Kucing Kesayangan Mati, Pria Ini Habiskan Rp 500 Juta untuk Kloning

Ide itu muncul setelah membaca artikel tentang kloning anjing

oleh Loudia Mahartika diperbarui 07 Sep 2019, 12:05 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 12:05 WIB
Kucing Kesayangannya Mati, Pria Ini Habiskan Rp 500 Juta Untuk Kloning
Pria asal Tiongkok ini rela habiskan ratusan juga untuk kucingnya yang mati. (Sumber: The New York Times)

Liputan6.com, Jakarta Kucing menjadi salah satu binatang peliharaan yang sering kali dipilih. Memiliki bulu lembut, wajah yang menggemaskan serta tingkah yang lucu membuat kucing disukai anak-anak bahkan hingga orang dewasa. 

Konon katanya, kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun sebelum masehi. Maka tak heran jika kucing adalah binatang yang sebagian besar jinak. Memelihara kucing bahkan sering kali menimbulkan rasa kasih sayang yang luar biasa bahkan dirawat serta diajak berbicara selayaknya manusia.

Bagi pecinta kucing yang telah merawatnya sejak kecil, kehilangan bintaang kesayangannya tentu menjadi kesedihan tersendiri. Rasa kehilangan yang mendalam bahkan seolah seperti kehilangan anggota keluarga. 

Mungkin inilah yang dirasakan oleh Huang Yu, pria asal Tiongkok yang kehilangan kucing kesayangannya bernama Garlic. Pria pengusaha berusia 22 tahun ini kemudian mengubur kucing kesayanganya tersebut di halaman rumahnya.

Setelah berjam-jam dan masih merasakan kehilangan yang mendalam, Huang Yu kemudian melakukan aksi tak terduga untuk mendapatkan kucingnya kembali.

 

Kloning dengan Biaya Hampir Rp 500 Juta

Kucing Kesayangannya Mati, Pria Ini Habiskan Rp 500 Juta Untuk Kloning
Pria asal Tiongkok ini rela habiskan ratusan juga untuk kucingnya yang mati. (Sumber: The New York Times)

Dilansir dari The New York Times oleh Liputan6.com, Sabtu (7/9/2019) Huang Yu kemudian mengambil langkah tak biasa akibat merasa kesedihan ditinggal mati kucing kesayangannya. Saat masih merasakan duka, ia mengingat sebuah artikel yang ia baca tentang kloning anjing di Tiongkok.

"Dalam hati saya, Garlic tidak tergantikan," kata Huang, yang telah menggali makam kucingnya dan memasukkannya ke dalam lemari es sebagai persiapan untuk mengkloningnya.

"Garlic tidak meninggalkan apa pun untuk generasi mendatang, jadi aku hanya bisa berusaha untuk mengkloning." lanjutnya. 

Dengan ide yang ada dipikirannya, Huang Yu kemudian membawa kucingnyayang sudah mati ke sebuah perusahaan bernama Sinogene. Sinogene adalah sebuah perusahaan kloning hewan peliharaan komersial yang berbasis di Beijing. Untuk mengkloning kucing kesayangannya tersebut, Huang Yu harus merogoh kocek hingga hampir 500 juta.

 

Tiongkok Jadi Negara yang Berhasil Kloning Hewan

Kucing Kesayangannya Mati, Pria Ini Habiskan Rp 500 Juta Untuk Kloning
Pria asal Tiongkok ini rela habiskan ratusan juga untuk kucingnya yang mati. (Sumber: The New York Times)

Keberhasilan mengkoling Garlic, menjadi pencapaian baru oleh perusahaan asal Tiongkok ini. Kepala Eksekutif Sinogene Mi Jidong mengatakan perusahaan memutuskan untuk mulai mengkloning hewan peliharaan pada tahun 2015 setelah melakukan survei sekitar 1.000 orang yang mengajukan permintaan tersebut. 

Perusahaan itu telah mengkloning lebih dari 40 ekor anjing dengan biaya masing-masin sekitar US$ 53.000 atau lebih dari Rp 748 juta, beberapa hewan peliharaan dan lainnya untuk kepentingan penelitian medis.

"Tiongkok bisa mengubah kloning hewan peliharaan menjadi bisnis yang layak. Anjing dan kucing duplikat belum benar-benar ada diluar negara di Amerika Serikat dan di tempat lain," kata para ahli, dikutip dari The New York Times.

Menurut Mr. Mi Jidong, kepala eksekutif Sinogene mengatakan lebih dari 100 orang telah menyimpan sampel DNA hewan peliharaan mereka untuk mengantisipasi pembuatan klon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya