED ini memiliki dampak yang kurang baik bagi manusia. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dr Celia Sanchez-Ramos dari Complutense University di Madrid menjelaskan bahwa sinar yang keluar dari LED berasal dari gelombang pendek.
Paparan dari sinar LED dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan retina yang tidak bisa diperbaiki. Retina merupakan bagian mata yang tersusun dari jaringan yang sensitif terhadap cahaya dan bekerja untuk menangkap cahaya guna membuat manusia bisa melihat.
Mengutip dari Merdeka.com yang dilansir dari Daily Mail, Sanchez-Ramos mengatakan bahwa masalah ini akan menjadi semakin parah karena manusia hidup dalam jangka waktu yang lama. Dan anak-anak saat ini semakin sering menggunakan alat-alat elektronik sejak kecil.
Penelitian ini dipublikasikan ke dalam jurnal Photochemistry and Photobiology, yang menyimpulkan bahwa radiasi LED menyebabkan kerusakan pada pigmen sel-sel epitel retina mata. Sanchez-Ramos menjelaskan bahwa rata-rata mata manusia terbuka 6.000 jam per tahun dan kebanyakan dari waktu tersebut adalah karena terpapar oleh sinar lampu.
Maka dari itu, para ahli merekomendasikan untuk memberikan filter tambahan pada sinar LED untuk mengurangi cahaya yang sangat silau ini. Tidak hanya merusak retina manusia, sinar lampu LED juga memberikan perubahan warna pada karya seni dan lukisan di galeri seni. Penelitian yang dilakukan oleh University of Antwerp menunjukkan bahwa sinar LED bisa memutihkan lukisan karya Van Gogh dan Cezanne.