Gejala Demam Berdarah yang Tak Boleh Diabaikan, Kenali Sejak Dini

Demam berdarah menjadi penyakit endemik di Indonesia

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 22 Agu 2019, 18:40 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 18:40 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Gejala demam berdarah tak boleh diabaikan begitu saja. Terkadang gejala demam berdarah bisa berupa demam pada umumnya dan tak mendapat penanganan serius hingga muncul gejala yang lebih spesifik. Gejala demam berdarah berkisar dari ringan hingga berat.

Sekitar 2,5 miliar orang, atau 40 persen dari populasi dunia, tinggal di daerah di mana ada risiko penularan demam berdarah. Mengetahui gejala demam berdarah sejak dini bisa menurunkan risiko demam berdarah yang lebih parah. Gejala parah termasuk sindrom syok dengue (DSS) dan demam berdarah dengue (DBD). Ini biasanya memerlukan rawat inap.

Gejala demam berdarah biasanya mulai terlihat 4 sampai 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari. Tanda dan gejala demam berdarah mirip dengan beberapa penyakit lain, seperti demam tifoid dan malaria. Ini terkadang dapat menunda diagnosis yang akurat.

Metode pencegahan terbaik adalah menghindari gigitan nyamuk. Pengobatan dimungkinkan jika diagnosis terjadi sebelum pasien mengembangkan sindrom syok dengue (DSS) dan demam berdarah dengue (DBD). Berikut gejala demam berdarah menurut tingkat keparahannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/8/2019).

Gejala berdarah ringan

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Gejala berdarah ringan dapat muncul hingga 7 hari setelah digigit nyamuk yang membawa virus. Gejala biasanya hilang setelah seminggu, dan demam berdarah ringan jarang melibatkan komplikasi serius atau fatal. Gejala ini termasuk:

- Otot dan sendi yang sakit

- Ruam tubuh yang bisa hilang kemudian muncul kembali

- Demam tinggi

- Sakit kepala hebat

- Rasa sakit di belakang mata

- Muntah dan merasa mual

Gejala demam berdarah dengue

Ilustrasi Demam Berdarah
Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Pada awalnya, gejala DBD mungkin ringan, tetapi secara bertahap memburuk dalam beberapa hari. Seperti halnya gejala demam berdarah ringan, mungkin ada tanda-tanda perdarahan internal. Tanpa perawatan segera, DBD bisa berakibat fatal. Seseorang dengan demam berdarah Dengue akan mengalami:

- Pendarahan dari mulut, gusi, atau hidung

- Kulit lembab

- Kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah

- Pendarahan internal, yang dapat menyebabkan muntah hitam dan feses hitam

- Jumlah trombosit yang lebih rendah dalam darah

- Perut sensitif

- Bintik-bintik darah kecil di bawah kulit

- Nadi lemah

Sindrom syok dengue

Nyamuk
Ilustrasi Foto Nyamuk (iStockphoto)

Sindrom syok dengue adalah bentuk demam berdarah yang parah. Itu bisa berakibat fatal. Tanpa perawatan, demam berdarah ini bisa berakibat kematian. Terlepas dari gejala demam berdarah ringan, penderita sindrom syok dengue dapat mengalami:

- Sakit perut yang hebat

- Disorientasi

- Hipotensi mendadak, atau penurunan cepat tekanan darah

- Pendarahan berat

- Muntah teratur

- Pembuluh darah bocor

Langkah umum pencegahan demam berdarah

Cegah DBD dengan Fogging
Cegah DBD dengan Fogging (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tidak ada vaksin yang dapat melindungi dari demam berdarah. Hanya menghindari gigitan nyamuk yang bisa mencegahnya. Siapa pun yang tinggal atau melakukan perjalanan ke daerah berisiko dapat menggunakan sejumlah cara untuk menghindari gigitan nyamuk demam berdarah. Berikut langkah umumnya.

Pakaian

Kurangi frekuensi kulit yang terpapar dengan mengenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, dan kaus kaki, masukkan kaki celana ke dalam sepatu atau kaus kaki, dan kenakan topi.

Penolak nyamuk

Gunakan penolak dengan konsentrasi dietiltoluamid (DEET) setidaknya 10 persen, atau konsentrasi yang lebih tinggi untuk paparan yang lebih lama. Hindari penggunaan DEET pada anak kecil.

Perangkap dan jaring nyamuk

Jaring yang dirawat dengan insektisida lebih efektif sebagai upaya pencegahan, jika tidak nyamuk dapat menggigit jaring jika orang tersebut berdiri di sebelahnya. Insektisida akan membunuh nyamuk dan serangga lainnya, dan itu akan mengusir serangga memasuki ruangan.

Air yang tergenang

Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang bersih dan tergenang. Memeriksa dan membuang air yang tergenang dapat membantu mengurangi risiko paparan demam berdarah.

Cara mencegah demam berdarah dengue

Nyamuk
Ilustrasi Foto Nyamuk (iStockphoto)

Menurut rilis resmi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI pada 2016 silam pencegahan DBD melalui Program PSN meliputi:

Menguras

Merupakan kegiatan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain

Menutup

Yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya;

Memanfaatkan kembali

Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Sementara itu adapun yang dimaksud dengan 3M Plus dalam Pencegahan DBD adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti :

1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;

2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;

3) Menggunakan kelambu saat tidur;

4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;

5) Menanam tanaman pengusir nyamuk,

6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;

7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya