Liputan6.com, Jakarta China terkenal dengan penemuan-penemuan teknologi yang unik. China, kini bisa dikatakan setara dengan negara-negara barat. Dalam beberapa hal, bisa dibilang inovasi mereka jauh lebih unggul. Apalagi, didukung dengan kondisi ekonomi, China berusaha mengaplikasikan beragam teknologi dalam seluruh aspek kehidupan warganya.Â
Baca Juga
Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan oleh negara China adalah pembayaran tanpa uang. Sekarang ini pembayaran tanpa uang tunai dianggap sebagai salah satu yang paling maju di dunia. Namun, ketika dunia berpikir bahwa teknologi ini sudah canggih dengan adanya dompet digital di smartphone, China telah masuk ke fase berikutnya.
Advertisement
China diketahui telah merilis dan terus mengembangkan alat pembayaran baru, yaitu Facial Payment Technology atau Teknologi Pembayaran melalui Wajah, seperti Liputan6.com lansir dari China Daily, Rabu (11/9/2019). Â
Mode pembayaran terbaru ini memungkinkan individu melakukan pembelian hanya dengan berpose di depan mesin point-of-sale (POS) yang dipasang dengan kamera yang akan memindai wajah kamu.
Teknologi pembayaran melalui Wajah
Cara kerja mesin pembayaran memakai wajah ini cukup mudah, hanya dengan mendaftarkan wajah kamu ke sistem pembayaran digital atau rekening bank. Pengenalan wajah ini sebelumnya digunakan di Tiongkok untuk memantau kelakuan warganya. Namun kini perusahaan pembayaran Alipay telah mengembangkan teknologi ini dan sudah menjangkau 100 kota sejauh ini.
Perusahaan ini bahkan telah meluncurkan sistem 'Smile-to-Pay', sejak 2017. Aplikasi WeChat, yang memiliki sekitar 600 juta pengguna juga merilis mesin serupa yang disebut 'Frog Pro' pada bulan Agustus.
Bahkan di Tianjin, sudah ada supermarket swalayan yang dikenal sebagai IFuree, yang menggunakan kamera 3D untuk memindai wajah pelanggan sebagai cara pembayaran.
Meskipun teknologi ini dianggap dapat mengganggu privasi dan keamanan seseorang, banyak konsumen di China sebenarnya mendukung metode pembayaran baru ini.
IFuree bahkan mengklaim bahwa cara ini melindungi privasi konsumen dengan lebih baik daripada memasukkan kata sandi secara manual yang bisa berisiko dengan orang-orang yang berdiri di sekitar mereka.
Advertisement