Masyarakat Indonesia Lebih Menyukai ‘Cashless’, Ini Hasil Surveinya

Kalau kamu termasuk cashless enggak?

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 04 Apr 2019, 21:23 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 21:23 WIB
Cashless
Cashless (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Semakin berkembangnya teknologi masyarakat lebih mudah dan praktis dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Metode transaksi cashless yang kini cukup populer di Indonesia. Beragam cara pembayaran cashless kini mulai bermunculan di perekonomian Indonesia untuk mendukung pertumbuhan masyarakat cashless

Secara harfiah, kata cashless berarti tanpa uang tunai. Sistem cashless dapat diartikan sebagai suatu sistem di mana segala transaksi tidak lagi menggunakan uang tunai/fisik, tapi melalui media elektronik seperti kartu debit dan dompet virtual.

Contohnya saja, kini membeli makanan, membeli barang, hingga menggunakan transportasi dapat dilakukan dengan smartphone atau hanya satu kartu saja tanpa uang tunai.

Maka, sudah tak heran lagi jika kini masyarakat sudah jarang membawa uang tunai di dalam dompetnya. Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes 2018 yang dirilis Visa, mayoritas masyarakat Indonesia terlihat semakin siap untuk menghadapi masa depan tanpa tunai.

Ini terlihat 8 dari 10 (82%) responden menyatakan bahwa mereka telah mencoba bepergian tanpa tunai, seperti yang Liputan6.com lansir dari Ecommers Asia, Kamis (4/4/2019).

Penelitian Tentang Cashless Society

Penelitian tersebut menunjukkan jumlah konsumen yang sadar digital semakin bertumbuh di Asia Tenggara dan mengindikasikan masyarakat Indonesia semakin menyadari manfaat pembayaran nontunai dan tertarik dengan masa depan tanpa tunai.

Berdasarkan penelitian Visa Consumer Payment Attitudes, 77% masyarakat Indonesia diperkirakan akan semakin sering menggunakan pembayaran nontunai dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.

Selain itu, 41% juga meyakini Indonesia akan mewujudkan masyarakat tanpa tunai dalam kurun waktu tiga tahun.

Hal ini merupakan sebuah peningkatan dibandingkan dengan hasil tahun lalu, yang mana mayoritas responden memperkirakan bahwa masyarakat tanpa tunai akan terwujud dalam kurun waktu 8 hingga 15 tahun.

Pertumbuhan E-commerce yang Semakin Pesat

Penelitian tersebut juga menunjukkan pertumbuhan mobile commerce yang tinggi di mana hampir seluruh responden (93%) semakin merasa nyaman untuk melakukan pembayaran di ponsel mereka. Hampir semua konsumen Indonesia saat ini bertransaksi menggunakan ponsel melalui sebuah aplikasi, bukan web browser.

Keamanan bertransaksi tetap menjadi prioritas utama sebab 9 dari 10 responden mengatakan bahwa memastikan keamanan informasi pribadi saat bertransaksi menggunakan ponsel menjadi salah satu fokus utama mereka.

Saat ditanya mengenai masa depan pembayaran, masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang tinggi untuk menggunakan perangkat pembayaran wearables (76%), di mana smartwatch dinilai sebagai wearables yang paling nyaman dipakai untuk melakukan pembayaran (53%).

Selain itu, 69% masyarakat Indonesia juga berminat menggunakan teknologi biometrik untuk autentikasi pembayaran, di mana 60% responden menilai teknologi pemindaian jari sebagai opsi yang paling nyaman.

Semakin Sedikit Masyarakat yang Membawa Tunai

Semakin sedikit masyakarat Indonesia yang membawa uang tunai dalam jumlah besar karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan mulai meninggalkan uang tunai (82%), serta merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran (77%) dan ingin proses pembayaran secara fisik dihilangkan (68%).

82% masyarakat Indonesia merasa tertarik menggunakan pembayaran berbasis kode QR, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil studi tahun lalu yang hanya 50%. Responden menilai pembayaran berbasis kode QR dapat menghemat waktu, mudah digunakan, aman, dan menyenangkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya