Begini Jadinya Jika 4 Seleb Dunia Jadi Driver Ojek Online

Kreativitas tanpa batas netizen Indonesia patut diacungi jempol

oleh Heri Setiawan diperbarui 07 Jun 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 13:00 WIB
Begini Jadinya Jika Seleb Dunia Jadi Driver Ojek Online
Begini Jadinya Jika Seleb Dunia Jadi Driver Ojek Online (sumber:Instagram/@aganharahap )

Liputan6.com, Jakarta Percaya nggak percaya, sejak munculnya ojek online memang begitu memudahkan banyak kehidupan orang. Misalnya saja, dalam urusan transportasi, seseorang nggak perlu repot-repot lagi membawa kendaraan pribadi di tengah padatnya jalanan kota.

Selain dinilai lebih efektif, mengenakan jasa ojek online juga membuat mereka terhindar dari kemacetan jalan. Saat sekarang ini ojek online sudah jadi akrab bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan sangking akrabnya ketika kita melihat jaket mereka dari kejauhan langsung bisa menebak nama perusahaan tempat ojek online ini bekerja.

Pekerjaan ini banyak ditekuni oleh orang Indonesia karena cenderung mudah dilakukan hanya modal motor, handpone andorid dan umur wajib 17 tahun ke atas tentunya. Namun, fenomena ojek online juga menjadi bahan untuk mengasah kreativitas masyarakat Indonesia. Mulai dari membagikan cerita lucu saat bersama ojek online hingga bertemu idola saat jadi penumpang ojek online.

Namun, tidak hanya itu belakangan ini muncul foto editan seleb dunia jadi driver ojek online. Seperti yang terdapat dalam akun Instagram @aganharahap yang sudah terkenal sangat jago dalam bidang edit foto kocak, Berikut Liputan6.com rangkum begini jadinya jika 4 seleb dunia jadi driver ojek online, Selasa (21/5/2019).

1. Kerja sampingan Tony Stark saat libur jadi Iron Man

View this post on Instagram

Setelah harta kekayaannya ludes akibat salah dalam berinvestasi, Toni, yang tadinya dikenal sebagai CEO dari perusahaan teknologi terkemuka, kini harus kembali meniti kariernya dari bawah lagi. . Ditemui di sela-sela kesibukannya di bilangan Petamburan, Toni bertutur tentang kehidupannya yang penuh liku-liku. . Siapa yang menyangka, Toni yang dulu dikenal cerdas dan memiliki segalanya, justru tergiur untuk menempuh jalan pintas demi menggandakan harta kekayaan warisan dari mendiang orang tuanya. . Malapetaka ini bermula dari sejak Toni didapuk menjadi moderator di sebuah forum klenik yang berujung dengan perkenalannya dengan seorang yang dikenal memiliki 'karomah' dalam menggandakan uang yang bernama Dimas Taat Pribadi atau dikenal juga dengan nama Dimas Kanjeng. . Sejak perkenalan itulah, Toni akhirnya memutuskan untuk menginvestasikan seluruh kekayaannya kepada Dimas Kanjeng. Namun sebagaimana diketahui, Dimas Kanjeng kini harus mendekam di balik jeruji besi akibat tindak pidana penipuan dan pembunuhan sejak 2016 silam. Dan sama seperti ratusan atau bahkan ribuan orang yang terlanjur menggantungkan harapan kepada Dimas Kanjeng, Toni pun terpaksa harus menelan kekecewaan yang tak terperikan. Namun Toni mengaku tidak sedikitpun menaruh dendam kepada Dimas Kanjeng. Menurutnya segala kekayaan di dunia ini hanyalah bersifat sementara. . Karena sudah kerasan tinggal di Indonesia, Toni memutuskan untuk menetap di Jakarta dan perlahan mulai merintis kariernya kembali dalam bidang transportasi publik. . "Hidup itu harus ikhlas mas. Asal kita tetap beriman dan bertaqwa kepadaNya, sesulit apapun kehidupan yang harus dilalui, niscaya akan selalu diberikan kemudahan dalam menjalaninya.." Ujarnya dengan bijak seraya menutup perbincangan.

A post shared by Agan Harahap (@aganharahap) on

2. Rapper dunia Drake saat menjemput penumpang

View this post on Instagram

Lagu Perahu Layar mengalun syahdu mengiringi penonton yang bergoyang pelan di bawah gemerlap lampu panggung XT Square malam itu. Tiba-tiba mata saya tertuju pada seorang wanita yang berdiri di pojokan. Sinar lampu yang sesekali menerpa, menampakkan kecemasan yang tergurat jelas di wajahnya. Tak tahan diliputi rasa penasaran, saya pun memberanikan diri untuk menghampirinya. . . "Hey.. Can I buy you a drink? " Saya kerap menggunakan bahasa Inggris dalam membuka percakapan dengan lawan jenis, biar dikira turis. . "Back off dude, I'm married.." Ujarnya tegas seraya memperlihatkan deretan cincin batu akik di jari-jarinya. . "Whoa.. Relax girl. I'm just asking.." Saya mencoba menguasai keadaan seraya mencoba mencari ide untuk memulai obrolan. . "Hey, Nice rings by the way.. And.. OMG!! Is that bacan stone??" Ujar saya membuka omongan seolah mengerti tentang batu akik. . Senyum manisnya mengembang diikuti dengan kerlingan mata yang bersinar diterpa sorotan lampu panggung. "Hey.. You're different from those guys.." Ujarnya sambil tersenyum manis seraya mencubit pinggang saya. . Musik dangdut yang mendayu-dayu ditambah beberapa gelas anggur lokal, sukses menemani obrolan kami yang receh namun tetap menyenangkan. . Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi. "Do you wanna go somewhere? I know the best angkringan near here.." Tanya saya ramah kepadanya. Perempuan itu tidak menjawab. Kecemasan kembali tergambar di gurat wajahnya yang ayu itu. . "Nganu e mas.. Saldo Ovo ku wis entek.." Ujarnya lirih sambil berkaca-kaca. Saya seolah bisa merasakan kecemasan yang melandanya. . Seorang pria tiba-tiba datang menyeruak dan berkata sambil setengah berbisik, "Top up sama saya aja mbak.." “It was very nice to see you mas..But I have to go.." Ujarnya berpamitan sambil bergegas meninggalkan saya. . Seperti seolah terkena ilmu gendam, tiba-tiba wanita cantik itu pergi dan berlalu begitu saja dari hadapan saya mengikuti pria yang ternyata seorang driver Grab . Saya melangkah lunglai menuju ke parkiran motor. Mana mungkin saya melawan seorang #PahlawanTopUp . Dari kejauhan terdengar suara lirih biduan menyanyikan lagu: "Never mind I'll find someone like youu...

A post shared by Agan Harahap (@aganharahap) on

3. Suami penyanyi Beyonce, Jaz-Z saat mengatarkan pesanan makanan

View this post on Instagram

Malam itu, saya baru saja selesai dari acara pembukaan sebuah pameran senirupa di daerah Dago Atas, Bandung. Setelah menumpang tetring dari salah seorang pengunjung pameran, akhirnya saya pun berhasil mendapatkan ojol dari aplikasi Grab di handphone saya. Dan tak sampai 5 menit kemudian, sayapun sudah terguncang-guncang di bangku belakang, menembus udara dingin Bandung. . "Bung, ada yang pernah bilang gak, kalo mukanya mirip penyanyi hiphop?". Tanya saya sekedar berbasa-basi membuka obrolan sembali menahan terpaan angin di bangku belakang motor Grab itu. . "Bisaan wae si a'a euy. Lamun abdi teh geus sering dibilang bengeut na mirip si ieu, si eta.." Ujar sang pengemudi sambil tertawa. . Saya yang semula mengira pengemudi ojol itu dari indonesia Timur, cukup kaget mendengar kalimat berbahasa Sunda yang terucap dari mulutnya. . "A'a, emang aslinya mana?" Tanya saya penasaran. . "Abdi teh asli na ti Cikupa, A.. Cimindi, Kupang, Papua.." Jawabnya seraya tertawa. . Sang pengemudi Grab itu lantas bercerita tentang almarhum Kakeknya yang dulu berdinas militer di Batujajar, menikahi neneknya yang asli Cimindi. . "Loh, Papuanya dari mana, A? tanya saya penasaran.. . "Indung abdi teh nikah jeung mahasiswa Papua dari jalan Cilaki, A.." . Kami lantas melanjutkan percakapan seputar politik, keluarga sampai urusan biaya pendidikan anak. Dan tanpa terasa, saya tiba di rumah mertua saya di bilangan Margaasih. Setelah menyerahkan helm dan mengucapkan terimakasih, pengemudi grab itu berkata: . "Kabeh ikhlas tak lakoni, sing penting halal, mas.." Ujarnya dengan bahasa Jawa yang fasih seraya menyalakan mesin dan sesaat kemudian menghilang di kegelapan malam, meninggalkan saya yang terbingung keheranan.

A post shared by Agan Harahap (@aganharahap) on

4. Bintang film Bohemian Rhapsody, Rame Malek Nelfon nih

View this post on Instagram

Cerita ini dikisahkan oleh seorang wanita, sebut saja namanya Wati. . Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Aku yang sudah selesai menonton streaming Bohemian Rhapsody di kontrakan teman, lantas memesan Grab untuk mengantarku pulang. . Mungkin karena pengaruh film tadi, aku merasa supir ojol itu mirip dengan Rami Malek. Aku beruntung bisa diantar pulang oleh supir ojol ganteng seperti bintang film. . Mas, malem-malem gini apa gak takut masuk angin, mas?” Tanya ku sambil mesem-mesem di bangku belakang. . "Any way the wind blows doesn’t really matter to me, mbak..” Ujar pengemudi ojol itu sambil tetap fokus menyetir. . Aku kagum mendengar jawabannya. Siapa yang menyangka bahwa supir Grab itu fasih berbahasa Inggris. Aku lantas bertanya tentang suka-dukanya sebagai pengemudi ojol. . "I’m just a poor boy, from a poor family, mbak..” Menurutnya, dia terpaksa menjadi supir ojol demi membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Tanpa terasa air mataku menitik karena terharu. Ingin rasanya aku menemaninya dalam mejalani kehidupan ini. Ya, aku akui bahwa dalam waktu sesingkat itu, aku telah jatuh hati kepadanya. . Akhirnya aku pun tiba di rumah dengan selamat. “Goodbye mbak, I’ve got to go.. Gotta leave you behind the face and truth..” Ujarnya sambil tersenyum. . Perjumpaan singkat tadi membuat mataku sulit terpejam. Is this a real life, or is this just fantasy? Dan aku memberanikan diri untuk me-whatsapp-nya: . "Mas, iki aku Wati,.. yang tadi..🙂 ” . Waktu berlalu tanpa balasan darinya. Dengan berlinang air mata kupanjatkan rangkaian doa agar dia selamat sampai di tujuan. . Hari menjelang terang ketika whatsapku berbunyi. Menandakan ada pesan baru yang masuk. . "AhSiappp.. JgN Lp bNtg 5 Na yhaA Mb4..wKwKwK..” . Langit seolah runtuh ketika aku membaca balasan whatsapnya nan alay itu. Semua harapan untuk hidup bersamanya sekarang buyar sudah. . Ibu yang sedang sibuk membakar kayu untuk merejang air hanya memandangku sekilas, seolah mafhum akan beban hidup yang tengah aku alami. . Sesaat kemudian hp ku berdering. Wajah pemuda alay itu memenuhi layar gawaiku dan seketika itu juga ku lemparkan hp ku ke dalam tungku yang menyala.

A post shared by Agan Harahap (@aganharahap) on

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya